Share

Bukan Jodoh Tapi Takdir
Bukan Jodoh Tapi Takdir
Author: Pryshilla

BAB 1

Hari ini adalah hari terkstream bagi Helix. Berulang kali ia mencoba mengatur nafas demi mencapai ketenangan. Jantungnya tak berhenti berdegup dengan kencangnya. Sesekali ia mengusap telapak tangannya yang basah di celana.

Sembari berjalan menuju sang wanita impiannya itu, sesekali ia mengelus dadanya yang bidang sambil terus mencoba berlaku santai walau sesungguhnya itu sulit.

“Lea, aku mencintaimu” akhirnya perasaan itu tersampaikan juga. Perasaan yang selama ini ia pendam begitu lama.

Helix telah jatuh cinta. Cinta yang bermula dari pandangan pertama dengan seorang wanita yang dilihatnya di depan sebuah minimarket 2 tahun lalu. Saat itu rambut indah sang wanita tertiup angin sehingga menutupi raut wajahnya yang kala itu sedang melamun sambil meminum segelas kopi racikan. Terlihatlah kecantikkan sang wanita dengan leganya oleh Helix kala dia menyapu rambut dengan jemarinya yang lentik.

Saat itu Helix masih dalam tahap mengagumi saja. Namun, kekagumannya kali ini membuat Helix selalu memikirkan wajah wanita itu. Bahkan sebelum ia terlelap tidur di malam hari, ia selalu berharap akan adanya suatu keajaiban yang dapat mempertemukan mereka lagi di suatu hari nanti.

Helix adalah seorang seniman lukis. Ia telah memiliki beberapa karya yang diakui oleh banyak orang. Dengan kelebihannya ini pula, ia menyentuh canvas miliknya dengan goresan-goresan indah penuh cinta dan menghasilkan wajah cantik sang wanita. Helix sengaja melukis wajah sang wanita yang dikagumi itu dengan tujuan agar ingatannya tak hilang dimakan oleh waktu.

Hari demi hari ia lewati tanpa mencoba membuka hati pada wanita lain yang ia temui. Semua semata-mata karena ia masih tetap berharap bisa bertemu dengan sang pujaan hati. Kali ini perasaannya cukup dalam walau hanya dengan memandang sekian detik saja.

Helix berjuang mencari tahu tentang keberadaan wanita itu. Hampir setiap hari ia menghampiri mini market tersebut hanya demi menemukan keajaiban. Helix juga mencoba memamerkan foto lukisan gambar wajah cantik wanita itu pada petugas mini market, namun tetap tidak ada hasilnya.

Dua tahun pun berlalu. Waktu yang cukup untuk dihabiskan Helix mencari sesuatu yang seperti tidak akan ada ujungnya. Masih juga dengan keadaan yang sama, ia menghampiri setiap sudut taman kota. Menatap setiap gadis yang ada disana. Berjalan menyusuri setiap restoran atau rumah makan di perkotaan. Sampai akhirnya ia mulai merasa lelah dan jenuh.

Hingga suatu pagi yang cerah, Helix mencoba melangkahkan kakinya masuk ke sebuah perusahaan yang kebetulan sedang mencari staff entertainment. Saat itu niatnya memang melamar pekerjaan, akibat rasa jenuhnya menggambar setiap hari. Dia ingin mencoba pengalaman baru diluar hobinya yang sebenarnya juga menghasilkan uang yang lumayan.

Saat Helix memasukki lobby, tepat di balik meja receptionis ada seorang wanita cantik nan anggun yang dengan sigap mengacupkan tangan dengan senyum yang begitu indah. Kala itu jantung Helix berdetup dengan begitu kerasnya.

Wanita yang kini berada di depannya itu adalah orang yang selama ini ia cari. Ini sebuah takdir, ucapnya di dalam hati. Helix memandang name tag yang tergantung pada saku seragam reception cantik itu dan akhirnya ia pun tau siapa namanya. Wailea Rose, ya itu namanya. Nama yang cantik hingga mampu menghipnotis Helix saat itu.

“Apa kamu sudah gila, Hel?” jawab Lea. Wailea begitu kaget mendengar pernyataan dari rekan kerjanya itu.

“Aku serius. Sudah tidak bisa dibendung lagi. Perasaan ini terlalu dalam untuk kamu” Helix memegang bahu Wailea dengan sangat erat. Wailea yang tadinya sedang duduk di meja makan, seketika itu juga bangkit berdiri dan menjauhi Helix.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status