Share

Bab 19. Terpaksa Menikah

Gemercik suara air yang bertabrakan dengan lantai menjadi pengiring irama di sela-sela tangisan Utari. Tubuh mungil nan rapuhnya bergetar hebat menahan dingin dan kehancuran secara bersamaan.

“Hiks ... Kenapa harus aku yang mengalami semua ini ...!” jerit  Utari frustrasi yang tertelan dengan kehancuran hati dan fisiknya.

“Kenapa semua orang selalu enggak percaya sama aku? Padahal aku sudah berkata dengan sejujurnya,” lirih  Utari yang menangis pilu sambil menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya.

Tubuh  Utari pun perlahan merosot begitu saja di lantai. Membiarkan tubuhnya terus-menerus dihujami oleh rintikan air dari shower. Ia menekuk kedua lututnya, menyembunyikan wajahnya di balik lipatan lututnya, dan kembali menangisi nasib malangnya.

Tok ... Tok ... Tok ...

Suara ketukan pintu membuat kesadaran Utari kembali. Terlebih suara yang sangat familiar bagin

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status