Home / Romansa / Bukan Istri Bayaran / Bab 67 Mertua Ular

Share

Bab 67 Mertua Ular

Author: Liliput
last update Huling Na-update: 2025-09-17 22:47:22

Dia menelan ludahnya sendiri. Perkataan Juragan Sabri seperti meremehkan kemampuannya sebagai lelaki.

"Bagiku... tak penting nanti Alina punya anak atau tidak!"

Tak dinyana, hal itu justru menusuk perasaan Alina yang tak kunjung hamil.

Alina lantas pergi meninggalkan ruang keluarga dengan berlari.

Langkahnya tak tentu arah dan sebisanya ia menuju ke kamar tidur lantas menguncinya dari dalam.

"Huhuhuhuhuhu..." Tangisnya meledak.

Hatinya hancur.

Tak lama kemudian, dia menguping dari balik pintu. Tak ada yang mengejarnya. Tak ada langkah kaki mendekat.

Selang beberapa waktu kemudian, kamarnya diketuk.

"Dipta, kenapa kamu nggak menyusulku tadi?" Ucap Alina sambil membuka pintu.

Dia rupanya salah sangka.

"Hmmm, minta dikejar?" Ibu sambung Dipta yang datang berkunjung. "Kayak anak kecil aja kamu, Alina. Padahal kamu sudah tidak semuda itu!"

Pakaian yang ia kenakan hanyalah sebuah baju tidur tanpa lengan yang membentuk lekuk tubuhnya. Di luarnya ia mengenakan baju longgar dari bahan transpa
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Bukan Istri Bayaran   Bab 78 Dukun Viral

    "Oh.. saya kira Mbaknya pasien langganan Ki Joko Dudo juga kayak saya. Ampuh betul itu orang. Tadi saya pikir..." wanita elite itu mendekat. "Mbaknya bisa jadi simpanan om-om di sebelah itu karena ritual sama Ki Joko Dudo!" Mata Lana terbuka lebar karena terkejut. Bagaimana bisa orang itu berpikiran demikian??Lana hanya tersenyum kecut."Maaf.. saya tidak mengerti apa yang Anda maksud, Ibu..." Lana berusaha menampis tuduhan dengan sopan."Ya, sebagai manusia normal kita tentu bisa lihat dan menilai ya..." Wanita itu mengamati Lana dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Apa iya si om sebelah Mbaknya itu bisa tertarik kalau nggak dengan guna-guna atau pelet dukun?""Astaghfirullah... Ibu..." Ucapnya.Dia mendengus kesal, "Ya tidak mungkin lah.. si Om ini kalau mau sama kamu, Mbak. Penampilan kamu kampungan dan apa yang kamu bisa lakukan di ranjang! Melihat kamu yang lugu gini..." "Ibu..." Lana mulai ingin marah tapi ia masih waras. "Saya tidak tahu dan tuduhan itu tidak benar!""Janga

  • Bukan Istri Bayaran   Bab 77 Tak Sengaja Bertemu

    "Ah, sudah tidur dia rupanya..." Ki Joko melihat mata Alina terpejam dan tak lagi terjaga. Nafasnya tampak teratur meski ia belum membersihkan diri. "Seandainya kamu tidak banyak tanya... mungkin aku sudah melakukannya lagi, Alina!" Tak terasa waktu sudah menjelang Subuh. Ki Joko Dudo melewatkan beberapa panggilan masuk di ponsel. "Halo?" Ia menelpon orang pertama yang semalam tidak ia jawab. Tak lain dan tak bukan adalah ibu mertua Alina. "Ki Joko Dudo, semalam kenapa tak bisa aku hubungi? Tiba-tiba saja Juragan Sabri semalam menanyaiku apakah aku sudah hamil..." Celotehnya mengeluhkan permasalahan. "Kan dokter sebenarnya sudah bilang kalau dia tak mungkin lagi punya anak. Tapi aku sudah bilang kalau kemungkinan aku telat haid dan akan hamil..." "Bagaimana? Apa mungkin... kita ritual lagi nanti malam?" Ki Joko Dudo tersenyum membayangkan malam nanti akan mendapatkan 'pelayanan' dari murid andalannya. "Aku tidak mau tahu, Ki Joko Dudo! Aku kan sudah mentransfer uang dua puluh

