Share

Ayo! Cium Sepatuku

Seperti yang tadi sudah disepakati, kini Keano dan juga Galdis dan papanya bertemu di kafe kemarin mereka bertemu. Mungkin sepuluh menit cukup sebelum Zahwa dang ibu datang untuk menjemputnya. Keano sudah ada terlebih dulu di kafe tersebut. Dia sudah memesan es kapucino kesukaannya. Dia menyeruput sedikit minuman itu. Tidak berapa lama, Gladis dan papanya Damian datang. “Silakan duduk!” Keano dengan sopan mempersilakan mereka duduk.

“Nggak perlu! Kamu mau ngomong apa sebenarnya? Mau mengemis jangan dipenjarakan? Big no! Gue terlanjur kesel sama kamu!” Galdis berdiri sambil bersedakap. Sedangkan Damian duduk di depan Keano.

“Gladis! Duduk!” perintah Damian.

“Tapi, Pa ....” Galdis menyanggah.

“Duduk Papa bilang!” Gladis akhirnya duduk walau wajahnya ditekuk. “Jadi, apa yang ingin kamu sampaikan, Anak Muda?” Damian mencondongkan badannya untuk lebih mendekat ke arah Keano.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Senja
dasar ular setan si gladis itu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status