Share

Bab 15

"Kalian sedang apa?" Bunga bertanya pada Rani dan juga Dika yang ketahuan berduaan di jam kerja.

"Maaf Bu, saya cuma mau ambil minum, gak sengaja ketemu sama Mas Dika," ucap Rani beralasan. Tangan gadis itu terulur mengambil gelas yang sudah terisi air.

"Kembali bekerja!" titah Bunga pada Rani.

"Baik, Bu."

Rani menunduk dan berjalan meninggalkan tempat itu. Dia sangat gugup setiap kali bertemu dengan pimpinannya yang baru. Apalagi wajah bunga yang tidak pernah tersenyum pada siapapun.

"Saya dengar tadi ada keributan di ruang meeting, ada apa?" tanya Bunga.

Dika mengangkat sebelah sudut bibirnya. "Masalah kecil, ada curut yang mencoba mencuri roti," kata Dika diiringi dengan senyum liciknya.

Bunga hanya manggut-manggut saja. "Kamu sudah cocok jadi pimpinan. Wajahmu yang datar dan sikap tegas itu, aku suka," ujar Dika dan membuat Bunga tersipu malu karena pujiannya.

"Kalau dibandingkan dengan kamu, saya bukan siapa-siapa," ucap Bunga merendah.

"Bagus. Kejar profesional,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status