Share

Bab 6

Author: Nini Manies
last update Last Updated: 2025-02-25 10:32:26

Fero adalah cowok pertama yang bisa membuat Marisa jatuh cinta. Wajahnya yang tampan, postur tinggi tegap dan kulitnya yang bersih menambah kebanggaan pada siapapun gadis yang bisa jadi kekasihnya.

Marisa adalah gadis beruntung yang bisa mendapatkan cinta Fero. Berawal dari saling follow I*******m masing-masing dan berujung ke pertemuan yang saling menautkan hati keduanya.

Sore ini sepulang Marisa bekerja dan Fero menjemputnya, mereka menghabiskan waktu dengan jalan-jalan ke mall untuk membeli make up untuk Marisa dan diakhiri dengan makan malam berdua di warteg pinggir jalan favorit Marisa yang tidak jauh dari kos-annya.

"Buat apa sih tadi kita beli make up sebanyak itu, Fer?" tanya Marisa.

"Kan kamu udah jadi wanita karier! Kamu harus dandan setiap hari biar kelihatan cantik!" jawab Fero.

"Kamu juga beliin aku banyak setelan kantoran,"

"Kan kamu sekarang jadi asisten pribadinya CEO. Kamu nanti akan banyak ikut metting sama dia. Kamu harus selalu tampak cantik."

"Emangnya aku selama ini gak cantik, ya?" goda Marisa.

Fero membelai pipi Marisa. "Kamu selama ini sangat cantik! Paling cantik malahan! Tapi cantiknya ya, gaya cantik anak kuliahan. Nah, selama tiga bulan kedepan kan kamu jadi wanita karir. Kamu harus merubah style kamu menjadi cantiknya wanita karir!"

"Kamu gak apa-apa menghabiskan banyak uang buat aku?"

"Ya gak papa dong, Sayang! Yang penting saat kamu nanti bersama CEO kamu itu, kamu jangan lupa sama aku!"

Marisa menggenggam tangan Fero erat. "Aku gak akan lupa sama kamu, Fer! Seganteng apapun CEO ku itu!"

"Oh, jadi CEO kamu itu ganteng?" Fero cemberut.

"Ganteng sih..." jawab Marisa jujur. "Tapi ganteng kamu kok!"

"Serius?!"

"Serius! Lagipula dia udah terlalu dewasa dan udah punya tunangan juga! Pokoknya kamu lebih ganteng! Swear deh!" Marisa acungkan dua telunjuknya.

"Kamu juga lebih cantik dari semua artis yang pernah aku lihat di lokasi shooting!"

"Kalau aku jadi artis gimana?"

"Susah Marisa! Jadi artis yang terkenal di zaman sekarang ini butuh sensasi! Kalau kamu mau pacaran settingan sama Billy Saputra sih..." goda Fero.

"Ih! Ogah!" Marisa cemberut lalu mencubit pinggang Fero.

Marisa merasa bahagia sekali malam ini. Rasa kesalnya akibat pengalaman pertama bekerja di Perdana Enterprise hari ini langsung hilang dengan adanya Fero.

Pukul 9 malam Marisa di antar Fero pulang ke kos-an dengan motornya. Kos-an Marisa berada di dalam gang yang jarak satu rumah dengan rumah yang lainnya hanya sejengkal saja.

Banyak sekali tetangga julid di lingkungan kos-an Marisa. Salah satunya adalah Mbak Niki yang adalah janda anak dua tapi berpakaian layaknya anak ABG. Mbak Niki ini adalah tetangga Marisa yang paling julid. Sering sekali dia menyindir nyinyir Marisa kalau ada Fero datang ke kos-an Marisa.

"Aduh! Malam-malam gini baru pulang! Dari mana aja Neng?!" sindir Mbak Niki.

"Hari ini pertama aku PKL di kantor, Mbak!" jawab Marisa seraya membuka pintu kos-annya.

"Malem banget pulangnya, kantor apaan?!" tanya Mbak Niki nyinyir.

"Pulangnya jam empat sore kok!" Marisa mencoba tidak terpancing emosi.

"Pulang kerja langsung kencan?! Apa gak mandi dulu?! Gak bau apa tuh ketek?!" Mbak Niki makin nyinyir.

