Share

BAB 75

Author: jasheline
last update Last Updated: 2025-01-31 19:53:24

Malam Hari di Jakarta

Selena akhirnya membuka mata setelah tak sadarkan diri sejak kemarin. Pandangannya masih buram, tetapi yang pertama kali ia lihat adalah wajah seorang perempuan sangat dekat, hampir menempel dengan wajahnya.

"Astaghfirullah!" Selena tersentak, jantungnya berdebar kencang.

"HUAA!" Sosok perempuan itu juga terkejut, seolah tak menyangka dirinya bisa terlihat. Dalam sekejap, ia menghilang begitu saja.

Kalau saja Selena punya penyakit jantung, mungkin dia sudah mati di tempat. Baru saja sadar, dia langsung dihadapkan dengan sesuatu yang tak seharusnya ada di dunia nyata.

Matanya bergerak liar, mencoba memahami situasi. Ini rumah sakit, jelas dari bau obat yang menyengat dan lampu putih redup di langit-langit. Tapi ada sesuatu yang ganjil. Sekelilingnya, berjejer sosok perempuan dalam balutan kain putih panjang, rambut mereka tergerai menutupi sebagian wajah. Mereka menatapnya dalam diam.

Selena menelan ludah. "Kenapa kalian ngeliatin aku kayak gitu?"

Para sosok itu s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • CALON TUMBAL   BAB 134

    Malam harinya setelah Selena pulang dari rumah sakit, dia langsung ditemani oleh ibunya Rangga dan ada Ustadz sholeh di sana yang akan membantu melindungi Selena dari kiriman yang datang.Selena tak henti-hentinya tersenyum saat melihat gaun pernikahannya yang akan dia kenakan besok untuk ijab kabul, gaun berwarna putih dengan aksen brokat sepasang dengan kerudungnya. Gaunnya tidak besar dan mewah seperti gaun pernikahan kebanyakan, hanya seperti gaun pesta biasa namun tetap sangat cantik."Bude nggak nyangka, kamu jodohnya malah sama bang Nicholas. Bude kaget waktu Ustadz Sholeh bilang bude harus ikut ke Jakarta, bude pikir Rangga kenapa-kenapa ternyata kamu mau nikah." Ujar ibunya Rangga sambil terkekeh."Iya bude, Selena juga nggak nyangka bisa begini. Makasih bude udah dateng kesini nemenin Selena." Ujar Selena, ibunya Rangga mengangguk."Bude serasa mau menikahkan anak bude sendiri.." Ujar ibunya Rangga dengan mata berkaca kaca."Terharu banget, nak." Imbuhnya, dan malah menangis

  • CALON TUMBAL   BAB 133

    Esok harinya perawat sedang berlarian menuju ke kamar rawat ayah Nicholas, karena alarmnya berbunyi. Dokter Jaya juga dengan panik berlarian menuju ke sana, lalu mereka semua masuk kedalam."Dokter, pasien.." Salah satu perawat panik, dan Dokter Jaya mengangguk.Pintu ditutup, dan saat itu Nicholas melihatnya dari jauh. Dia bergegas menghampiri kamar rawat ayahnya namun dia belum diperbolehkan masuk oleh perawat."Masnya tunggu diluar dulu, ya.." Ujar perawat."Papa saya nggak kenapa-kenapa kan, sus?" Tanya Nicholas khawatir."Dokter lagi periksa papanya, mas." Sahut perawat. Nicholas baru saja tiba setelah mengantar Selena pergi kuliah, dan saat baru saja keluar dari lift dia melihat beberapa perawat berlarian disusul Dokter Jaya yang juga berlarian masuk ke dalam ruang rawat ayahnya.Lumayan lama menunggu, akhirnya Dokter Jaya keluar. Dokter Jaya melihat Nicholas dan tersenyum.."Temui papa kamu, nak. Dia udah sadar.." Ujarnya, mendengar itu Nicholas pun langsung tersenyum dan masu

