Share

Bab 33. Vonis

“Bu Salma,” panggil Rumi sambil mengetuk pintu kamar.

Tak lama setelah itu, pintu dibuka.

“Ada apa, Rum? Kok kamu belum tidur?” tanya Salma. Pasalnya waktu itu sudah pukul sebelas malam.

“Boleh aku tidur sama Ibu?” tanya Rumi penuh harap.

Wanita paruh baya itu tersenyum hangat lalu membuka pintu lebih lebar.

“Masuk,” katanya, memberikan izin untuk Rumi tidur di kamarnya.

Dengan senyum lebar, Rumi melangkahkan kakinya masuk ke kamar wanita yang sudah dia anggap seperti ibunya sendiri tersebut.

“Kenapa? Ada apa?” tanya Salma begitu dia menutup pintu lalu menghampiri Rumi yang duduk di tepian kasur, seolah tahu bahwa gadis itu memiliki sebuah maksud.

“Kangen aja sama Ibu,” jawab Rumi sambil nyengir.

Salma tertawa kecil. Wanita itu kemudian duduk di samping Rumi.

“Ibu nggak percaya. Pasti ada maunya,” canda wanita itu.

Rumi tertawa, tetapi terdengar hambar. Perlahan, tawa itu berubah menjadi senyuman sendu.

“Aku takut, Bu,” kata Rumi selanjutnya.

“Takut?” Salma mengerutkan ali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status