Share

Tubuhmu yang Menggodaku

Author: Senja Berpena
last update Last Updated: 2025-07-23 16:17:03

Waktu telah menunjuk pukul delapan malam. Udara di dalam kamar terasa tenang dan sedikit hangat setelah uap dari air hangat mengisi ruang mandi.

Kayla baru saja selesai mandi. Rambutnya masih sedikit basah, menggantung lembut di leher jenjangnya.

Ia mengenakan handuk yang membalut tubuhnya dan tengah berdiri di depan cermin kecil sambil merapikan gulungan kain di dadanya.

Langkah kakinya terhenti ketika mendengar suara pintu kamar terbuka. Xavier masuk dengan langkah mantap, tubuhnya tegak seperti biasa, mengenakan kemeja putih yang kancing bagian atasnya sudah terlepas, memperlihatkan sedikit dadanya.

“Astaga!”

Kayla terperanjat. Refleks tubuhnya menegang, matanya membelalak sebentar sebelum berusaha menyembunyikannya.

Xavier memicingkan mata. “Kenapa terkejut? Kau pikir aku siapa?” tanyanya datar, namun ada selarik senyum di sudut bibirnya.

Kayla menggeleng cepat. “Aku … tidak tahu. Refleks saja,” jawabnya pelan. “Maaf. Aku pikir bukan kau yang masuk ke kamar.”

Xavier menutup pintu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kania Putri
ya gimana dong ini tergoda wkwkw gpp mandi lagi kayla melayani suami kan kewajiban juga ya kan
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Tubuhmu yang Menggodaku

    Waktu telah menunjuk pukul delapan malam. Udara di dalam kamar terasa tenang dan sedikit hangat setelah uap dari air hangat mengisi ruang mandi.Kayla baru saja selesai mandi. Rambutnya masih sedikit basah, menggantung lembut di leher jenjangnya.Ia mengenakan handuk yang membalut tubuhnya dan tengah berdiri di depan cermin kecil sambil merapikan gulungan kain di dadanya.Langkah kakinya terhenti ketika mendengar suara pintu kamar terbuka. Xavier masuk dengan langkah mantap, tubuhnya tegak seperti biasa, mengenakan kemeja putih yang kancing bagian atasnya sudah terlepas, memperlihatkan sedikit dadanya.“Astaga!”Kayla terperanjat. Refleks tubuhnya menegang, matanya membelalak sebentar sebelum berusaha menyembunyikannya.Xavier memicingkan mata. “Kenapa terkejut? Kau pikir aku siapa?” tanyanya datar, namun ada selarik senyum di sudut bibirnya.Kayla menggeleng cepat. “Aku … tidak tahu. Refleks saja,” jawabnya pelan. “Maaf. Aku pikir bukan kau yang masuk ke kamar.”Xavier menutup pintu

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Misteri yang Belum Terpecahkan

    Di tengah suasana sore yang hening di rumah, Kayla berdiri di dekat pilar besar yang memisahkan lorong menuju ruang keluarga.Matanya menatap lurus ke arah Xavier yang tengah duduk di sofa berwarna gelap, tubuhnya bersandar santai namun tampak tegang, dengan satu tangan memegang ponsel di telinga. Suara suaminya terdengar pelan, nyaris seperti bergumam sendiri.“Aku masih tidak mengerti, kenapa dia menghilang seperti itu?” Xavier berkata lirih, tapi cukup jelas terdengar oleh Kayla dari tempatnya berdiri.“Tiga puluh tahun dan bahkan tidak sekali pun mencoba menghubungi. Apa aku sebegitu mengerikannya sampai dia harus kabur sejauh itu?”Seketika Kayla terdiam mendengarnya. Entah siapa yang dia hubungi, namun pembahasan itu tetap tentang ibunya—Miranda.Namun, belum sempat dia melangkah lebih dekat atau menyusun pertanyaan, suara lain mengejutkannya dari samping.“Nyonya Kayla?” panggil seseorang sembari menepuk pundak Kayla.Kayla hampir melompat saking kagetnya. “Astaga, Edwin!” seru

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Tempat Pertama Kali Melihat Ibunya