  • CALON TUMBAL   BAB 132

    Nicholas dan Selena sudah sampai di rumah sakit, dan disana ada Pak Hasan yang sedang mengunjungi ayah Nicholas yang sampai sekarang belum sadar. "Om, udah lama di sini?" Tanya Selena."Belom kok. Om sibuk banget akhir-akhir ini, baru sempet jenguk papa kalian. Om kaget dapet kabar papa kamu gini, padahal sebelum-sebelumnya sehat." Ujar Pak Hasan."Doain papa ya om, semoga papa bisa kembali sadar." Ujar Selena."Pasti nak, pasti. Papa kalian adalah orang yang hebat, semoga saja ada keajaiban." Ujar Pak Hasan."Aamin.. om. Karena om di sini, sekalian aku ngomong aja. Aku sama Selena mau nikah dua hari lagi, Om Hasan bisa dateng kan?" Tanya Nicholas."Kalian?" Pak Hasan tampaknya terkejut."Iya, keinginan papa.. aku takut aku nggak bisa penuhin keinginan papa." Ujar Nicholas."Masyaallah.. om pasti dateng, nak. Akadnya dimana?" Tanya Pak Hasan."Di sini, om. Di depan papa.." Sahut Nicholas, dan Pak Hasan manggut-manggut.Selena menghampiri ayah Nicholas dan salim tangan dengan ayah Nic

  • CALON TUMBAL   BAB 131

    Deon tepuk tangan dan langsung memberi Selena salaman dan ucapan selamat saat itu juga. Tapi Linggar dan Rangga, mereka berdua saling tatap karena sangat terkejut dengan apa yang baru saja mereka dengar dari mulut Selena. "Mantep lah, selamat pokoknya. Jadi kalo malem bobonya ada yang peluk." Ujar Deon, dasarnya dia bocah nakal.Linggar langsung menampol kepala Deon dan Deon mengaduh kesakitan karenanya sambil menggosok kepalanya."Kamu bilang apa tadi Sel?" Tanya Rangga dengan wajah masih kaget."Orang Selena bilang mau nikah, pada bolot apa gimana, sih!?" Ujar Deon."Diem nyet!" Linggar kesal sampai membekap mulut sepupunya."Sel, lu nggak salah ngomong?" Tanya Linggar, dan Selena menggeleng.Linggar dan Rangga kembali saling pandang, mungkin mereka pikir salah satu dari mereka yang akan menikah dengan Selena. Deon yang disekap oleh Linggar pun melepaskan dirinya dengan paksa sampai nafasnya terengah-engah."Buset! Mati ntar gue!" Protes Deon, Linggar hanya melirik saja."Sama siap

  • CALON TUMBAL   BAB 130

    Selena dan Nicholas sedang membaca surat yang ditulis ayah mereka untuk mereka berdua, Selena menangis membacanya pun dengan Nicholas yang sangat sedih membaca isi surat dari ayahnya itu. Tak banyak yang ditulis, hanya saja ayah Nicholas ingin agar mereka berdua bisa saling menjaga dan memiliki.Dan ayah Nicholas juga menuliskan keinginannya, agar Selena dan Nicholas menikah sebelum ayah Nicholas pergi dari dunia ini. Dan saat mereka berdua sedang membaca surat itu sebuah sosok berdiri di hadapan mereka, adalah jiwa ayah Nicholas yang ternyata sudah keluar dari raganya."Papa.." Gumam Selena, Nicholas pun juga terkejut melihat ayahnya berdiri di depannya."Jangan nangis, nak.." Ujar ayah Nicholas."Kenapa papa gini, papa nggak mau nemenin kita di dunia ini?" Ujar Selena, dia menangis melihat sosok ayahnya yang kini berada diantara hidup dan mati."Papa sangat ingin menemani kalian, nak. Papa ingin melihat kalian hidup bahagia, menikah, dan punya anak. Papa sangat ingin menggendong cuc

  • CALON TUMBAL   BAB 129

    Esok harinya..Selena tiba di kampusnya bersama Nicholas, Nicholas menyetir sendiri mobil miliknya untuk mengantar Selena, Nicholas juga merindukan kampus itu karena dulu dia menghabiskan tahun-tahunnya di sana."Aku turun ya bang.." Ujar Selena dan Nicholas mengangguk."Semangat ya kuliahnya, ntar abang jemput kamu lagi kalo udah kelar kelas." Ujar Nicholas sambil mengusap kepala Selena dan Selena mengangguk dengan senyum manisnya."Assalamu'alaikum." Ujar Selena, dan Nicholas menyahuti salamnya."Wa'alaikumussalam."Selena turun dari mobil dan berjalan masuk, Nicholas masih memperhatikan Selena sampai pandangannya teralihkan pada dua orang mahasiswa yang salah satunya menatap Selena dengan tatapan lain.Lain dalam artian seperti memiliki perasaan pada Selena, dan yang Nicholas lihat itu adalah Faaz yang sedang berdiri di sebelah Doni."Kenapa dia ngeliatin Selena kayak gitu? Jangan bilang udah banyak yang suka sama Selena-ku." Gumam Nicholas.Selena sudah hilang masuk kedalam dan Ni

