Share

Nenenin

"Bentar, Mas. Ini kira-kira yang mati lampu di rumah kita aja apa semua, ya?"

"Nggak tahu aku. Udah, yuk, balik ke kamar aja. Nyalain ponsel kamu." Dia masih menggelayut di tubuhku dengan erat.

"Aku nggak bawa ponsel, Mas."

Dia mendengkus. "Terus gimana caranya kita jalan sampai kamar?"

Sebuah tepukan di pundak seketika membuat bulu kuduk berdiri. Aku menelan ludah dengan susah payah. Apa lagi sekarang?

"Sayang, ini siapa yang nepuk pundak?" Rafael juga mengalami ternyata. Kupikir hanya aku saja.

Aku menghela napas. "Nggak tahu, Mas."

Seketika pikiranku teringat pada film horor yang sering kutonton. Biasanya, pemeran utama akan terjebak dalam situasi ini. Mereka berbalik, lalu setannya muncul. Astaga! Rasanya aku ingin pipis sekarang.

Seperti diberi kode, aku dan Rafael perlahan berbalik bersamaan.

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status