Share

Nikmat

"Bu-bukannya kau yang kalah? Kukira aku menang karena kamu pergi di tengah-tengah taruhan," terang Ryu.

"Aku tidak kabur!" tampik Momo berteriak.

"La-lalu kenapa kau mencuci piringmu?"

"Ka-karena kamu berisik banget pas aku lagi sibuk. Jangan salah paham, aku cuma tidak mau kalau kau mengusik pekerjaanku," jelas Momo beralasan.

Saat itu Momo memang merasa sudah kalah. Ia sadar betul kalau mulutnya sudah mengeluarkan desahan lirih. Namun, karena Ryu mengungkitnya, harga dirinya tidak terima kalau lelaki itu merasa sudah menang.

"Lagi pula, kau tegang, kan?" tukas Momo lirih.

Ryu tersentak, tapi berusaha tetap bersikap normal, meski bintik keringat mulai bermunculan di wajahnya.

"Ja-jangan bercanda. Aku tidak tegang, kok. Ya, aku tidak tegang," kata Ryu meyakinkan.

"Serius?" Momo menatap tajam seolah tak percaya.

"Tentu saja! Memangnya kau lihat? Huh? Kau lihat?"

Ryu akhirnya bisa mendapatkan lagi ket
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status