Share

Bukan Inginku Menjadi Istri Kedua
Bukan Inginku Menjadi Istri Kedua
Penulis: Nuri522

Bab 1. Permintaan yang Mengejutkan

“Maaf, Mbak. Aku enggak bisa menerima lamaran ini. Tak ada sedikit pun kepikiran kalau aku akan jadi istri kedua. Aku enggak mau menjadi duri dalam rumah tangga orang lain,” tolak Indira dengan tegasnya.

Gadis itu tahu Aryo laki-laki yang sempurna, tampan, mapan dan berkarisma serta berkepribadian baik pada siapa pun. Tapi bukan berarti dia dengan senang hati menerima begitu saja permintaan Wulan.

“Tidak ... kamu bukanlah duri dalam rumah tangga kami. Aku tulus memintamu menjadi maduku. Aku mohon jangan tolak lamaran ini,” bantah Wulan.

‘’Bagaimana mungkin ada wanita seperti Mbak Wulan yang malah rela melamar wanita lain untuk suaminya?’’ batin Indira.

Dia sungguh tak habis pikir dengan pemikiran wanita di hadapannya tersebut.

Namun, bukan Wulan jika tak bisa meyakinkan Indira, dengan berbagai cara wanita itu meyakinkan gadis yang dia pilih agar menerima lamaran itu.

“Baik, Mbak. Aku akan menerima lamaran Mbak Wulan jika Mas Aryo sendiri yang datang untuk melamar. Satu lagi, aku minta waktu untuk melakukan salat istikharah, “ ujar Indira seminggu yang lalu, waktu di mana ia meminta kepada Wulan untuk menentukan pilihannya.

Betapa leganya Wulan saat itu, ketika akhirnya Indira mengatakan kesediaannya untuk mempertimbangkan pinangannya untuk mewakili sang suami. Dengan hati semringah Wulan kembali ke rumahnya yang tak jauh jaraknya dengan hunian Indira. Ternyata, mereka bertetangga.

Tak sabar Wulan ingin menyampaikan kabar ini kepada suaminya, Aryo. Dia menunggu sampai sang suami pulang dari tempat kerja pada sore hari. Ketika suara mobil Aryo terdengar memasuki teras rumah mereka, Wulan segera berlari dan menyambut di depan pintu.

“Assalamualaikum, Sayang,” sapa Aryo.

“Waalaikumsallam, Mas.” Sambut Wulan sambil mencium tangan Aryo dengan takjub. Pria itu merangkul pinggang sang istri dan memberikan kecupan hangat di kepalanya.

Aryo memang laki-laki yang romantis. Tak segan dia menunjukkan rasa cinta kasihnya kepada Wulan. Sungguh, sebagai istri Wulan sangat bersyukur, tetapi ada satu hal yang membuat wanita itu merasa bersalah terhadap sang suami sehingga dia berani menyiapkan Indira menjadi madunya.

Ya, saat ini Aryo belum tahu apa pun tentang keinginan Wulan. Mempunyai istri sempurna di matanya membuat pria itu setia sampai sekarang. Apalagi rumah tangga mereka lengkap dengan hadirnya seorang buah hati yang tampan dan cantik bernama Danish dan Ria.

Danish berusia tujuh tahun, sedangkan Ria masih berusia empat tahun. Betapa sempurnanya bahtera rumah tangga mereka.

Setelah kecupan mendarat di kepala Wulan, Aryo masuk ke dalam kamar diikuti sang istri di sampingnya. Wulan menyuruh Aryo untuk mandi, sedangkan dia menyiapkan pakaian untuk suaminya. Ketika Aryo telah masuk ke kamar mandi, Wulan pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

Malam ini setelah salat magrib keduanya makan malam beserta anak-anak. Pria itu begitu menikmati hidangan yang dibuatkan sang istri tercinta yang selalu pas di lidah. Bahkan tanpa segan-segan Aryo menggenggam dan mencium tangan Wulan di hadapan anak mereka hanya untuk mengatakan dia menikmati serta memuji masakan istrinya.

