Menikah karena cinta saja belum tentu bahagia. Apalagi karena sebuah perjodohan? Itulah yang dialami Cahaya Kemilau. Gadis belia berusia 21 tahun, yang terpaksa menikah dengan Radinka Kevan Saskara dan membuatnya bagai hidup dalam sebuah neraka. Semuanya berawal dari surat wasiat Jordhy Saskara. Seorang pemilik pabrik tekstil ternama di Nusantara, sekaligus donatur tetap di panti asuhan tempat gadis itu tinggal. Tidak ada yang tahu alasan pasti mengapa Jordhy menginginkan Kemilau menjadi menantunya, apalagi sampai menjadikannya pemilik resmi setengah saham perusahaan Saska T&G. Bukankah ini terdengar sangat mencurigakan? Hingga Kemilau harus menerima segala kesakitan dan tuduhan hina atas sesuatu yang bahkan tidak dia perbuat. Kemilau yakin ada suatu rahasia besar di balik ini semua. Jika firasatnya benar, Kemilau bersumpah akan membalas semua derita yang selama ini dia tanggung. Namun, Kemilau tidak pernah menduga kebenaran yang selama ini ia cari malah membuat Kemilau semakin tersiksa. Mengapa kebenaran yang susah ia temukan harus terungkap ketika benih-benih cinta di antara dirinya dan Radinka sudah tumbuh? Mengapa takdir seolah-olah sedang bermain dengan Kemilau? (Follow IG author "ootbaho" untuk visual tokoh. Terima kasih.)
View MoreLima tahun yang lalu, di gedung perkantoran Saska T&G.
“Berapa banyak korban meninggal?”
“Sejauh ini yang sudah masuk dalam pendataan, ada tiga puluh, Pak.”
Pria berambut putih itu mengusap pelipisnya. Terlalu banyak. Bisa-bisa dia bangkrut hanya untuk menutupi biaya asuransi.
“Apa masih ada kemungkinan akan bertambah?”
Asistennya terlihat berpikir sejenak. “Sepertinya masih ada, Pak. Karena sekitar lima belas orang lagi yang masuk di shift malam itu, dilaporkan belum ditemukan sampai sekarang.”
Pria tua itu kembali terdiam. Memikirkan apa yang harus mereka lakukan.
“Tutup sampai di sini saja. Yang lima belas orang, kalau sudah ketemu, laporkan secara pribadi ke saya. Kita akan selesaikan dengan cara kekeluargaan.”
***Jordhy Saskara. Pemilik sebuah pabrik tekstil bernama Saska T&G, diman brand produknya sudah cukup dikenal di seluruh lapisan masyarakat di Nusantara. Tiga hari yang lalu, salah satu pabrik miliknya mengalami musibah kebakaran dan cukup banyak korban luka dan juga korban jiwa.
Kejadian ini membuatnya pusing tujuh keliling. Tidak mau rugi membayar biaya asuransi yang seorangnya saja bisa sampai ratusan juta rupiah jika mengikuti peraturan dinas ketenagakerjaan.
Esok harinya, setelah pembicaraan Jordhy dengan sang asisten selesai, dua nama lagi muncul. Mereka adalah sepasang suami istri yang bekerja di bagian cutting kain yang akan diolah menjadi pakaian. Berdasarkan info yang diberikan asistennya, pasangan ini mempunyai seorang anak perempuan yang usianya menginjak enam belas tahun dan kini sedang duduk di bangku kelas satu SMA.
Jordhy kemudian memberikan perintah kepada anak buahnya untuk menangani anak remaja yang bernama Cahaya Kemilau tersebut.
***
Di sebuah panti asuhan yang terdapat di pinggiran kota Jakarta, bernama Panti Asuhan Sejahtera. Seorang gadis belia terbangun dari tidur panjang yang membuat kepalanya seperti ingin pecah. Matanya yang terbuka secara perlahan, sedikit berkabut sehingga menghalangi pandangannya.
“Kamu sudah bangun, Nak?”
Gadis itu mengerjap sejenak, lalu dia membuka matanya lagi. Kali ini pandangannya sudah jelas. Terlalu jelas sampai dia menyadari kalau dia sedang berada di dalam kamar yang tidak dia kenali. Dan perempuan yang ada di sebelahnya ini, siapa?
“Nama kamu Cahaya Kemilau ‘kan?”
Tidak ada jawaban karena yang ditanya masih mencoba menyisir isi ruangan itu dan mencoba mengenalinya.
“Saya … di mana?”
“Kamu di panti asuhan. Saya Sulis, ibu kepala panti di sini.”
