Share

7. Kali Ketiga

Aku menatap banyaknya hantaran pernikahan yang ada di depanku dengan tatapan sedih. Meski hati mencoba ikhlas tapi tetap saja nyeri.

Ini kali ketiga aku akan menyaksikan, seorang lelaki menjabat tangan Pakdhe Rusdi, kakaknya bapak.

Tepukan halus mendarat di bahuku membuatku kaget.

"Pakdhe."

"Jangan melamun."

"Enggak Pakdhe, cuma lihat-lihat, hantarannya banyak banget."

"Kamu nanti lebih banyak."

"Amin."

"Bapakmu bakalan bangga sama kamu, Mbar."

Aku tersenyum. Kupandangi wajah pakdhe yang tersenyum kearahku. Gurat wajahnya begitu mirip dengan adiknya, almarhum bapak.

"Kamu itu putri kebanggaan Rasdi. Setiap cerita tentang kamu. Binar mata Rasdi selalu terlihat. Dari kamu kecil sampai besar. Rasdi selalu bangga sama kamu. Begitupun pakdhe."

Pakdhe mengelus kepalaku yang berbalut kerudung.

"Kamu itu wanita yang kuat. Kalau jatuh, kamu harus bangkit. Ada kami semua yang senantiasa mendoakanmu."

"Iya Pakdhe."

"Tunjukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status