Hari sudah pagi dan Nia seperti biasa dia sudah harus siap-siap untuk berangkat kerja.
Sedangkan Ridwan yang berada d kota subang sibuk membereskan pakaian dan barang-barang miliknya untuk di packing di bawa pulang ke Tasik. Ridwan akan pulang nanti sore dengan menumpangi bus.
Keputusannya sekarang sudah sangat yakin untuk pulang ke kampung halaman dan memulai bisnis baru d kampung halaman.
Bobi juga sudah siap untuk membantu Ridwan memulai bisnisnya.
* * *
Hari sudah sore dan Nia juga sudah pulang dari tempat kerja dan setibanya di rumah, seperti biasa Nia langsung membersihkan diri da pakaiannya. Setelah itu dia tinggal memesan makanan online. Karena dia malas untuk pergi ke luar membeli makanan. Karena menurut Nia, jika ada cara yang mudah kenapa harus repot-repot mencari ke luar.
Saat menunggu makanannya datang, tiba-tiba HP Nia berdering dan ternyata Ridwan video call Nia. Lalu Nia menjawabnya. <
Pada saat nelpon Bobi tiba-tiba membicarakan tentang gimana kelanjutan kerja Nia nanti. "Nia, nanti kamu mendingan gak usah kerja aja deh. Berhenti aja kerjanya." Kata Bobi saat mereka sedang telponan "Kalau aku gak kerja gimana? Kan aku juga harus beli kuota, hrus jajan, dan beli makeup." Kata Nia "Iya tenang aja nanti aku yang belikan. Aku ngomong seperti itu juga gak asal ngomong Nia. Aku juga udah sanggup ngasih yang kamu butuhkan.lagian kan kita juga mau nikah." Kata Bobi mulai ngeluarin janji-janji manisnya "Oh ya udah kalau gitu nanti aku berhenti kerja deh. Tapi nanti, setelah habis kontrak kerja ya? jangan sekarang soalnya nanggung 2 hari lagi." Kata Nia sambil tertawa "Iya Nia gak apa-apa nanti aja kalau udah habis kontrak kerjanya kamu jangan melamar kerja lagi. Biar aku yang melamar kamu." Kata Bobi "Becanda ya?" Kata Nia sambil tertawa "Serius Nia. Kalau aku melamar kamu bakalan di Terima gak sama orang
Setelah sampai di kampung halamanya, Nia merasa senang banget karena dia bisa bertemu kembali dengan kedua orang tua nya dan keluarganya, serta keponakan- keponakan nya yang sangat lucu dan juga cukup nakal. Nia selalu menceritakan semua yang tentang Bobi kepada kedua orang tua nya. Dan kedua orang tuanya juga sangat senang mendengar Bobi yang berniat untuk menjalin hubungan yang serius dengan anaknya dan akan menikahi anaknya. Tidak ada orang tua yang tidak senang mendengar kabar anaknya akan segera di lamar dan di nikahi oleh seseorang. Saking senangnya kedua orang tua nya sangat berharap banyak kepada Bobi. Dan mereka sangat antusias dan selalu membangga- banggakan Bobi ke pada sodara- sodaranya yang lain. Setelah beberapa hari Nia berada di kampung halamannya, Bobi menyuruh Ridwan untuk menemui Nia di rumahnya. "Wan, aku mau minta tolong dong sama kamu." Kata Bobi di telpon "Minta tolong apa Bos?" Kata Ridwan
Hari sudah pagi. Waktu sudah menunjukan jam lima pagi. Seperti biasa Nia sudah bangun dari tempat tidurnya. Walaupun dia sudah tidak bekerja lagi tapi dia tetap selalu bangun sepagi itu.Lalu dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan setelah itu dia langsung beribadah.Dan setelah selsai beribadah Nia langsung membantu membersihkan rumah dan membantu orang tua nya memasak di dapur.Setelah waktu menunjukan pukul tujuh Nia langsung mandi dan siap-siap karena sebentar lagi Ridwan mau mampir ke rumahnya.Lalu Nia melihat HP nya dan ternyata ada pesan masuk dari Bobi"Nia nanti kalau ketemu Ridwan kamu gak perlu dandan ya? Biasa aja gimana kalau kamu mau ketemu orang yang jualan, mau beli sesuatu ya biasa aja penampilan nya." Kata Bobi lewat pesan di whatsapp nya."Iya kak." Kata NiaLalu satu jam setelah itu, HP Nia berdering ada panggilan masuk dan ternyata Ridwan yang nelpon Nia.Ni
