Share

Part 24

Risa tersenyum bahagia melihat Dika yang tak sadarkan diri. Ia menoleh kearah Ilma lalu mengedipkan sebelah matanya.

"Kemarilah, aku butuh bantuan," ucap Arya melalui sambungan telepon.

Tubuh kekar Dika pun dibawa ke kamar yang berada di paviliun. Tubuhnya direbahkan setelah pakaian yang melekat di tubuh Dika ditanggalkan terlebih dahulu.

"Tugas kamu hanya tetap bersama dia, dan saat dia telah sadar berikan air ini."

Ilma hanya mengangguk sambil meraih air mineral pemberian Arya. Setelah itu mereka membiarkan Ilma dan Dika hanya berduaan.

Langkah Risa terasa begitu ringan saat ia meninggalkan paviliun. Angannya pun melayang membayangkan hari esok yang lebih baik.

"Aku jadi tak sabar menanti dia diusir dari rumah ini," ujar Risa saat ia bertemu Arya di sudut taman tergelap.

"Apa kamu, bahagia?"

Dalam satu gerakan Arya menarik tubuh ramping Risa ke dalam dekapannya.

"Aku akan bahagia jika rencana ini berjalan sempurna, Sayang," ungkap Risa manja, ia pun menengadahkan kepala mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status