Share

Mati Lampu

"Nomor siapa, ya? Apa mungkin teman lamaku?" Rafael tampak berpikir.

"Coba kamu balas. Siapa tahu penting." Aku berpendapat.

"Ide bagus." Rafael baru saja akan mengetik balasan, tapi gerakan jarinya berhenti.

"Kenapa?" tanyaku penasaran.

"Lah, ini maksudnya gimana? Nanya kabar ujug-ujug ngeblokir." Rafael menggaruk kepalanya. Nomornya diblokir? Aneh sekali. Lalu apa maksudnya mengirim pesan jika belum mendapat balasan sudah main blokir?

Perasaanku berubah tak enak. Apa ini ada kaitannya dengan teror itu?

Aku menggeleng. Jika selalu mengaitkan hal dengan teror dan orang misterius itu, aku bisa gila sendiri.

"Udah lah, Mas. Biarin aja, sih. Mending kita tidur aja, yuk!" ajakku sembari merebut ponselnya. Kuletakkan benda pipih itu di atas nakas.

Baru akan merebahkan badan, Rafael menarik tanganku hingga duduk kembali.&nb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status