Pada malam harinya setelah Ridwan mampir ke rumah Nia, Bobi seperti biasa menelpon Nia. "Hallo Nia." Kata Bobi "Iya hallo kak." Kata Nia "Nia gimana makanannya enak gak?" Kata Bobi "Ya lumayan enak. Oh iya Terima kasih ya kak udah nelaktir Nia." Kata Nia "Iya sama-sama Ni. Nia tau gak?" Tanya Bobi"Apa kak?" Kata Nia "Itu makanannya belum aku bayar tau Ni." Kata Bobi sambil tertawa. Entah kenapa Bobi seneng banget becandain Nia dan bikin Nia panik. "Masa sih kak? Kenapa belum di bayar kak?" Tanya Nia Dan Bobi malah ketawa ngetawain Nia yang kelihatan panik banget. "Kakak udah dong jangan ketawa terus. Aku bingung loh kenapa gak di bayar? Katanya mau di bayar sama kakak. Kok belum di bayar juga sih?" Kata Nia "Coba tanyain sama Ridwan aku udah bayar belum?" Kata Bobi
Pada malam harinya, seperti biasa Ridwan menawarkan makanan nya. Barangkali Nia pengen dia mengantarkan lagi mkanannya untuk Nia."Nia besok aku kerja nya lewat rumah kamu? Kamu mau aku kirim makanan lagi gak mumpung aku lewat rumah kamu. Soalnya aku gak tiap hari lewat depan rumah kamu loh Ni." Kata Ridwan di telpon yang saat ini dia lagi telponan sama Nia"Gak usah deh wan, nanti aja kalau aku udah gajian aku beli sndri. Sekarang aku lagi gak ada duit wan." Kata Nia sambil tertawa"Gak apa-apa Nia, tenang aja kan ada bos Bobi. Mau gak biar nanti aku bilangin ke Bos Bobi." Kata Ridwan"Gak usah lah wan gak enak juga minta di teraktir mulu. Takut ngerepotin." Kata Nia"Gak bakal ngerepotin lah Nia kan kamu punya Bos Bobi. Lagian dia pasti ngasih kalau kamu yang minta." Kata Ridwan"Gak usah lah wan, yang kemarin aja belum di bayar udah mau ngutang lagi." Kata Nia"Kata siapa belum di bayar? Udah kok." Kata Ridwan"Udah de
Setelah beberapa Hari Ridwan memulai usahanya, bapaknya Ridwan jatuh sakit dan harus di rawat di rumah sakit untuk beberapa hari. Tapi Nia tidak bisa menjenguk nya. Hanya bisa mendo'akan dari jauh. Untuk beberapa hari selama bapaknya di Rumah sakit, Ridwan harus libur dulu dari pekerjaannya dan dia harus menemani bapaknya di rumah sakit. Pada saat Ridwan menelpon Nia, dia bilang kalau orang yang sakit itu bukan karena makan sembarangan, makan gak teratur, kurang minum, atau karena kecapean. Menurut Ridwan orang bisa sakit itu karena pikirannya sedang kacau atau karena hatinya sedang tidak baik-baik saja. Karena kalau hati dan pikiran sedang baik-baik saja, walaupun badan cape kita akan tetap sehat. Ridwan sebenarnya terlahir dari keluarga yang cukup berada. Orang tuanya mempunyai bisnis seperti Bobi bahkan dulunya mungkin bisnis orang tuanya lebih sukses dari pada Bobi. Walapun sekarang bisnisnya agak sedikit menurun di karenakan beliau muda
Akhirnya Bobi sampai juga di kampung halamannya dengan selamat. Dan dia sudah tidak sabar untuk bertemu langsung dengan Nia. Tapi dia harus menunda dulu pertemuan itu di karenakan kondisinya saat ini tidak memungkinkan. Bobi juga harus istirahat dulu untuk beberapa hari biar badannya tidak sakit, karena jarak dari bali ke tasik itu tidak dekat. Apa lagi Bobi pulang menumpangi Bus yang nantinya menyebrang menggunakan kapal laut. Itu perjalanan yang cukup melelahkan untuk Bobi. Setelah sampai Rumah, Bobi tidak lupa untuk mengabari Nia kalau dirinya sudah sampai rumah dengan selamat. * * * Setelah beberapa hari Bobi istirahat di rumahnya, dia memutuskan untuk bertemu dengan Nia. Bobi pun membuat janji dengan Nia kalau hari ini dia akan menemui Nia, menjemput Nia di rumahnya, dan mengajak Nia jalan-jalan. Lalu Nia pun siap-siap untuk bertemu dengan Bobi. Setelah Ni
Setelah bertemu dengan Nia Bobi langsung pulang ke rumahnya. Begitu sampai di rumahnya seperti biasa Bobi selalu cerita apapun yang terjadi di kehidupan nya pada ibunya.Bobi memang sangat dekat dengan ibu nya di bandingkan sama bapaknya. Bobi selalu menceritakan apapun pada ibunya. Dari mulai masalah pekerjaan sampai masalah percintaan pun dia selalu cerita sama ibunya.Kalau dulu teman curhat Bobi dalam masalah percintaan hanya ibunya, sekarang teman curhat Bobi dalam masalah percintaan saat ini hanya ibunya dan juga Ridwan. Karena menurut Bobi Ridwan pandai menyimpan rahasia.Pada saat sampai di rumah dia cerita tentang Nia pada ibu nya."Bob kamu abis dari mana?" Tanya mamah nya."Abis main mah." Kata Bobi"Tumben kamu main. Main sama siapa?" Tanya mamahnya"Itu abis ketemu Nia yang dulu sering Bobi ceritain ke mamah." Kata Bobi"Oh terus gimana?" Tanya mamahnya Bobi"Ya gak gimana-giman