semakin lama Nia dan Bobi semakin dekat, Bahkan Bobi sudah mengenalkan Nia kepada orang tua nya. Dan orang tua nya juga setuju-setuju aja dengan pilihan Bobi. Bobi mengenalkan Nia kepada orang tua nya sebagai kekasih nya dan berniat untuk menjalin hubungan yang serius dengan Nia. Orang tua nya juga mendukung hubungan mereka.
Bobi mengenalkan Nia pada orang tua nya lewat video call.
"Assalamualaikum mah, apa kabar?" kata Bobi pada mamah nya.
"wa'alaikumsalam Bobi. Alhamdulillah baik Bob. Bobi apa kabar?" tanya ibu Bobi.
"Alhamdulillah mah kabar Bobi baik. mah, kenalin ini ada Nia yang suka Bobi ceritain ke mamah." kata Bobi.
"oh ini yang nama nya Nia. salam kenal Nia." kata ibu Bobi.
"oh iya Bu, salam kenal Bu." kata Nia.
Lalu ibu nya bertanya pada Nia, "kenal dengan Bobi dari mana Nia?"
"Di kenalin sama Ridwan teman nya Bobi bu." kata Nia.
"oh iya. Nia Rumah nya dimana?" kata ibu Bobi.
"Di tasik Bu."
Seperti biasa hari-hari berikutnya Bobi selalu nelpon Nia, dari membicarakan hal-hal yang gak penting sampai membicarakan masa depan."Nia, kamu tau gak?" Tanya Bobi."Tau apa kak?" Kata Nia."Aku hari ini cape banget." Kata Bobi."Tumben cape, kan kakak kerjanya perasaan gak begitu cape deh." Kata Nia"Iya tapi sekarang cape banget soalnya aku abis beli barang banyak banget. Jdi tadi tuh yang seharusnya jam 12 aku udah pulang, aku jadi pulang jam 3 sore." Kata Bobi."Oh gitu. Yang sabar ya kak. Cape dalam kerja itu biasa. Kita harus bersyukur masih punya pekerjaan dan penghasilan. Di luar sana masih banyak orang yang ingin bekerja dan belum punya penghasilan. Bahkan mungkin masih banyak orang yang mendambakan pekerjaan seperti kakak." Kata Nia."Iya Nia aku juga bersyukur kok." Kata Bobi"Oh iya Nia aku mau nanya boleh gak?" Tanya Bobi."Boleh, emang mau nanya apa?" Kata Nia
Setelah Bibi Ani membicarakan Rina orang yang Bobi inginkan untuk menjadi pendamping hidup Bobi, lalu kesokan harinya Bibi Ani pun pergi berkunjung ke rumah Rina yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah Bibi Ani dan Bobi.Mungkin untuk menuju rumah Rina, Bibi Ani dan mang Dion suami dari Bibi Ani tidak perlu menggunakan kendaraan. Mereka cukup berjalan kaki untuk menuju rumah Rina."Assalamualaikum" Kata Mang Dion dan Bibi Ani sambil mengetuk rumah orang tua nya Rina."Wa'alaikumsalam." Jawab orang tua nya Rina."Silahkan masuk pak, Buk. Silahkan duduk." Ibu asih mempersilahkan mang Dion dan Bibi Ani masuk kedalam rumah nya.Lalu ibu Asih berteriak meminta Rina untuk menjamu tamu "Rin, tolong ambilkan air minum untuk ibu Ani dan pak Dion.""Iya mah." Jawab Rina yang sedang di dapur menyiapkan minum untuk tamu.Tak lama kemudian Rina datang sambil membawa minuman dan makanan untuk tamu "sila
Pada pukul tujuh malam biasanya semua keluarga sudah pada ngumpul di rumahnya masing-masing untuk beristirahat setelah sibuk seharian menjalankan semua aktifitasnya di luar rumah. Begitupun dengan keluarga Bapak Budi dan Ibu Asih yang sedang berkumpul bersama kedua anaknya. Ibu Asih memiliki dua orang anak. Anak yang pertama bernama Riko dan anak yang kedua bernama Rina. Rina adalah seorang anak gadis yang masih duduk di bangku sekolah. Rina masih anak kelas dua SMA pada saat Bobi memintanya pada Ibu nya. Rina merupakan seorang anak gadis yang lugu di kampungnya. Dia juga belum pernah di nilai buruk oleh tetangganya pada saat itu. Ya bisa di bilang dia ada anak yang cukup baik waktu itu. Makanya Bobi tertarik pada Rina. Pada saat mereka lagi kumpul, tiba-tiba Ibu nya menanyakan yang tadi sore bibi Ani dan mang Dion bicarakan. "Pak, tdi sore ada Ibu Ani sama pak Dion datang ke rumah." Kata Ibu Asih. "Tumben,Ada per
Ke esokan harinya, pada jam 9 pagi Ibu Asih menemui bibi Ani di Rumahnya untuk memberikan jawaban yang mungkin mereka tunggu- tunggu."Assalamualaikum" Kata Ibu Asih sambil mengetuk pintu rumah Ibu Ani"Wa'alaikumsalam" Kata Ibu Ani sambil membukakan pintu"Eh Ibu Asih, silahkan masuk bu, silahkan duduk." Kata Ibu Ani mempersilahkan tamunya."Iya Terima kasih bu." Kata Ibu Asih."Tunggu sebentar ya bu saya mau mengambikan minum dulu." Kata Ibu Ani sambil berjalan ke dapur.Lalu Ibu Ani kembali lagi ke ruang tamu sambil menyuguhkan minuman yang dia bawa."Silahkan di minum bu." Kata Ibu Ani"Iya makasih bu." Kata Ibu Asih"Iya sama-sama bu, Oh iya bu gimana udah ada jawaban belum?" Tanya Ibu Ani"Udah bu. Katanya di coba aja dulu saling kenal dulu. Nanti kalau mereka berdua cocok ya saya sama suami mah setuju- setuju aja. Kami berdua pasti akan merestui hubungan mereka." Kata Ibu