  • CALON TUMBAL   BAB 128

    Besoknya.. akhirnya ayah Nicholas berangkat ke Singapore dengan Dokter Jaya setelah Selena selesai kuliah. Selena mengantar ayahnya itu dengan senyuman, seperti yang dikatakan Nicholas bahwa dia harus terus tersenyum agar ayahnya tidak sedih juga."Jaga diri di rumah ya, nak." Ujar ayah Nicholas dan Selena mengangguk."Papa ati-ati, ntar kalo udah sampe disana papa kabarin Selena." Ujar Selena ayahnya mengangguk."Pasti dong.. ya udah, kamu pulang gih, papa mau masuk ke dalem." Ujar ayah Nicholas dan Selena mengangguk.Selena salim tangan lalu ayah Nicholas pun pergi dengan Dokter Jaya masuk ke dalam. Setelah ayah Nicholas masuk, barulah Selena meneteskan air matanya.'Ya Allah, dalam seumur hidupku, aku sangat beruntung karena bertemu dengan orang-orang yang baik. Dan aku sangat beruntung karena menjadi anak angkat dari papa yang sangat baik, aku mohon ya Allah.. semoga operasi papa berjalan lancar.' Batin Selena.'Semoga papa bisa cepat sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasan

  • CALON TUMBAL   BAB 127

    Selena sedang berada di dalam kamarnya dan dia sedang menangis sesenggukan sekarang setelah sholat Isya, dia masih terpikirkan dengan apa yang ayah Nicholas katakan tentang kondisinya."Hiks! Hiks! Ya Allah, gimana caranya ngomong sama abang." Gumam Selena.Ponselnya berdering dan itu panggilan video dari Nicholas. Tapi Selena bingung bagaimana dia harus menghadapi Nicholas, wajah sembab dan suaranya yang bindeng tentu akan mengundang pertanyaan dan kekhawatiran Nicholas.(Kilas Balik Selena Bermula)Sebelumnya Selena masih mematok di depan kaki ayah Nicholas, ia masih menunggu ayahnya itu jujur dan berterus terang padanya. Ayah Nicholas seolah terpojok, bahkan dia tidak tega melihat Selena yang terus duduk di bawah kakinya sambil sesekali menghapus air matanya.Akhirnya ayah Nicholas menghembuskan nafasnya dan tersenyum, lalu mencoba membangunkan Selena dari duduknya, tapi Selena tidak mau."Haihh.. memang susah menyembunyikan sesuatu dari kamu, hehehe.." Kekeh ayah Nicholas."Bangun

  • CALON TUMBAL   BAB 126

    Selena sedang membakar bungkusan yang diberikan oleh supirnya yang dikira itu diberikan oleh Rangga, Selena tidak membukanya sama sekali dia langsung membakarnya sambil membaca doa.Dan benda itu menghilang secara misterius setelah di bakar, yang diyakini itu adalah bungkusan benda berisi kiriman santet. Selena sekarang mencoba menghubungi Rangga.."Halo, Assalamu'alaikum, Ra." Ucap Selena ketika panggilan teleponnya terhubung dan dia sengaja meletakan dalam speaker handphonenya agar supirnya juga ikut mendengar suara Rangga."Wa'alaikumussalam, kenapa Sel?" Tanya Rangga, supir Selena terlihat mengerutkan keningnya mendengar jawaban Rangga."Ra, tadi lu ke kampus gue?" Tanya Selena."Enggak, gue jenguk om Basuki abis gue kelar di bengkel, Sel. Lo udah sama om Basuki?" Sahut Rangga, supirnya terlihat menutup mulutnya."Gue mau ke rumah sakit jemput papa, tapi tadi katanya lo dateng kesini nganter kiriman." Ujar Selena, Rangga dalam panggilan itu terdengar kebingungan."Gue ngga kemana-

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status