Share

27.Surga dunia 2

"Jangan sakiti aku, ya, Mas!"

"Bagaimana mungkin aku menyakitimu! Kamu perlu tahu, Syahdu, aku itu sayang kamu! Ngerasa nggak sih, kalau kamu kusayang?! Kebangetan kalau nggak bisa ngerasain!" Mas Adit membalikkan tubuhku, mencium keningku dengan lembut lalu matanya menatapku lama.

Sebuah kecupan tiba-tiba mendarat di bibirku. Dia lumat habis-habisan. Kupukul pukul dadanya.

"Kenapa, Syahdu?" Mas Adit akhirnya menghentikan ciumannya.

"Syahdu nggak bisa napas!" Aku terengah engah sambil mengatur nafasku, rasanya seperti kehabisan napas.

"Itu karena kamu tegang. Rileks ... nikmati, Syahdu. Ini tuh rasanya dasyat banget."

Aku tak bisa menikmati karena di pikiranku masih saja ada Mas Banyu. Mataku terpejam ketika bibir Mas Adit kembali mengecup bibirku dan kali ini dia melakukannya dengan sangat lembut. Aliran darahku mulai berdesir desir. Apalagi ketika bibirnya berkelana ke sekujur tubuhku.

Aku mulai tidak bisa mengendalikan diri. Kata-kata yang keluar dari mulutku mulai aneh. Meracau,
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status