Share

Bab 29. Obrolan kala dinner.

“Panggil nenek saja, atau oma juga boleh.” Pratiwi menggenggam jemari Kemilau dengan erat. Dengan cara yang berbeda. Dan ternyata ‘rasa’ itu tersampaikan kepada Kemilau yang membeku beberapa detik kemudian.

Oma?

“Sayang?” Radinka meremas pundaknya untuk membawanya keluar dari lamunan.

“Ah … ba—baik, Oma.” Kemilau tersenyum begitu manis dan penuh arti. Semoga saja firasatnya keliru.

“Senang bertemu dengan Pak Amar dan Ibu Pratiwi. Terima kasih untuk fasilitas yang diberikan untuk kita. Saya dan istri merasa sangat terhormat.”

“Sudah kewajiban saya, Pak Radin. Secara saya yang mengundang Bapak dan Ibu datang ke Bali. Mari mari, duduk. Kita harus menyantap makanannya sebelum keburu dingin.” Amar mempersilakan kedua tamunya duduk di kursi yang sudah tersedia di meja bundar itu. Radinka membukakan kursi untuk Mila sebelum dia duduk di kursinya sendiri.

Amar memberi kode kepada para pelayan untuk mengeluarkan makanan pembuka alias appetizer. Ada potato sup plus salad sayur yang kini terhid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Niefifa Niefifa
mosok sih ceritanya anak hukum yg cerdas tp kek orang bodoh gitu sih si mila,,... bisa ditindas kek anak kecil,, gamasuk akal banget karakternya,,......
goodnovel comment avatar
Dede Lestari
tuh kan... bongkar bongkar identitas Mila.... kasus polisi tembak²an mah biarin aja kak ...
goodnovel comment avatar
Anita Aryanti
terima kasih ya thor, sdh mulai rajin apdet, gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status