Share

Part 23

"Wah cantik sekali pasti, Dokter Dika bahagia memiliki asisten sepertimu," puji Risa sambil menatap ke arah Ilma dengan tatapan berbinar.

Refleks Dika menoleh ke arah Arya, "Maaf, Pak. Tapi saya tidak membutuhkan seorang asisten."

Namun, Arya tak peduli dengan penolakan itu. Bahkan, dia langsung meminta Ilma untuk bergabung di acara makan malam mereka.

Dika mendengkus kesal, ingin sekali dia segera pergi dari tempat itu. Namun, baru saja beranjak, gerakannya kembali tertahan.

"Makanlah dulu sebelum meninggalkan acara ini," ucap Risa sambil menahan lengan Dika.

"Ya, Risa benar, Kak. Makanlah terlebih dahulu, atau jika takut terlalu malam menginap saja di sini," ujar Nazwa tiba-tiba membuat Dika tak dapat lagi berkata-kata selain menuruti ucapan Nazwa.

***

Malam kian merangkak naik, dan pesta pun belum tampak tanda-tanda akan segera berakhir. Wajah Dika merenggut, terlebih saat menatap kemesraan Nazwa dan Arya lipatan di keningnya pun kian bertambah. Dia cemburu, hanya saja dia tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status