Share

Alinta Marah Karena Tidak Dituruti

Saat Alinta sudah berhasil menahan sakit karena habis diurut, ia menghirup napas dengan sekuat tenaga meskipun masih memakai tabung oksigen.

“Bu, saya mohon. Ibu jangan terlibat masalah saya dengan nenek angkat saya,” ucap Alinta. Matanya berlinang air mata, tubuhnya yang lemas Alinta paksa untuk tetap sehat.

“Baik, non. Saya pergi, maafkan saya yang membuat nona kesakitan.”

“Saya sudah maafkan, ibu pergi dan kalau nenek angkat saya bertanya. Jawab saja, saya sudah sekarat.”

Alinta berjalan perlahan-lahan dengan perut yang besar akibat tumor. Ia kemudian mengambil tas.

Maha memberi kesehatan, hamba minta kuatkan hamba. Hamba ingin berbicara dengan tante.

Di ruang tamu, nenek angkat Alinta sedang membaca ponsel. Bu Jiah lewat, “Permisi bu, saya pamit dulu.”

“Apakah, anak itu sudah kesakitan?” tanya nenek angkat.

“Sudah, bu. Kalau begitu saya pergi.”

Setelah bu Jiah per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status