Yang bernama Kemilau itu langsung terduduk. Wajahnya terlihat sangat kebingungan. “Kenapa … kenapa saya ada di sini? Mana orang tua saya?” Dia mulai terlihat ketakutan.
“Nak Kemilau, kedua orang tua kamu sudah meninggal karena kebakaran itu. Dan ibu membawa kamu ke sini karena kamu sudah tidak punya keluarga.”
Kemilau memberontak karena tidak percaya. Memang, dia sudah tau tentang kebakaran itu. Namun masih berharap kalau ayah dan ibunya selamat dan tidak meninggal. Kemilau menangis meraung-raung. Tangis pilunya membuat anak-anak panti yang lain sampai tergoda untuk mengintip ke dalam kamar.
Sulis mencoba menghibur dan memberikan kekuatan kepada Kemilau. Memeluk gadis itu di dalam dadanya. Dia sangat paham, menjadi yatim piatu dalam sekejap mata di usia yang masih belia, sudah pasti menjadi mimpi terburuk Kemilau. Sulis sangat iba. Dia berjanji kepada dirinya sendiri untuk melaksanakan pesan dari Jordhy Saskara, pemilik Saska T&G yang membawa Mila ke tempat ini.
‘Tolong jaga Kemilau baik-baik. Jangan takut, saya akan memenuhi semua kebutuhan dia sampai kuliah. Juga anak-anak panti Sejahtera. Jika sudah cukup umur, dia akan saya nikahkan dengan putera saja, Radinka Kevan Saskara. Tapi tolong rahasiakan semua ini dari Kemilau. Dia tidak boleh tau bahwa saya adalah pemilik perusahaan tempat ayah dan ibunya bekerja.’
***Selama dua tahun terakhir, Bali dan segala isinya adalah momok yang sangat menakutkan bagi seorang Radinka Kevan Saskara. Setelah Mila meninggalkannya di tempat itu dengan cara yang tragis, dia berjanji tidak akan pernah menginjakkan kaki di sana lagi. Hidupnya benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat. Radinka kembali ke setelan pabriknya. Dingin dan tak tersentuh. Selama dua tahun memegang pemerintahan di Saska, dia berhasil menaikkan omset tahunan lima kali lipat dari jaman kejayaan ayahnya. Kepergian Mila membuatnya tidak punya pilihan selain fokus pada Saska. Radinka harus mengakui, kata-kata Mila sangat benar tentang Saska adalah tanggung jawabnya. Setelah dipikir-pikir kembali, alangkah bodohnya dia saat berniat melepaskan Saska demi hal lain yang belum tentu layak untuk diperjuangkan. Seperti Mila salah satunya. Hingga sekarang, sama sekali tidak ada kabar dari perempuan itu. Radinka juga tidak berusaha untuk mencari tau keberadaannya. Hati yang sudah membatu, membuat
Tidak hanya Radinka yang merasakan hati bagai tersayat-sayat. Kemilau juga sama. Sepanjang penerbangan ke London dia tidak berhenti menangis. Mengorbankan hidupnya ke dalam tangan Amar yang bahkan tidak dia kenal dengan baik, adalah satu hal besar yang sesungguhnya tidak ingin dia lakukan. Tapi dia tidak berdaya ketika Amar dan Adam selalu menerornya lewat pesan. Mengancam akan benar-benar menjatuhkan Saska jika dia tidak bersedia ikut ke London.Mila bahkan tidak tau apa tujuan sepasang orang tua ini membawanya ke sana. Bukankah itu tindakan yang terlalu berani? Sepanjang perjalanan Kemilau tidak bersuara. Sedikitpun tidak berkenan menjawab pertanyaan Amar dan Pratiwi. Hingga akhirnya mereka tiba di tempat tujuan, Mila masih betah dengan segala kebungkamannya.“Tersenyumlah. Karena itu membuatmu jauh lebih cantik.” Pratiwi mencoba menghibur cucunya. Namun jelas itu tidak penting. Kemilau tidak membutuhkannya. Yang ada di pikirannya sekarang adalah Radinka. Entah bagaimana kabar pria
