"Alinta, bertahanlah! Aku akan memanggil ambulans," ucap Arga.Arga mengeluarkan ponsel dari sakunya. Sementara itu, Alinta masih terbujur kaku dan kejang. Air liurnya keluar dari mulut akibat ayan. Epilepsi yang diderita Alinta belum juga berhenti, sehingga ia harus dipasang oksigen sambil menunggu ambulans datang."Del, kamu sudah dapat nomor telepon keluarganya Alinta?" tanya Pak Arga.Delia tersenyum. Dengan sopan, ia menjawab pertanyaan dari bosnya."Pak, saya hanya teman baik Mbak Alinta. Sampai sekarang, saya tidak diberi tahu apakah Mbak Alinta punya nomor ponsel keluarganya. Dia hanya bercerita bahwa kakak kandungnya juga mengidap ayan dan sudah bercerai dengan suaminya.""Alin, kamu bertahan, ya. Ambulans sebentar lagi sampai."Arga memakaikan oksigen dengan perlahan. Ia mengelap liur yang keluar dari mulut Alinta. Dalam hati, Arga merasa bahwa ia telah memilih calon yang tepat. Dilihat dari cara kerjanya, pegawai perempuannya ini memang jarang mengeluh meskipun sedang sakit.
Last Updated : 2022-02-25 Read more