  • Bukan Istri Bayaran   Bab 76 TKP Kejadian

    "Kenapa? Kamu takut apa pura-pura?"Lana lantas menunjuk ke tempat yang tadi. Tuan Dipta juga melihat dengan mata kepalanya sendiri...Ada sebuah ledakan dari dalam kamar.Dipikir Dipta tadi, ia hanya dijebak oleh Lana. Ternyata memang ada penampakan di luar nalar."Lan?" Sekarang Dipta yang seperti sedang tak percaya dengan apa yang dilihatnya. "Apa itu di sana?""Pak, sepertinya kita harus melapor ke pihak hotel..." Lana sama-sama merinding.Niat mereka untuk honey moon harus tertunda gara-gara pemandangan ini."Lana... kupikir itu ide yang bagus. Itu lihat, sekarang lampu sudah mati, Lan..." Tuan Dipta tak berkedip sedetikpun."Pak... saya takut kalau disuruh jadi saksi nanti.."Mereka masih mengamati penampakan aneh itu.Ajaibnya, beberapa detik kemudian, lampu menyala lagi dan seolah tak terjadi apa-apa."Pak, lihat Pak!" Lana yang sejak tadi tak berpaling dari posisi kamar mencurigakan itu, kini melihat semuanya normal kembali."Ada apa lagi?" Tuan Dipta yang baru keluar dari ka

  • Bukan Istri Bayaran   Bab 75 Saling Lihat

    "Iya, bisa jadi aku ingin menolongumu dan sesegera mungkin masalahmu selesai. Itu adalah tujuan utamaku, Alina!" Kalimat penegasan ini menunjukkan pada Alina kalau Ki Joko Dudo benar-benar mencurahkan segenap isi hatinya dan kekuatannya untuk membantu."Tunjukkan bukti ketulusanmu malam ini, Ki Joko Dudo! Aku ingin masalahku selesai..."Ki Joko Dudo-pun akhirnya menanggalkan celana yang ia kenakan."Ki Joko?" Alina terkejut seketika saat Ki Joko Dudo melakukannya. "Kenapa dilepas? Apa-apaan ini!"Seakan Ki Joko Dudo tahu kalau Alina akan protes, dia sudah menyiapkan kalimat pamungkas."Ini adalah bukti kalau aku sungguh-sungguh ingin membantu menyelesaikan masalahmu, Alina..." Ucapnya penuh penghayatan.Bibir Alina tak bisa berkata-kata lagi. Kaki dan tangannya kaku seakan sedang kena totok.Urat nadinya seolah berhenti."Alina..." Ki Joko semakin mendekat lantas mengendus aroma rambut Alina yang sudah membuatnya jatuh hati sejak pandangan pertama. "Aku akan melakukan apapun untuk kem

  • Bukan Istri Bayaran   Bab 74 Ki Joko Dudo

    Tuan Dipta mengejar Lana yang semakin ke arah belakang rumah. "Lan, nanti malam kita praktek ya?""Apa, Pak?" Lana bingung dengan apa yang dimaksud Tuan Dipta."Ya yang kamu bilang tadi.. katanya kamu sanggup hamil anakkuu lagi?" Pria itu berlalu sambil mengerlingkan mata.Berharap saja kalau Lana langsung setuju."Bukan berarti kita harus melakukannya malam ini kan, Pak?" Lana masih trauma saat penggerbekan tadi.Dirinya merasa hancur dan tak punya harga diri. Bagi Tuan Dipta, sikap Lana ini adalah sikap yang keras kepala."Bisa diatur, Lan! Kalau perlu... nanti kita cari hotel agak jauh dari rumah! Bagaimana? Kamu mau kan?" Bujuk Dipta.Hotel? Seumur-umur dia belum pernah masuk apalagi tidur ke hotel. Meski yang bintang tiga atau empat sekalipun.Ini cukup membuatnya merasa tertarik. Tapi, bagaimana dengan Arjuna? Biasanya akan mencari dirinya di malam hari."Pak... tapi, saya tidak bisa meninggalkan Arjuna!" Lana harus bersikap keras.Hampir saja ia terjatuh di bujuk rayu Dipta pa

  • Bukan Istri Bayaran   Bab 73 Kecanduan Ritual

    "Katakanlah saja sejujurnya... Jangan karena kamu ini miskin lantas takut! Tidak apa-apa... apapun jawabanmu, aku akan hargai..." Juragan Sabri menjadi sedikit lembut terhadap Lana.Ia tahu betul kalau tipikal keluarga kaya seperti mertuanya ini hanya baik pada seseorang kalau ada maunya saja."Saya... bersedia, Juragan!"Alina menganggap ini adalah hal akal-akalan bulus suaminya saja.Bagaimana mungkin Lana mau mengandung lagi?"Yang benar kamu, Lana?" Saat mengkonfirmasi, terdengar kalau Juragan Sabri benar-benar berubah sikap.Tadinya uring-uringan dan seperti musuh, kini mendadak menjadi baik sebaik malaikat saja!"Iya, Juragan. Saya memang sanggup untuk hamil lagi anak Pak Dipta!""HAHAHAAHAHAHA!" Juragan Sabri tertawa sekencang-kencangnya. Lana kaget dan menunduk. "Kenapa tertawa Juragan?""Lana, Lana... kamu memang cocok jadi pabrik anak untuk Dipta!" Puji sang mertua. "Tapi, ingatlah dan pahamilah kalau status kamu di sini itu bukan setara dengan Alina... Di mata hukum, agama

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status