Dengan hati yang tidak karuan dan gerogi, Bobi memberanikan diri untuk mencoba menghubungi Rina.Bagi seorang Bobi pada saat itu untuk memulai berbicara dengan perempuan itu sangat berat sekali. Namun kali ini Bobi harus memberanikan diri untuk menghubungi Rina.Bobi menghubungi Rina lewat nomor whatsapp yang di berikan Bibi nya kepadanya."Assalamualaikum." Kata Bobi di dalam pesan whatsapp nya.Setelah beberapa menit Bobi mengirim pesan ke Rina, tapi sama sekali tidak ada respon dari Rina. Lalu Bobi mencoba lagi mengirimkan pesan lagi pada Rina, takutnya Rina tidak tau kalau yang mengirim pesan itu Bobi."Rin, ini aku Bobi." Kata Bobi kembali mengirimkan Rina pesan lagi.Rina sebenarnya tau ada pesan dari Bobi, tapi dia malas untuk membalas pesan itu. Rina bingung harus gimana. Makanya dia membiarkan dulu pesan dari Bobi sambil berpikir apakah dia harus membalasnya atau tidak.Setelah di pik
Setelah Bobi menceritakan semua kejadian dan pengalamannya kepada Nia, Nia malah menjadi ragu untuk menjalankan hubungan yang serius dengan Bobi. Di benaknya muncul ketakutan-ketakutan yang Nia khawatirkan di waktu yang akan datang.Lalu Nia bertanya pada Bobi "oh iya kak aku mau nanya boleh? " Kata Nia"Boleh, mau nanya apa?" Kata Bobi"Apakah hubungan kakak dengan Rina sudah selsai?" Tanya Rina."Ya udah lah. Aku sudah gak ada hubungan apa-apa lagi dengan Rina. Lagian kejadian itu sudah sangat lama. Sudah hampir satu tahun lebih. Lagian dia yang menjauh dan menghilang. Itu artinya dia menolak aku secara halus." Kata Bobi"Iya juga sih. Mungkin itu penolakan secara halus. Emang sekarang udah gak pernah kontekan lagi ya?" Kata Nia."Udah gak pernah kontekan lagi baik di whatsapp, di Facebook, dimanapun itu udah gak pernah kontekan lagi." Kata Bobi"Kamu kenpa sih ko kayaknya khawatir banget?" Tanya Bobi pada Nia
Hari sudah pagi dan Nia seperti biasa dia sudah harus siap-siap untuk berangkat kerja.Sedangkan Ridwan yang berada d kota subang sibuk membereskan pakaian dan barang-barang miliknya untuk di packing di bawa pulang ke Tasik. Ridwan akan pulang nanti sore dengan menumpangi bus.Keputusannya sekarang sudah sangat yakin untuk pulang ke kampung halaman dan memulai bisnis baru d kampung halaman.Bobi juga sudah siap untuk membantu Ridwan memulai bisnisnya.* * *Hari sudah sore dan Nia juga sudah pulang dari tempat kerja dan setibanya di rumah, seperti biasa Nia langsung membersihkan diri da pakaiannya. Setelah itu dia tinggal memesan makanan online. Karena dia malas untuk pergi ke luar membeli makanan. Karena menurut Nia, jika ada cara yang mudah kenapa harus repot-repot mencari ke luar.Saat menunggu makanannya datang, tiba-tiba HP Nia berdering dan ternyata Ridwan video call Nia. Lalu Nia menjawabnya.
Pada saat nelpon Bobi tiba-tiba membicarakan tentang gimana kelanjutan kerja Nia nanti. "Nia, nanti kamu mendingan gak usah kerja aja deh. Berhenti aja kerjanya." Kata Bobi saat mereka sedang telponan "Kalau aku gak kerja gimana? Kan aku juga harus beli kuota, hrus jajan, dan beli makeup." Kata Nia "Iya tenang aja nanti aku yang belikan. Aku ngomong seperti itu juga gak asal ngomong Nia. Aku juga udah sanggup ngasih yang kamu butuhkan.lagian kan kita juga mau nikah." Kata Bobi mulai ngeluarin janji-janji manisnya "Oh ya udah kalau gitu nanti aku berhenti kerja deh. Tapi nanti, setelah habis kontrak kerja ya? jangan sekarang soalnya nanggung 2 hari lagi." Kata Nia sambil tertawa "Iya Nia gak apa-apa nanti aja kalau udah habis kontrak kerjanya kamu jangan melamar kerja lagi. Biar aku yang melamar kamu." Kata Bobi "Becanda ya?" Kata Nia sambil tertawa "Serius Nia. Kalau aku melamar kamu bakalan di Terima gak sama orang