Share

Pak Samson

"Mau kemana lagi? Yah menyusup ke sekolah'lah! Biar nggak ketahuan sama guru Killer yang sadis loh!" jawab Argan santai tanpa melihat siapa yang bicara.

"Gan?" panggil Allen berbisik.

Sayangnya, Argan tidak mendengar ucapan Allen dan malah lebih menatap kedepan.

"Emangnya siapa guru killernya?" 

"Yah Pak Samson! Kan dia udah sedeng dari rahim emaknya." jawab Argan santai tanpa dosa.

"Ohh! Jadi Pak Samson memang udah sedeng dari rahim Ibu'nya yah?" ucapnya menahan geram seperti ingin menerkam habis Argan.

"Iy-- eh Bapak Guru yang paling ganteng dan tampan!" ucap Argan menoleh dan mencoba menggoda Gurunya.

"Hah! Dari tadi udah dipanggil tapi nggak ngerti juga'kan?" ucap Allen.

"Lu sih! Nggak manggil dari tadi!" ucap Argan menyalahkan Allen.

"Ish apaan sih?! Dari tadi tuh Allen udah manggil Argan dan ingin menyuruh Argan diam dan berbalik! Tapi Argan aja yang nggak mau dengerin Allen." ucap Allen sedikit marah.

"Ish! Yaudah mampuslah kita ini!" ucap Argan pasrah.

"Yaudah deh, mau gimana lagi? Udah kepergok telat. Mau kabur juga nggak ada artinya lagi. Toh juga nanti kena SPO kalau kabur." ucap Allen juga sama pasrahnya dengan Argan.

"Apaan ini? Kok kalian berdua berbisik-bisik nggak jelas gini?! Jangan buat Bapak semakin marah sama kalian berdua yah! Nanti Bapak tambahin hukumannya biar mampus kalian berdua!" ucap Pak Samson tanpa belas kasihan.

"Ja--jangan donk Pak! Kan Bapak Samson baik'kan? Jadi tolong deh yah Pak? Dikurangin hukumannya yah Pak? Bapak'kan baik, trus pintar, jago, kerena, ganteng lagi. Itu semua emang dari lahir dan udah dari rahim Ibunya Bapak'kan Pak? Jadi pliss yah Pak? Kumohon...!" ucap Argan seperti menyedihkan sekali.

"Dih! Kamu kira saya bisa terpancing dengan ucapan manis kamu seperti kaum Anak Dajjal yang lainnya gitu?" ucap Pak Samson sok iya.

"Aduh Pak! Mengertilah akan kekurangan saya dan kejujuran saya Pak. Bapak tau kan? Kalau saya anak yang jujur dan super duper terkeren di sekolah ini." ucap Argan sok kegantengan.

"Trus? Masalahnya dengan Bapak apa coba?" tanya Pak Samson sok tegas.

"Pak! Kalau saya dihukum, nanti Bapak kena keroyok sama para cewek di Sekolah ini Pak. Bapak tau kenapa? Karna mereka nggak rela bahwa idola mereka yang tertampan di sekolah ini harus dihukum berat oleh Pak Samson yang nggak tau diri!" ucap Argan tak menyadari ucapannya.

"Hukuman kamu semakin banyak Argan!!!" tegas Pak Samson.

"Aduh...! Ampun Pak Sugiono! Aku bersalah! Jadi tolong lepaskan aku!" ucap Argan dramatis.

"Sudah! Jangan banyak bicara!" ucap Pak Samson.

"Pak?" panggil Allen.

"Kamu lagi Allen! Kenapa bisa telat begini?! Biasanya kamu yang paling rajin datang tepat waktu! Tapi kenapa jadi kamu yang telat begini?! Kenapa Allen?!" tanya Pak Samson tegas pada Allen.

"Maaf Pak. Saya kesiangan bangunnya." bohong Allen.

"Eh? Bukannya dia tadi ngebantuin aku ngeberesin mobil yang mogok yah? Tapi kenapa dia jawab yang lain?" batin Argan bingung.

"Alah! Bilang aja kamu telat karna sih Argan botak sok kegantengan ini'kan?! Apa coba kekurangan Bapak?! Kalau kamu cepat-cepat datang ke sekolah ini'kan nanti bisa cepat jumpa sama Bapak juga! Kamu emangnya nggak rindu sama wajah tampan Bapak ini?!" ucap Pak Samson ngawur.

"Ish! Apaansih Pak?! Muka kayak pantat beruk aja bangga! Lah gua donk Pak! Wajah yang nggak bisa ditandingi oleh siapa pun!" ucap Argan melawan dengan soknya.

"Diam kamu! Disini Guru yang berkuasa! Bukan anak murid seperti kamu! Jadi, semua yang Bapak ucapkan itu benar! Dan semuanya yang kamu ucapakan itu salah! Kamu mengertikan?!" ucap Pak Samson tak mau kalah dari Argan.

"Iyah Pak! Semuanya yang Bapak bilang itu benar? Udah'kan Pak? Udah puas?!" ucap Argan.

"Yasudah! Mari ikut Bapak keruang sidang!" ucap Pak Samson.

"Ruang sidang? ngapain Pak?" tanya Argan.

"Memasukin kamu ke penjara sekolah! Yah mau ngasih Hukuman buat kamu'lah Argan!" ucap Pak Samson teriak sehingga urat-uratnya nampak.

"Waduh Pak! Tuh urat masih kuat'kan Pak? Lagian saya'kan bertanya Pak. Oh yah! Sih Allen nggak dihukum Pak?" ucap Argan tak jerah juga.

"Diam kamu! Kamu dan Allen akan dihukum! Sama-sama beratnya!" ucap Pak Samson.

"Yah Pak...!" keluh Argan.

"Sekali lagi Bapak dengar ada yang mengeluh, akan Bapak tambahin!" putus Pak Samson.

"Ya--"

"Gan, udeh deh! Aku nggak mau kebanyakan hukuman. Jadi udah yah gilanya?" ucap Allen.

"Aku'kan kayak gini hanya mau buat hukuman kita berkurang." ucap Argan merasa tak bersalah.

"Ha? Berkurang? Yang ada makin bertambah! Bukannya makin berkurang!" ucap Allen menatap tajam kearah Argan.

"Hehe... Yaudah sorry deh Len." ucap Argan.

"Yaudah, jangan banyak bancap!" ucap Allen sedikit kasar.

"Ternyata bisa kasar juga yah?" batin Argan.

NOTE : "Bersamamu akan lebih menyenangkan, sekalipun harus membuat nafas berhenti untuk selamanya."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status