Share

29. Gara-Gara Mie Ayam

POV Nasya

Belakangan ini aku gak tahu kenapa mudah sekali merasa lapar. Bahkan selera makanku meningkat drastis. Tadi malam saja aku menghabiskan tiga porsi martabak manis sendirian. 

"Kamu kenapa Na?" tanya Seina melihatku gelisah.

"Aku pengen makan cilok Sei?" Aku merasakan air liurku berproduksi sangat banyak ketika aku mengucap kata cilok.

"Hah... Tumben. Minta Pak Aji beliin sana!" saran Seina.

Aku pun mengikuti anjuran Seina meminta tolong pada pesuruh Puskesmas. Tak lupa kuberi ongkos sebagai pengganti bensin. Saat cilok sudah ditangan langsung kueksekusi. Ugh... Enaknya. Aku langsung memakannya dengan sangat lahap. Seina sendiri menatapku dengan tatapan heran.

"Kamu doyan apa laper sih Na," sesekali Seina mengelus perutnya yang nampak membuncit. Usia kandungannya sudah 5 bulan.

"Laper tapi juga doyan. Hehehe."

"Ibumu katanya ikut tinggal sama kamu Sei?" tanyaku untuk mengalihkan perhatian Seina. Aku merasa risih diperhatikan terus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status