"Alinta bertahanlah, aku akan memanggil ambulans," ucap Arga. Arga mengeluarkan sebuah ponsel dari saku, Alinta masih terbujur kaku dan kejang, air liurnya keluar dari mulut karena ayan. Ayan atau Epilepsi yang Alinta alami belum berhenti, sehingga Alinta harus dipasang oksigen sambil menunggu ambulans. "Del, kamu sudah dapat nomor telepon keluarganya Alinta?" tanya Pak Arga. Delia tersenyum, dia menjawab dengan sopan pertanyaan dari bosnya. "Pak, saya teman baik mbak Alinta saja. Sampai detik ini tidak diberitahu bahwa mbak Alinta punya nomor ponsel keluarganya. Hanya bercerita kakak kandungnya memiliki penyakit ayan dan dia cerai sama suaminya." "Alin, kamu bertahan. ambulans sebentar lagi sampai." Arga memakaikan oksigen dengan perlahan, dia mengelap liur di mulut Alinta yang keluar. Arga rasanya ingin menikah dengan Alinta, dia memilih calon yang tepat. Dilihat dari cara kerja Alinta, pegawai perempuan Arga yang sakit ini jarang mengeluh ketika sakit. "Pak Arga, saya tidak apa
Read more