Share

Cemburu

Author: Putri Tidur
last update Last Updated: 2023-09-29 16:59:45

"Tuan, bolehkah saya meminjam telepon sebentar? Saya ingin menelpon adik saya. Pasti saat ini dia sedang mencari saya," pinta Diana setengah memohon pada Michel.

"Tidak. Itu urusan kamu. Kenapa saya harus perduli?" Tolak Michel berlalu masuk ke dalam rumah dan diikuti oleh Diana yang masih tetap berusaha untuk meminjam telepon karena ponselnya hilang ketika Diana masih berada di club malam waktu itu namun usaha Diana gagal.

Sebenarnya ponsel Diana tidak hilang, tapi disimpan oleh Michel. Namun Michel memilih untuk merahasiakan hal itu dari Diana karena Michel tidak ingin Diana memegang ponsel.

"Tuan, sebentar saja ..." Tanpa sadar Diana mulai merengek menghentikan langkah Michel.

"5 menit," jawab singkat Michel seraya meminjamkan ponselnya pada Diana padahal sebelumnya ponsel Michel tidak pernah dipegang oleh orang lain kecuali Jake.

Diana sedikit terkejut menerima ponsel Michel. Padahal tadinya Diana ingin memakai telepon rumah saja, tapi tanpa terduga, Michel malah memberikan ponselnya.

Diana tersenyum tulus menatap Michel. "Terimakasih, Tuan."

***

Diana dan Doni bertemu di sebuah cafe dekat sekolah Doni. Doni tidak tau kalau di sekitar mereka ada banyak anak buah Michel yang mengawalnya.

Awalnya Michel menolak untuk mengijinkan Diana pergi menemui adiknya, tapi setelah Diana memberanikan diri membuang harga dirinya dengan memohon pada Michel, akhirnya Michel memperbolehkan.

Diana dan Doni hanya bisa mengobrol singkat walau sebenarnya kakak beradik ini masih sama-sama merasakan rindu. Tapi mereka tidak bisa mengobrol lama karena Diana takut pada Michel.

Diana memeluk Doni sebagai salam perpisahan karena Diana tidak tau apakah dirinya bisa keluar dari rumah Michel lagi atau tidak.

Di sisi lain, pengawal yang merekam kegiatan Diana sudah mengirimkan vidio Diana dan Doni ke ponsel Michel. Termasuk ketika Doni memberikan ponsel lama milik Diana pada Diana untuk Diana pakai.

Diana mengantar Doni sampai ke depan gerbang sekolahnya, namun ternyata Doni tidak langsung masuk ke dalam sekolah dan malah bersembunyi di salah satu pohon yang batangnya lumayan besar sehingga dapat menyembunyikan tubuh kurus Doni.

Doni yang sebelumnya telah diberitahu oleh Diana bahwa Diana bekerja di salah satu perusahaan, dapat melihat kakaknya masuk ke dalam sebuah mobil dan mengira jika apa yang kakaknya katakan benar adanya.

"Kakak dijemput mobil ke kantor? Berarti benar kalau kakak kerjanya bagus," gumam Doni seraya masuk ke dalam kelasnya.

Tidak ada yang tau Diana tinggal dimana dan apa yang ia kerjakan selain Dody. Bahkan istri dan anak Dody juga tidak tau.

Di dalam mobil.

Diana merasa belum puas untuk bertemu dengan adik kesayangannya itu dan kembali ke rumah dengan murung.

Pengawal yang sama juga melapor pada Michel mengenai ketidak puasan Diana ini.

"Bagaimana ya caranya agar aku bisa bebas dari Tuan Michel? Aku akan membuat si tua itu membayar sendiri hutangnya." Pikir Diana melamun.

Di rumah Michel.

Sesuatu yang mengejutkan terjadi. Michel berada di rumah siang hari ini. Sangat aneh karena sebelumnya Michel tidak pernah pulang ke rumah saat matahari sedang memamerkan sinarnya.

"Duduk!" Pinta Michel yang duduk menunggu Diana di ruang utama dan membuat Diana terkejut.

"Baik, Tuan." Diana harus bersikap baik pada Michel sebelum dirinya punya cara untuk melepaskan diri dari Michel.

"Dimana kalian bertemu?"

"Di cafe dekat sekolah Doni, Tuan." Diana tidak bisa bohong karena anak buah Michel pergi bersamanya tadi.

