Share

Sama-Sama Bocah

Alvin mengangguk-angguk yakin. Padahal ucapannya itu jelas salah. Typo yang meresahkan.

"Tuh, Bunda. Dengerin kata Alvin. Bunda harus nenenin Ayah." Rafael memberi dukungan. Aku mendelik sebal. Ayah sama anak sama saja.

**

Seperti permintaan Alvin, hari ini aku stay di rumah untuk menemani Rafael. Catat, ya! Menemani, bukan meneneni!

Bocah itu tak mau jauh dari Ayahnya. Dia tetap berada di pelukan Rafael. Di atas perut laki-laki itu lebih tepatnya. Keduanya terlihat sangat romantis. Ah, rasanya aku jadi diasingkan begini.

"Ih! Alvin, kok, dari tadi Ayah terus yang dipeluk? Bundanya enggak?" Aku bersuara setelah hanya diam mengamati mereka.

"Enggak. Bunda, kan, nggak akit."

Aku mendengkus. Rafael mengejekku dengan semakin mempererat pelukannya pada Alvin. Aku beranjak dari sana.

"Bunda pergi kalau gitu. Mau beli laruta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status