    Setibanya di restoran yang cukup mewah di lantai atas sebuah gedung pencakar langit, Kayla mengedarkan pandangannya ke sekeliling.Meja-meja disusun dengan jarak yang lega, menciptakan privasi bagi setiap pengunjung. Suara musik klasik mengalun lembut di latar belakang, menambah suasana yang tenang dan eksklusif.Kayla menoleh ke kanan dan kiri sebelum akhirnya duduk di hadapan Xavier yang lebih dulu mengambil tempat di kursinya.Dia duduk dengan anggun, namun di dalam dirinya penuh rasa penasaran. Tidak biasanya Xavier mengajaknya makan siang seperti ini, terlebih setelah suasana rumah mereka yang sempat terasa dingin.“Kenapa tiba-tiba kau mengajakku makan siang bersama?” tanya Kayla memecah keheningan di antara mereka.Pandangannya menatap lekat wajah pria itu, berusaha mencari petunjuk di balik sikapnya yang mendadak ini.Xavier t

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Temani Aku Makan Siang

    “Jangan melamun!” tegur Richard tajam, membuyarkan lamunannya.Kayla tersentak lalu buru-buru menoleh ke arah Richard yang duduk berhadapan dengannya di kafe kecil yang mereka kunjungi sore itu.Wajah Richard tampak kesal bercampur khawatir karena sedari tadi Kayla hanya diam menatap kosong pada gelas kopinya yang bahkan belum disentuh sama sekali.“Maaf, Richard. Aku tidak fokus,” jawab Kayla dengan suara yang pelan.Richard bersandar ke sandaran kursinya, lalu menyilangkan tangan di dada, menatap Kayla dengan tatapan menginterogasi.“Kali ini melamun karena apa? Masih soal Bianca atau Cindy? Atau jangan-jangan, karena mertuamu?” tanyanya tajam, mencoba menebak.Kayla mengembuskan napas berat, menunduk sejenak sebelum akhirnya menggeleng pelan.“Kedua wanita itu bukan hal yang harus aku pikirkan, Richard. Aku yakin, Xavier tidak akan mengindahkan kehadiran mereka,” ucapnya mantap, meski nadanya terdengar sedikit lelah.Richard terkekeh pelan, senyumnya mengembang di wajahnya yang pen

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Tahu Sesuatu yang Terjadi Pada Ibunya

    Setibanya di rumah, atmosfer hening langsung menyergap seisi ruangan. Tidak ada percakapan, tidak ada suara selain langkah kaki mereka yang menggema pelan di lantai marmer.Xavier langsung berjalan menuju ruang tengah tanpa memedulikan Kayla yang masih berdiri di ambang pintu, memeluk erat paper bag berisi belanjaan yang nyaris tidak berarti baginya.Pria itu berhenti di depan jendela besar yang menghadap ke taman belakang. Pemandangan senja yang seharusnya terlihat indah, kini hanya tampak abu-abu di mata Xavier.Dia berdiri tegap, kedua tangannya masuk ke dalam saku celana, bahunya kaku, dan tatapannya kosong menerawang jauh ke luar.Kayla memperhatikan punggung tegap itu dari kejauhan. Ada beban berat yang jelas terpikul di sana, tapi tak pernah Xavier biarkan terucap.Kayla menggenggam paper bag lebih erat, hatinya diliputi kegelisahan yang semakin menjadi.“Xavier?” panggil Kayla akhirnya, suaranya lembut namun penuh keraguan. Dia melangkah perlahan, menghampiri suaminya yang mas

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Mendadak Jadi Posesif

    Xavier menghela napas panjang, sorot matanya tak lepas dari wajah Kayla yang tampak canggung di hadapannya.“Kalau sudah tahu kedatangan dia ke rumah untuk apa, kenapa masih bertanya?” tanyanya dengan suara datar, dingin tanpa nada.Kayla menelan salivanya dengan perlahan, menunduk tanpa sanggup menatap mata suaminya. “Hanya ingin memastikan bahwa apa yang aku pikirkan tadi benar. Maaf kalau aku sudah bertanya soal itu padamu,” ucapnya lirih.Xavier masih menatap istrinya tanpa ekspresi, namun tangannya tiba-tiba bergerak mengambil paper bag yang sedari tadi digenggam erat oleh Kayla. Gerakan mendadak itu membuat wanita itu tersentak kaget.“Aku saja yang bawa, Xavier—” Kayla refleks menahan tangannya, berusaha mengambil kembali tas belanjaannya.Namun, belum sempat dia merebutnya, Xavier menatap tajam ke dalam matanya. Tatapan itu gelap, menusuk, seolah-olah hendak melahap keberadaan Kayla bulat-bulat.Sorot mata itu membuatnya otomatis ciut, dan tangannya perlahan-lahan melemah, mem

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status