"Pacar saya yang cantik ini selalu wangi walaupun belum mandi kok, Mbak!" kali ini Fero yang menjawab.

"Dasar orang lagi jatuh cinta! Bau ketek juga serasa wangi vanilla!"

"Udahlah, Fer! Ayo masuk!" Marisa segera menarik tangan Fero ke dalam kos-an.

"Tapi dia nyinyir banget, Mar!" sela Fero.

"Antepin aja! Dia emang gitu! Kamu tunggu disini, oke? Aku buatin kopi dulu!"

"Okelah!"

Marisa hendak menuju dapur tapi Fero merangkul pinggangnya dan mencium bibirnya terlebih dahulu.

"Gerah, Fer! Aku belum mandi!" Marisa mendorong pelan dada Fero sehingga ciumannya terlepas.

"Ya udah, jangan lama-lama ya!"

Marisa membuatkan secangkir kopi untuk Fero dan pergi mandi. Sementara Fero duduk di karpet sambil menonton TV. Acara malam itu adalah Ikatan Cinta.

Kos-an Marisa kecil. Hanya terdiri dari satu kamar, ruang tamu kecil, dapur kecil dan WC. Sementara Gery nge-kos di samping kos-an Marisa.

Sebenarnya Gery dan Marisa bisa saja tinggal di kos-an berdua. Marisa bisa tidur dikamar dan Gery di ruang tamu. Tapi pasti jadi fitnah! Apalagi Mbak Niki yang julid itu!

Tak lama Marisa selesai mandi dan duduk bersama Fero sambil ngemil cokelat. Fero memang biasa ngapel sampai jam 10 malam.

Ya begitulah gaya pacaran Marisa dan Fero. Jalan-jalan, makan, lalu pulang dan ngopi bareng. Gaya pacaran anak kuliahan.

"Bagaimana ya, gaya pacaran CEO Indra Perdana bersama tunangannya itu?! Pasti banyaknya diem-dieman! Atau makan malam formil bersama klien! Gak ada asyik-asyiknya! Mana tampang Pak Indra jutek! Kok ada yang mau tunangan sama batu kayak dia, ya?!" pikir Marisa-tapi tiba-tiba hatinya serasa mencelos. "Kenapa aku jadi memikirkan gaya pacaran dia?!"

Lamunan Marisa terhenti saat Fero mulai merangkulnya dan menekan bibir Marisa dengan bibirnya sendiri dengan perlahan. Marisa pun larut dalam ciuman Fero yang hangat, manis, dan lembut!

'Klek!'

Tiba-tiba pintu terbuka dan muncullah Mbak Niki! Ciuman Marisa dan Fero pun terlepas!

"Ya Allah!" seru Mbak Niki keras dengan terkejut berlebihan!

Terlihat sekali wajah Fero yang dongkol karena acara ciumannya jadi terganggu! Apalagi wajah Marisa yang merah karena malu kepergok ciuman oleh tetangga!

"Ada apa sih, Mbak?! Bisa sopan gak sih?! Masuk rumah orang apa gak bisa ngucapin Assalamu'alaikum dulu?!" tanya Marisa dongkol.

"Ya gua mana tahu kalau elu lagi ciuman!" jawab Mbak Niki asal.

Fero tampak semakin kesal! "Mbak sengaja, ya ganggu saya sama Marisa pacaran?!" tanyanya gusar.

"Yaelah! Gua cuma mau minta garem! Anak-anak mau goreng telor kebeneran garemnya abis! Bukan mau ganggu elu berdua! Lagian kalau mao pacaran bebas mah mendingan bawa masuk ke kamar! Kan bebas mau ngapain juga!" Kenyinyiran Mbak Niki semakin menjadi-jadi.

"Kita gak pacaran bebas kayak gitu kok, Mbak!" sela Marisa.

"Alah, gak usah munafik, Neng! Zaman sekarang mah pacaran udah kayak suami istri! Tadi juga gua liat ciumannya udah panas tuh! Kalau gua gak dateng mungkin udah terjadi sesuatu yang diluar batas!"

"Bisa jaga mulut gak sih, Mbak?! Bukannya Mbak tadi minta garem?! Saya ambilin dulu!" Marisa bergegas ke dapur dan mengambil garam. "Nih!" Marisa menyodorkan garam beserta tempatnya.