"Benar?" Michel bertanya pada anak buahnya yang bertugas mengawal Diana untuk memastikan.

"Keluarkan ponselmu!"

Diana terdiam terkejut dan menoleh ke arah anak buah Michel yang Diana tebak sudah memberitahu Michel tentang ponselnya.

"Tapi, Tuan..." Tolak Diana takut ponselnya ditahan oleh Michel.

"Berikan, cepat!"

Dengan sangat terpaksa dan kesal Diana mengeluarkan ponselnya dan menyerahkannya pada Michel.

Michel melirik Diana singkat dan membalik layar ponsel Diana.

"Apa ini benar adikmu?"

"Benar, Tuan."

"Kenapa kamu memakai foto ini di layar ponselmu? Kalian seperti orang pacaran saja. Ganti, aku tidak suka melihatnya." Pinta Michel melempar ponsel Diana ke atas meja.

"Tuan!" Diana berteriak spontan.

"Maaf," lirih Diana saat sadar kemudian.

"Nanti malam aku ada acara. Kamu tidur duluan. Tidak perlu menungguku." Michel pergi begitu saja dengan wajah kesalnya sedang Diana tanpa menjawab segera pergi ke kamar Michel.

"Apa Tuan cemburu?" tanya Jake berbisik pada Michel.

"Apa kau bilang? Cemburu?" Michel menatap membunuh Jake.

"Tidak, Tuan. Maaf," jawab Jake kemudian mengunci mulutnya rapat-rapat.

Di tempat lain.

Nyonya Kelly dan Vanessa terlihat masih sibuk berkeliling mall untuk mencari gaun yang paling cantik untuk Vanessa pakai malam ini karena Michel sudah berjanji akan pergi menemani Vanessa menghadiri sebuah acara walau Michel juga terpaksa karena bujukan Nyonya Kelly yang tidak bisa ia tolak.

Tanpa sengaja saat Nyonya Kelly dan asik memilih baju untuk mereka coba, Nyonya Kelly melihat Dave, sahabat Michel juga berada di tempat yang sama dengan mereka.

Dave yang terkenal playboy terlihat sedang menemani seorang wanita yang Nyonya Kelly duga adalah kekasihnya.

Nyonya Kelly memberitahu Vanessa namun mereka tidak menyapa Dave atau menghampirinya. Mereka hanya saling bergosip dan mengejek Dave.

Yang tidak Nyonya Kelly dan Vanessa tau adalah Dave pergi bersama dengan Evellyn. Mereka sedang bertugas membelikan Diana pakaian rumah dan pakaian dinas malamnya.

Michel sengaja menyuruh Evellyn agar Evellyn menyerah pada perasaannya dan berpikir bahwa tidak seharusnya Evellyn memiliki perasaan itu.

Malam hari.

Diana berada di meja makan bersama dengan Nyonya Kelly yang sengaja menyalakan tv dan menunjukkan berita mengenai keharmonisan dan keromantisan Michel bersama Vanessa pada Diana tapi Diana yang sudah tau tentu tidak perduli.

"Tatang, apa sebutannya untuk wanita yang melayani pria di ranjang tanpa status?" Nyonya Kelly berniat menyinggung Diana yang tak bersalah.

"PSK, Nyonya."

"Lalu, kamu bersedia kalau harus makan 1 meja dengan seorang PSK?"

"Saya tidak masalah, Nyonya."

Nyonya Kelly terdiam kesal mendengar jawaban akhir Tatang yang mengecewakan.

"Pak Tatang, ayo makan. Semuanya ayo makan dulu," ajak Diana mengabaikan ucapan Nyonya Kelly.

"Tidak, Nona. Terima kasih," jawab serentak para pelayan yang mendampingi mereka.

"Nyonya, lain kali kalau mau nyinggung atau bermain lidah harus banyak belajar dulu dari internet." Diana entah bagaimana membalas penuh ucapan Nyonya Kelly dengan berani.

"Heh, pelakor! Jangan kurang ajar ya kamu. Kamu gak tau saya siapa?" Nyonya Kelly tersinggung dan mulai marah pada Diana.

Di tempat lain.

Vanessa terlihat sangat bahagia malam ini karena bisa berdekatan dan bergandengan tangan dengan Michel walau hanya pura-pura agar tidak ada orang yang tau kondisi hubungan mereka sebenarnya.

