แชร์

BAB 42 : Konflik (Part 2)

ผู้เขียน: Hamfa Merman
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-06-24 18:51:29

Hatinya sebenarnya juga sudah hampir ditaklukkan oleh ketampanan dan pencapaiannya Rensakar selama ini. Sayangnya, Rensakar berasal dari Keluarga Bins Haekal yang merupakan salah satu dari enam keluarga adidaya seperti Keluarga Dans Kurt dan yang lainnya.

Tak cukup sampai di sana, dia juga hanya ingin memanfaatkan Rensakar sejauh mungkin agar terhindar dari ancaman potensial Keluarga Dans Kurt yang diyakini oleh ibu kandungnya, neneknya, dan Dekan Universitas Bulgasaru dapat mengancam nyawanya.

Dengan demikian, hanya penolakan yang setidaknya paling masuk akal di tengah situasi yang rumit seperti itu meski sebenarnya sangat disayangkan sekali.

“Maaf, Pak! Saya sudah punya calon suami. Bapak orang yang luar biasa dan saya yakin Anda pasti bisa mendapatkan pendamping hidup yang jauh lebih baik dari saya di luar sana. Anggap saja saya ini hanya seorang pegawai perusahaan dan tidak lebih daripada itu. Selebihnya, tak perlu dibahas lagi!” tegur Alisa dengan jelas membuat senyum di wajahnya
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 145 : Pergulatan (Part 5)

    Ketika Alisa dimabukkan oleh rencananya sendiri, Rensakar juga larut dalam rencananya sendiri sehingga keduanya saling merencanakan untuk melawan satu sama lain.Tidak akan ada yang menyangka kalau dua orang yang sebelumnya larut dalam kenikmatan bersenggama malah mulai merencanakan hal-hal licik satu sama lain tanpa berkedip apalagi ragu-ragu.“Hmph! Kamu pasti takluk ke dalam genggaman tanganku!” pikir Alisa dan juga Rensakar hampir di saat bersamaan.“Ehem! Alisa, aku setuju untuk menikah denganmu. Nanti malam, kita berdua akan berangkat ke kediaman Keluarga Bins Haekal untuk merayakan hari ulang tahun ayahku sekaligus menyatakan niat kita untuk menikah. Kita berangkat sama-sama dari perusahaan Zombiek Group ini. Kalau begitu, aku pulang terlebih dahulu. Sampai bertemu nanti malam di tempat parkiran perusahaan!” ujar Rensakar dengan tegas sebelum terburu-buru mengenakan pakaiannya bahkan tidak sempat membersihkan tubuhnya sendiri.Alisa tertegun sebelum akhirnya tersenyum tipis kar

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 144 : Pergulatan (Part 4)

    Meski demikian, Alisa tetap berharap kalau Rensakar akan memenuhi tanggung jawabnya sekaligus sebagai seorang oria sejati. Sayangnya, Rensakar bukanlah pria sejati seperti yang diharapkan olehnya. Rensakar lebih tepat untuk disebut sebagai pria bejat sejati. Antara kata “pria” dan “sejati” harus diisi dengan kata “bejat” sehingga memastikan kesempurnaannya.“A–apa kamu serius, Alisa? Jangan-jangan, kamu sedang bercanda, kan?!” tanya Rensakar tiba-tiba tersenyum menggoda seolah merasa perkataan Alisa sebelumnya pasti hanya terucapkan akibat daripada gejolak emosi yang tidak stabil muncul sesaat saja.Alisa tertegun sebelum tersenyum tipis dan berkata, “Tuan Rensakar, Alisa tidak bercanda sama sekali. Sejujurnya, Alisa sangat menyesal melakukan tindakan zina penuh dosa yang hina ini. Belum lagi, Alisa sudah membuat janji dengan nenek agar berhubungan intim hanya dengan suami saja. Sayangnya, semuanya hancur karena Tuan Rensakar. Selama Tuan Rensakar bertanggung jawab dan mau menjadi sua

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 143 : Pergulatan (Part 3)