"Ada kertas gak?! Gua minta dikit aja!"

"Gak ada! Bawa aja sana sama tempatnya!"

"Tempatnya bagus nih! Lumayan buat wadah ikan teri atau bawang goreng! Gua kembaliin gak nih tempatnya?"

"Gak usah! Ambil aja sekalian tempatnya buat Mbak!"

"Ya udah! Gua bawa ya!"

"Iya, bawa sana dan segera pulang!" kata Fero dongkol.

Mbak Niki segera keluar dari kos-an Marisa. Namun dasar memang julid, dia sempat melirik kembali ke arah Marisa dan Fero lalu berkata, "Ngapelnya jangan kemaleman! Awas nanti di gerebek ronda!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • CEO Buaya Darat    Bab 27

    Andro Perdana, adik kandung Indra Perdana ini penasaran pada seorang Marisa, sosok asisten pribadi sang kakak. Berawal dari pertemuan pertama mereka di lift, lalu Andro merekomendasikan Marisa untuk menjadi asisten pribadi Indra, dan akhirnya kini dia juga yang penasaran akan sosok Marisa.Marisa adalah seorang gadis yang sangat cantik, baik, dan kelihatan sangat polos. Tapi kenapa Indra seolah tidak suka kalau Andro mendekati Marisa? Apa karena Indra merasa Marisa tidak sederajat dengan mereka?Andro memang berbeda dengan Indra. Sejak kecil Indra sudah menempatkan dirinya sebagai seorang yang mempunyai kasta tinggi sehingga menjaga jarak dengan rakyat jelata. Indra selalu memandang seseorang dari status sosial dan pendidikannya.Beda halnya dengan Andro, Andro lebih membaur, tidak pandang status sosial, dan juga welcome pada siapapun. Maka tidak heran jika Andro memiliki lebih banyak sahabat dibandingkan Indra sejak mereka kecil.Indra hanya mau bersahabat dengan orang yang sederajat

  • CEO Buaya Darat    Bab 26

    Malam Minggu itu, Marisa berniat untuk menemui Fero di lokasi syuting tempatnya bekerja. Marisa melihat di Instagram story Fero kalau hari ini Fero berada disana. Marisa harus bertemu dengan Fero! Untuk meminta kejelasan tentang apa yang terjadi pada hubungan mereka saat ini. Kenapa Fero menjauhinya begitu saja.Awalnya, Marisa ingin meminta Gery untuk menemaninya. Tapi ketika pulang kantor, Gery menceritakan kalau dia akan pergi bersama kawan-kawan yang lainnya ke bioskop. Marisa tidak enak kalau sampai menggagalkan acara malam MingguGery."Kamu mau ikut ke bioskop, Mar?" tanya Gery."Enggak, aku mau pergi ke tempat lain." jawab Marisa."Sama Fero?""Iya...""Baguslah, marahan jangan lama-lama!" Gery mengacak rambut Marisa. "Aku duluan, ya?""Oke!"Sepeninggal Gery, Marisa pun bergegas pergi ke lokasi syuting tempat Fero bekerja untuk menemuinya disana. Marisa pergi dengan menaiki ojek online untuk sampai kesana.Saat sampai disana, Marisa melihat lokasi syuting sudah agak sepi. Rup

  • CEO Buaya Darat    Bab 25

    "Aku menyukai Marisa! Satu kenyataan yang benar-benar aku takutkan dan akhirnya malah menjadi realita! Herman yang menyadarkan aku bahwa aku memang menyukai gadis itu."Lantas, kenapa aku bisa menyukainya? Apa karena wajah cantiknya? Senyum manisnya? Atau keindahan tubuhnya? Ah! Aku tidak tahu alasan pastinya! Yang jelas Andro juga sangat menyukai Marisa dan selera ku dan Andro biasanya sama."Aku bisa mendapatkan Marisa tanpa harus ada ikatan seperti kata Herman! Betul juga supirku itu! Aku adalah Indra Perdana! Aku tampan, atletis, kaya raya dan berkuasa! Marisa pasti bisa masuk ke dalam pelukanku tanpa aku memiliki ikatan dengannya."Tapi kenapa baru kali ini aku menyadari kalau aku bisa terpikat pada seorang gadis? Padahal selama ini Sofie selalu ada bersama ku dan aku tidak pernah sedikitpun berfikir untuk menikmatinya!"Kadang beberapa klien bisnis mengajakku metting untuk menjalin kerjasama dan mereka mengimingi dengan keuntungan dan juga wanita! Belum lagi wanita-wanita yang m