Banyak media yang meliput dan mewawancarai Michel dan Vanessa. Jake juga berada di sana dan berbaur seperti biasa untuk memperluas relasi.

Namun, Jake tiba-tiba mendatangi Michel dan berbisik padanya.

"Vanessa, kamu masih ingin di sini? Aku harus pulang sekarang," ujar Michel pada Vanessa yang membuat suasana hati Vanessa yang awalnya senang menjadi kesal.

"Ada apa, Tuan? Ada hak buruk atau penting terjadi? Kalau gitu aku ikut pulang."

"Oke, Jake siapkan mobil."

Tidak ada pembicaraan yang terdengar diantara Michel, Jake dan Vanessa. Semuanya sibuk dalam pikiran masing-masing.

Sesampainya di rumah, Michel, Vanessa dan Jake dibuat terkejut dengan kondisi ruang makan dan juga Nyonya Kelly serta Diana yang berantakan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Budak Malam CEO Arogan    End?

    "Mama akan coba wujudkan." ucap Diana setelah beberapa saat menimang jawaban yang paling benar. Sementara itu, Michel masuk ke dalam kamar dengan membawa banyak makanan. Terutama makanan-makanan yang Nathan, Oesama, dan Talia sukai. Tak lupa juga makanan kesukaan Diana. "Papa pulang." ucapnya. "Papa habis darimana?" tanya Oesama. "Papa habis dari pengadilan, papa habis menghadiri sidang. Kenapa, Oesama?" tanya Michel. "Gapapa sih, Pa, Oesama cuma nanya, soalnya tumben papa selarut ini baru kembali." ucap Oesama. Oesama, Nathan, Talia, Diana, dan Michel kembali mengobrol, hingga hari semakin larut malam. Kemudian saat Oesama tertangkap menguap beberapa kali, Diana menyuruh mereka kembali ke kamar masing-masing untuk segera beristirahat. Sementara itu, Diana memegang tangan Michel. Diana akan mengutarakan kembali keinginan Nathan pada suaminya itu, Michel. Sekaligus, Diana ingin melihat, apakah Michel mendukung keputusannya atau tidak. "Kenapa, Diana?" tanya Michel. "Sini, aku

  • Budak Malam CEO Arogan    Kejadian Sebenarnya

    Michel akan menghadiri persidangan untuk menjebloskan pelaku kejahatan kecelakaan yang direncanakan itu. Michel sudah bersiap dengan kemeja hitam polos yang ia kenakan. Michel pun tak mengajak Diana, sebab Diana masih harus banyak beristirahat. Michel pun berpamitan dan pergi menuju persidangan dengan menggunakan mobil. Diana pun melepas kepergian Michel begitu saja. Meskipun sih, Diana ingin tahu apa yang Michel lakukan di sana, siapa pelakunya, dan akhir dari persidangan. Namun, dengan kondisi yang tak memungkinkan, Diana pun tak mungkin memaksa. Namun, karena Diana pun tak ingin bosan, Diana meminta Nathan, Talia, dan Oesama pulang, karena kebetulan ini hari jumat, dsn sudah jam pulang sekolah, jadi sudah pasti diperbolehkan dari pihak asrama. "Oh iya, nanti kamu pulang jam berapa kira-kira Michel?" tanya Diana. "Seselesainya, mungkin sih malem ya, kenapa?" tanya Michel. "Kan nanti ada Nathan, Talia, dan Oesama, tolong kamu beliin makanan-makanan kesukaan mereka ya, biar merek

  • Budak Malam CEO Arogan    Foto Apa?

    "Foto-foto apa ini?" Tanya Michel melihat sebuah lembaran foto.Sebab, apa yang Michel lihat sekarang adalah foto Andrian dan Talia yang sedang berpeluk mesra. Michel sangat ingin marah melihat hal ini, tetapi Michel tak bisa berbuat apapun lagi. Namun, Michel pun sudah mengetahui kebenaran mengenai anaknya itu. Michel tak ingin mengungkit-ungkit lagi yang malah membuat keluarganya berantakan. Michel menghembuskan napas sebanyak-banyaknya. Ia harus mengatur emosi dengan benar. Michel tak ingin emosi yang ia keluarkan malah membuat dirinya ceroboh. Michel harus pintar-pintar, ia tak boleh mengulangi kesalahan yang sama dalam kurun waktu yang berdekatan, bahkan berjauhan saja tak boleh.Muka Michel terlihat semakin kusut, terlebih dengan masalah-masalah yang dihadapinya akhir-akhir ini. Michel tak ingin, tapi ia harus melakukan. Michel tak mau, tapi ia harus mau. Michel pun kembali terngiang-ngiang dengan ucapan Aldo yang menyatakan ia tak memiliki hubungan apa-apa dengan Diana. Namu