Waktu menunjukkan pukul sembilan malam anak-anak sudah tidur di kamar mereka. Sedangkan Aryo, masih asyik menonton televisi di ruang tamu ditemani Wulan di sampingnya. Wanita itu bertekad akan menyampaikan permintaannya hari ini juga.

“Mas, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan,” ucap Wulan sambil menghadap suaminya.

“Ngobrol apa sih, Sayang?” tanya Aryo penasaran. Dia heran aneh sekali sang istri terlihat gelisah dan meminta izin untuk mengobrol. Biasanya wanita itu selalu langsung bicara ketika akan mengatakan apapun kepadanya.

“Aku ... a-ku mau Mas Aryo menikah lagi ...,” ucap Wulan.

Aryo terlonjak kaget. ‘Apa aku tak salah dengar?’ Batin Aryo.

“Maksud kamu apa, Sayang? Aku tak berniat menikah dengan orang lain. Hanya kamu yang Mas cintai,” tanya Aryo, alisnya bertaut merasa bingung dengan ucapan istrinya itu.

“Aku tahu, Mas sangat setia. Aku percaya itu. Aku hanya ingin Mas menikahi Indira. Aku sudah melamarnya untuk Mas, dan dia sudah menerimanya,” kata Wulan sambil menatap suaminya.

“Apa?! Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu melamar Indira untukku. Kenapa kamu enggak cerita lebih dulu padaku?” Aryo sangat tak habis pikir, dia benar-benar syok dengan apa yang dikatakan istrinya. Tak ada kata yang dapat terucap dari mulut Aryo saat ini.

Aryo marah, kesal, kecewa bagaimana mungkin Wulan memutuskan hal besar ini sendirian. Apalagi, ini juga menyangkut dirinya.

“Aku tak tahu harus mengatakan apa. Kumohon jangan mengatakan apapun tentang hal itu. Cukup sekali ini saja. Aku enggak mau mendengar kamu mengatakan permintaanmu yang ngawur itu.”

Aryo hendak berdiri tapi Wulan mencegahnya.

“Aku mohon, Mas. Sekali ini saja kabulkan permintaanku,” ucap Wulan memohon.

Aryo mengacak rambut di kepalanya dengan kasar. Merasa frustasi dengan pemikiran istrinya.

“Dengar! Aku tak tahu apa yang mendasari pikiranmu sehingga kamu meminta ini dariku. Apa kamu enggak sadar dengan permintaanmu ini? Kamu ingin wanita lain masuk ke dalam rumah tangga kita? Selama ini aku rasa enggak ada yang salah dengan pernikahan ini. Tapi kenapa? Apa yang membuatmu memiliki keinginan memberikanku istri kedua?” tanya Aryo lagi. Kali ini dia bertanya dengan suara tenang. Berharap, istrinya menceritakan isi hatinya.

“Aku enggak memiliki alasan apa pun, Mas. Aku hanya ingin Mas Aryo menikah dengan Indira, itu saja. Dia gadis yang baik dan cantik. Cocok dengan Mas yang tampan dan juga sama baiknya. Kami pasti bisa berbagi suami dan Mas bisa adil terhadap kami,” ucap Wulan yakin. Entah apa yang di rasakan hatinya. Yang jelas Wulan sangat bisa mengendalikan semua perasaannya. Dia bisa bersikap biasa saja saat mengatakan itu.

“Omong kosong.” Aryo tertawa sinis, benar-benar tak masuk akal alasan istrinya ini. Dia berdiri hendak pergi ke kamar mereka, tetapi saat Aryo sudah hampir membuka pintu kamar. Dia mendengar suara benda jatuh.

Aryo berlari mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Dia terpaku melihat sesuatu terjadi kepada Wulan.

“Ya Allah, apa yang terjadi kepada istriku?”

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rokhani Khani
penasaran. istri kaya wulan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status