“Aku pengen jalan-jalan.” Mila sesumbar membuat permohonan saat Radika sedang memakai baju tidurnya. Wanita itu memeluknya dari belakang dan mencium tengkuknya dengan agresif.“Jalan-jalan ke mana, Baby?”“I don’t know. Mungkin Bandung, atau Bali lagi?”Radinka memutar tubuhnya dengan senyum yang sudah terlukis di wajah. “Kamu … mau honey moon sesi kedua?”Mila balas tersenyum lebar dan mengangguk dengan semangat. “Aku sumpek dengan semua yang terjadi belakangan. Pengen menghirup udara segar.”“Bali? Kapan?”“Bebas. Kamu bisa ijinin aku ke kampus ‘kan Sayangg?” Mila memohon manja.“Baiklah. Saya juga akan mengatur jadwal cuti lagi di kantor. Bagaimana kalau kita berangkat besok lusa?”Lagi-lagi anggukan di kepala Mila membuat Radinka begitu yakin kalau Mila sudah memilihnya. Lusa berarti sudah melewati batas perjanjian dengan Amar. Kalau Mila sendiri yang meminta untuk jalan jauh, itu artinya Radin sudah bisa tenang.Dan Bali akan menjadi tempat yang akan Radinka benci seumur hidupnya
Nadya dan Greta sudah menanti kepulangan Radinka dan Kemilau. Meski dulu sempat tidak menyukai Mila, sekarang kedua orang itu justru tidak berharap Mila lebih memilih keluarga Amar. Sungguh nyata Allah adalah maha pembolak-balik hati. Saat Radin dan Mila muncul di ambang pintu, senyum di wajah Nadya langsung terkembang. Entah bagaimana bisa melihat sosok Kemilau ada di rumah ini terasa lebih baik dari pada tidak.Nadya menepuk kursi di sebelahnya, seperti memberi kode kepada Mila agar perempuan muda itu duduk di antara dia dan Greta. Dan Radinka membiarkan istrinya menuruti sang mama."Kami sungguh-sungguh meminta maaf." Nadya membuka pembicaraan. Memang inilah yang harus mereka bahas sekarang. Sebelum mereka kembali melanjutkan hidup dengan normal."Iya, Ma. Aku mengerti."Nadya mengambil kedua tangan Kemilau dan dia genggam begitu erat. "Maafkan semua perbuatan kami di awal-awal pernikahan kalian. Kami sungguh malu dan sangat menyesal."Lagi-lagi Kemilau harus menangis. Terpaksa. I
Setelah percintaan panas itu selesai, Mila menepati janji untuk menceritakan semuanya kepada Radinka. Mulai dari foto yang dia lihat di ruang kerja Adam, hingga obrolan Adam dan Sastri yang dia dengar kemarin siang. Kemudian tentang obrolan dia dengan Ibu Sulis saat di kampus, yang membuat dia sedikit curiga kepada Deva. Mila tidak mengurangi atau menambahi apapun. "Kenapa kamu lebih percaya kepada mas Adam dan mba Sastri? Bukan kepada saya? Kenapa kamu memilih untuk menyembunyikan ini, Sayang? Seandainya dulu kamu jujur saat saya bertanya tentang kedua orang tua kamu, mungkin urusannya tidak harus sampai sejauh ini." Kini Radinka sedang berada dalam pelukan Mila. Dia benar-benar ingin dimanja. Dia ingin Mila membelai rambutnya, wajahnya, semuanya. "Aku minta maaf. Aku masih egois dengan pemikiranku sendiri. Aku mengira ini bukanlah perkara besar. Maafkan aku." Mila tidak punya pilihan kata lain. Dengan lembut dia menyugar rambut Radinka dan melabuhkan kecupan panjang di setiap inc
*Sebelumnya maaf kalau ada typoMobil Radinka bergerak dengan cepat meninggalkan pelataran rumah Adam. Hasrat ingin melampiaskan rindu terhadap Kemilau begitu menggebu-gebu di dalam dirinya. Tangan yang tak berhenti tertaut melambangkan betapa dia sangat takut perempuan itu meninggalkan dia. Radinka sudah berjanji akan melakukan segala cara agar Kemilau memilih untuk bertahan di sisinya. Tidak perlu mempertimbangkan Amar dan keluarganya yang penghianat itu.“Sayang, aku kangen.” Mila tak sungkan-sungkan mengutarakan isi hatinya sambil meremas jemari Radin yang besar.“Kamu pikir saya enggak, hm? Kamu berhutang penjelasan tentang semuanya. Kenapa saya harus mengetahui ini dari orang lain, bukan dari kamu sendiri.”Mila menggigit bibir. “Aku akan menceritakan semuanya nanti. Dari awal.”“Better like that, Baby. Karena saya merasa bodoh ketika mengantar kamu ke kampus, lalu kamu pergi lagi tanpa sepengetahuan saya. Saya mencari kamu ke mana-mana tapi tidak ada yang tau kamu di mana. Saya
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments