Share

Sakit Kepala

"Kita ke rumah sakit saja, ya?" tawarku.

"Enggak usah, Tan. Tolong ambilin obat gue di laci nakas. Kayaknya masih ada."

Dengan gerak cepat, aku membuka laci nakas. Obatnya dari rumah sakit masih banyak. Apa dia tidak meminumnya?

"Obat lo masih banyak ini, Raf. Nggak lo minum emang?" Aku duduk di tepi ranjang setelah membawa obat dan mengambil gelas berisi air putih dari atas nakas.

Rafael bangkit sambil memegangi kepalanya. "Setelah ingatan gue pulih, obatnya nggak gue minum lagi."

Aku mendengkus kesal. "Dasar ceroboh! Udah makan belum tadi?"

"Makan roti di toko tadi."

"Gue ambilin nasi, ya?"

Dia menggeleng lagi. "Gue mau minum obatnya aja."

Dia mengambil obat dan gelas dari tanganku. Lalu berbaring lagi setelah obat berhasil dia telan. Ternyata mau bagaimanapun, dia tetap saja bocah yang bandel.<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status