  • Budak Malam CEO Arogan    Penyelidikan

    "Kamu bisa bantu aku, kan?" tanya Michel lagi. "Bisa kok bisa. Kamu mau minta bantuan apalagi, Michel?" tanya Ferdi. Ya, setelah Michel pergi dari rumah sakit, Michel menuju kediaman Ferdi. Michel merasa membutuhkan Ferdi kembali untuk masalahnya kali ini. Karena diapun sedang banyak yang dipikirkan. "Mau minta tolong selidiki mengenai istriku, kamu bisa untuk selidiki ga? Atau kamu punya kenalan ga?" tanya Michel."Aku ada kenalan sih, nanti aku kontak ya. Kamu butuh apa?" tanya Ferdi. "Paling rekaman CCTV di kantor Diana aja, soalnya aku curiga mereka selingkuh, dan aku butuh pembuktian yang menjelaskan mereka ga selingkuh. Gimana, kamu bisa kan?" tanya Michel. "Bisa, kok. Nanti, ya. Aku susun jadi satu file dulu." ujar Ferdi. "Kamu bisa kirim kapan?" tanya Michel. "Sore ini, atau mungkin besok pagi." ujar Ferdi. Michel mengangguk-angguk mengerti, saat di waktu yang bersamaan ponselnya berdering. Michel pun izin mengangkat telepon tersebut. Dan ternyata telepon itu berasal da

  • Budak Malam CEO Arogan    Pebinor?

    Setelah suster tersebut pergi, wajah Michel tampak lebih ceria daripada sebelumnya. Michel tampak berbinar seri. Sementara Aldo murung. "Bahkan suster saja membelaku, harusnya kamu tahu mana yang salah mana yang benar. Selingkuhan aja kok belagu." ucap Michel. "Selingkuhan? Coba kamu ngomong sekali lagi? Berani nggak kamu?" tanya Aldo balik. "Berani. Aldo, si pebinor. Suka kok sama istri orang, ga laku ya?" tuding Michel menyebalkan. "Mohon maaf Pak, tapi saya masuk perusahaan saja, semuanya langsung menatap saya kagum. Bahkan para perempuan rela mengantre berjam-jam hanya demi ketemu saya. Bapak nggak tahu ya? Atau nggak pernah ngerasain?" ucap Aldo balik yang malah membuat Michel kesal. "Oh, gitu ya. Tapi kamu nggak mau sama mereka, pasti cabe-cabean ya?" ujar Michel lagi. "Iya lah, makanya aku gamau." sementara Michel hanya tertawa terbahak-bahak. "Maksudnya, nggak ada yang lebih baik daripada cabe-cabean untuk menyukaimu? Kok murahan banget sih." ucap Michel tergelak. "Bos

  • Budak Malam CEO Arogan    Masalah Baru?

    "Apa? Jadi anak saya melakukan hal seperti itu?" tanya salah seorang orang tua. "Iya, Pak, benar. Maka dari itu, kami pihak sekolah memilih untuk memulangkan siswa ini untuk introspeksi diri di rumah. Meskipun resikonya adalah jadi tertinggal pelajaran." ucap Bu Linda. Setelahnya mereka pun membawa anak mereka pulang ke rumahnya masing-masing. Dan Ibu Linda selaku Ibu Asrama ini merasa sangat bersyukur, karena Nathan dan Oesama benar-benar menyelesaikan masalahnya. Bukan hanya janji atau perkataan manis yang tak membuahkan hasil, tapi ternyata ada wujud nyata dari mereka, hal ini menambahkan penilaian Ibu Linda terhadap mereka. Selain baik hati, ternyata mereka juga tanggung jawab. "Terima kasih ya, Nathan, Oesama. Berkat kalian, ibu sudah tidak sepusing sebelumnya. Semoga kalian bisa bertanggung jawab atas diri kalian juga." ucap Ibu Linda. "Iya, Bu. Tapi inipun bukan sepenuhnya kita berdua, kita dibantu Talia untuk mencari buk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status