  • CEO Buaya Darat    Bab 24

    Sebenarnya apa yang terjadi pada Fero sehingga dia menghilang begitu saja dan tidak bisa dihubungi oleh Marisa?Sore itu sebenarnya Fero sudah sampai di kantor Marisa dan menunggu Marisa di tempat biasa dia memarkirkan motornya. Baru beberapa menit menunggu, tiba-tiba muncul seseorang yang tak lain adalah Herman, supir pribadi Indra Perdana."Nunggu siapa, Bang?" sapa Herman seraya mengeluarkan sebungkus rokok dari saku jaketnya, dikeluarkan satu batang dan dinyalakan kemudian ditawarkan kepada Fero. "Rokok, Bang?""Enggak, Bang! Saya gak merokok. Saya lagi nunggu pacar saya pulang kantor." kata Fero."Nunggu pacar? Kerja disini? Di Perdana Enterprise?""Iya, dia lagi PKL disini, tiga bulan."Herman pura-pura terkejut. "Bukannya itu Marisa?!""Iya, Bang! Namanya Marisa. Abang kenal?""Kenal lah! Asisten pribadi Pak Indra Perdana, kan?""Iya.""Kayaknya kamu bohong deh! Kamu bukan pacar Marisa, kan!"Fero mengerutkan keningnya. "Saya beneran pacarnya, kok!""Tapi kok dia bilang sama P

  • CEO Buaya Darat    Bab 23

    Indra Perdana menatap tajam pada Marisa. "Saya tidak mau tahu! Kamu selesaikan design itu sekarang! Kalau kamu bisa lebih cepat bekerja dan tidak banyak bicara, maka kamu akan bisa lebih cepat bertemu dengan pacarmu, si Fero itu!"Marisa menghela nafas panjang. Tersadar kalau seorang Indra Perdana tidak bisa dibantah ataupun sekedar di ajak berkompromi. Marisa mengambil laptopnya dari meja Indra lalu mulai melaksanakan pekerjaannya dengan merubah denah rumah di bagian kamar tidur anak yang menurut Indra masih kurang pencahayaan."Aku harus bekerja cepat! Agar aku bisa segera bertemu dengan Fero! Mudah-mudahan dia juga belum sampai kesini!" batin Marisa.Sementara itu, Indra dengan senyum liciknya diam-diam mengirim pesan pada Herman.Her, saya tidak mau tahu! Kamu harus bisa membuat pacar Marisa pergi dari kantor ini! Saya tidak mau mereka bertemu hari ini!Herman yang langsung membaca pesan dari atasannya itu segera membalas.T**enang, Pak Indra! Saya akan membuat laki-laki itu pergi

  • CEO Buaya Darat    Bab 22

    Air mata berlinang membasahi pipi Marisa saat bercerita pada Gery apa yang di katakan Indra tadi di kantor. Tentang Andro yang meminta Marisa menjadi kekasih nya, kemarahan Indra karena berpikir Marisa yang mendekati Andro, juga bagaimana Indra bilang kalau dia muak pada Marisa dan Gery. Gery menjadi geram mendengar cerita Marisa. "Gila banget tuh CEO! Mentang-mentang kaya raya dan berkuasa! Seenaknya saja sama orang kecil kayak kita! Padahal kamu terima aja tuh Pak Andro! Biar bikin bete Pak Indra!" "Fero mau di kemanain?!" "Karungin dulu aja!" "Ngawur!" Marisa menumbuk bahu Gery. "Hehe, maaf Mar. Aku bercanda" "Kita harus gimana Ger? Pak Indra bilang dia sama sekali tidak berniat memberikan nilai bagus untuk kita. Kita hanya bisa berharap kemurahan hatinya untuk memberikan nilai lumayan! Bisa sia-sia PKL kita Ger!" kata Marisa khawatir. "Kita berserah dan berpasrah diri aja, Ma

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status