    Ini adalah kenikmatan hakiki yang mendalam. Rensakar merasakan kenikmatan luar biasa dahsyatnya setiap kali rudal perkasa miliknya menerobos masuk dengan paksa dan mendominasi untuk menaklukkan sang pemilik rudal perkasa tersebut. Rensakar dengan lancar melakukan aksi bejat berulang kali tiada hentinya.“Urgh…, Alisa! Tubuhmu indah dan enak sekali rasanya!” ujar Rensakar sambil terus menerus memompa seluruh semangat juangnya.“Ah…!” Alisa tidak berkata-kata terlalu jauh dan hanya bisa mengerang berulang kali penuh kenikmatan.Babak ini akhirnya menjadi puncak segalanya manakala sang pria akhirnya meluncurkan serangan terakhirnya yang menjadi pamungkas atas segalanya. Alisa jelas merasakan serangan terakhir tersebut yang menusuk jauh ke dalam goa tersembunyi miliknya.“Ah…! Hah, hah…!” Alisa mendesah sebelum mengatur napasnya yang masih naik turun tidak stabil sama sekali.“Urgh…! Nikmat sekali rasanya!” Rensakar juga turut serta mengeluarkan kata-kata dari dalam lubuk hatinya yang pal

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 142 : Pergulatan (Part 2)

    Alisa hanya bisa ikut membiarkan semuanya seolah dirinya tidak lagi ingin menolak, tapi masih malu dan ragu-ragu untuk mengatakan ‘iya’ sehingga terjadilah hal-hal seperti ini. Rensakar tidak keberatan sama sekali karena menyadari kalau semuanya memang masih butuh waktu.Rensakar mengambil pengaman yang entah mengapa ada di dalam salah satu laci meja kerjanya. Sebagai pria bejat, Rensakar memang hidup sebagaimana mestinya sesuai dengan reputasinya yang sangat bejat sekali. Kalau bukan pria bejat, siapa juga yang akan menyimpan alat pengaman rudal perkasa di laci meja kerjanya. Hanya pria bejat yang sangat bejat seperti Rensakar yang akan melakukan hal bejat seperti ini. Tanpa keraguan sedikit pun, Rensakar mengenakan pengaman untuk rudal perkasa miliknya itu.“Sudah siap! Alisa, aku akan melakukannya perlahan-lahan. Kamu tidak perlu takut dan nikmati saja prosesnya!” ucap Rensakar yang mulai mengelus-elus bokongnya Alisa dengan rudal perkasanya.Alisa merinding setengah mati, tapi te

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 141 : Pergulatan (Part 1)

    “Aku tidak ingin berhenti, Alisa! Aku mencintaimu!” ucap Rensakar secara tiba-tiba yang membuat Alisa terdiam dengan gejolak hati terus menerus terjadi di dalam benaknya.Alisa termenung sebelum berkata, “Sa–saya tidak pantas untuk Bapak! Maafkan saya, Pak! Tindakan saya sebelumnya juga telah melampaui batas!”Alisa berbicara sekali lagi, tapi tetap diam di tempatnya seolah-olah terlalu menyesal akan tindakannya sendiri. Rensakar hanya menggelengkan kepalanya tanpa basa-basi lagi melepaskan celana panjangnya sendiri yang mengejutkan Alisa.Wanita cantik tersebut menundukkan kepalanya sehingga mudah untuk melihat pemandangan di mana celana panjangnya Rensakar terlepas dan menampilkan sosok rudal perkasa yang sangat tegang, keras, dan mencolok sekali. Mata cantiknya Alisa terbelalak dengan cepat membuatnya tertegun penuh gejolak.“A–apa itu? U–ukurannya besar sekali!” pikir Alisa tak kuasa melihat pemandangan yang luar biasa dahsyatnya tersebut.Rensakar tak ragu sama sekali menunjukkan

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 140 : Pertempuran (Part 10)

    “Ah…! Mhmm…!” Alisa tak kuasa menahan kenikmatan hakiki yang semakin bergelora tersebut.Pikirannya menolak keras, tapi isi hatinya yang penuh nafsu merasa sangat ingin terus menerus memastikan kelanjutan hubungan asmara berupa zina yang hina itu tanpa keraguan sedikit pun. Alhasil, Alisa benar-benar membutuhkan bibirnya dilumat habis-habisan disertai puncak bukit kembarnya diremas-remas sedemikian rupa.“Ah…!” Alisa hanya bisa terus mengerang penuh kenikmatan dan secara perlahan-lahan mulai menghilangkan segala macam pemikiran untuk menolak sehingga membiarkan dirinya larut dalam pesona di mana tubuhnya yang indah terus menerus dinikmati seorang pria yang bukan suaminya.Rensakar jelas menyadari betapa lemahnya perlawanan Alisa saat ini yang semakin menurun seiring waktu dia melancarkan serangkaian serangan penuh kenikmatan darinya. Dengan demikian, Rensakar menjadi semakin bergejolak hasratnya untuk benar-benar menikmati seluruh seluk beluk tubuhnya Alisa.Sudah puas melumat bibir m

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status