Share

Harapan

Savira mengoles hidung Wati dengan minyak kayu putih. Perlahan wanita paruh baya itu membuka mata. Sosok wanita yang masih mengenakan seragam perawat terlihat pertama kali.

"Vira...." lirih Wati berucap bagai hembusan angin. Perlahan bulir demi bulir jatuh membasahi pipi Wati.

"Ada yang sakit, Bu?" Savira memperhatikan setiap inci tubuh Wati. Namun tak ia temukan barang segaris luka di tubuh wanita yang bertaruh nyawa saat melahirkannya itu.

"Dada ibu sesak?" tanya Savira lagi.

Wati menggeleng lalu kembali menjatuhkan air matanya. Sebagai seorang ibu dia merasa bersalah karena tak mampu melindungi putrinya.

"Kenapa ibu menangis? Katakan bagian mana yang sakit, Bu? Nanti Savira obati."

"Maafkan ibu, Nak. Ibu tak bisa melindungi kamu dari keegoisan bapak." Wati terisak, bayangan uang 50 juta menari-nari di pelupuk mata.

"Savira baik-baik saja Bu. Savira akan mengembalikan uang Dion," jawab Savira ragu.

"50 juta, Ra. Uang dari mana?"

Savira terdiam tak mampu menjawab pertanyaan Wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status