Share

Mengingatkan Luka

Melisa hanya diam saja saat sang mertua bertanya padanya, dia tidak tahu harus menjawab apa pada mertuanya itu. Dalam hati Melisa bertanya-tanya apa Ratih sudah menceritakan semua pada sang mertua.

"Jadi kamu masih tetap ingin bungkam, Mel?" tanya Widia memperjelas.

"Ma-af, Ma," cicit Melisa takut.

"Aku tidak perlu ucapan maafmu, aku hanya ingin kamu jujur padaku saja, Mel," ucap Widia.

Melisa bimbang antara ingin jujur atau tetap bungkam saja. Tapi dia yakin sekali kalau sang mertua tidak akan menyerah begitu saja jika dia tetap bungkam.

"Se-jujurnya, Ibu Ratih adalah mantan mertuaku, Ma," jawab Melisa terbata.

Widia nampak terkejut dengan apa yang Melisa ungkapkan tentang Ratih. Mau tak mau Melisa pun harus jujur pada Widia, dia tidak mau jika nanti Ratih menghasut Widia lebih parah lagi tentangnya.

Biarlah kini Melisa mengungkapkan semuanya kepada Widia, biar sang mertua nilai sendiri bagaimana Melisa di masa lalu. Karena memang kenyataannya begitu, mau disembunyikan seperti apapun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status