Share

23. Seranjang

Aku masih menatap Mas Syafiq. Kok ada ya cowok ganteng banget kayak gini. Dari dulu aku kemana aja ya? Pantes Yuyun sama Tuti selalu bilang aku tuh perlu kaca mata. 

“Aw aw aw. Aku tahu Mas, hidungku minimalis. Tapi percuma kamu cubit. Gak bakalan mancung kayak punya kamu.”

“Minimalis tapi gemesin, unik tahu. Kan, jadi enak buat diginiin.”

Mas Syafiq lagi-lagi mencubit hidungku. Ya Allah, ini Mas Syafiq? Lelaki kalem yang lebih banyak diam kalau ketemu aku?

“Ini Mas Syafiq bukan sih? Cowok yang Ambar kenal orangnya pendiam dan kalem?” tanyaku sambil berusaha mengalihkan tangannya dari hidungku.

“Bukan.”

“Terus siapa?”

“Suami kamu.”

Blush. Pipiku menghangat, ah pasti kayak kepiting rebus.

Cup.

Mataku melotot, pipiku dicium.

“Sudah sana ganti baju! Kita sholat.”

“Mas Syafiq belum sholat isya?”

“Sholat sunah penganti
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status