CINTA DALAM DUSTA : AKU BUKAN WANITA LEMAH

CINTA DALAM DUSTA : AKU BUKAN WANITA LEMAH

last updateLast Updated : 2025-05-15
By:  HANA PUSPARINIUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
29 ratings. 29 reviews
52Chapters
5.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Alinta adalah seorang ahli manajemen keuangan di perusahaan ASKAR, ia telah lama bekerja sejak menikah. Sekarang usia Alinta menginjak usia 26 tahun, dan belum dikarunia seorang anak. Alinta mengidap tumor rahim yang cukup besar diperut. Suami Alinta menceraikannya di saat usia 25 tahun. Ia tinggal dengan seorang kakak dan sekarang ia bersama suaminya. Suami ke dua yang menyayangi Alinta dari hidup senang dan susah. akankah Alinta bisa bertahan melawan penyakit? Apakah Arga bisa menghukum nenek angkat Alinta?

View More

Chapter 1

UANG ATAU AKU?

"Mas, aku sudah bekerja dan capek. Tetapi, Mas tidak mau meminjam uang untuk aku berobat. Aku malah diperhatikan oleh CEO di kantorku, dibanding Mas sendiri yang mabuk dan berjudi. Mau Mas sendiri apa? Sakit, tahu! Aku menderita tumor di perut. Orang mengira aku hamil kembar, kita akan punya anak kembar, tetapi aku tidak mau berpikiran bahwa orang sok tahu."

Wanita itu marah-marah di kursi roda karena suaminya mengambil uang. Alinta, yang masih di kursi roda dan memakai tabung oksigen dengan selang infus, tidak bisa berpikir dan melawan karena masih lemah akibat penyakit yang sering kambuh. Usia Alinta masih muda. Wanita yang duduk di kursi roda ini hanya bisa pasrah dan menunggu perceraian setelah surat cerai datang.

Saat ini, Alinta melamun, membayangkan pertengkarannya dengan mantan suami. Tidak tahu apa yang sedang ia pikirkan. Alinta mengingat bagaimana mantan suaminya membuang uang demi berjudi saat kondisi ekonominya sedang menipis karena selama sebulan uangnya diminta suami yang berjudi.

Sang sopir yang melihat penumpangnya melamun tidak tega mengganggu. Namun, tujuan ke kantor yang dituju Alinta sudah sampai. Mau tidak mau, sang sopir menegur Alinta.

"Non, sudah sampai. Sekarang saya bantu," ucap sopir taksi itu sambil membantu Alinta yang sedang menderita tumor di rahimnya hingga perutnya membesar.

"Makasih, Pak," ucap Alinta dengan sopan. Berapa lama lagi aku akan hidup bahagia? Jika begini terus, kapan aku punya penghasilan? pikirnya. Kemudian, ia turun dari taksi dan perlahan-lahan berjalan. Sopir yang membantu merasa kasihan melihat wanita itu. Setelah turun dari taksi, Alinta mengeluarkan ponsel dan membayar supir taksi dengan uang elektronik.

"Pak, uangnya sudah saya transfer pakai dompet elektronik," ucap Alinta dengan lemah lembut meski ia sakit dan kesusahan berjalan. Wanita bernama Alinta ini tidak patah semangat. Ia mencari uang untuk kesehatan kakak kandungnya yang menderita ayan seperti dirinya.

"Oh, ya, makasih."

Saat di kantor, sahabat Alinta datang dan berteriak. Ia berlari menuju Alinta yang sedang berdiri dan menunggu kursi roda.

"Mbak Alinta, biar saya bantu."

Kesedihan itu sirna sudah. Alinta ditolong oleh Delia, bagian pengelola keuangan perusahaan level menengah. Kini, ia hanya hidup dengan kakak kandungnya. Sekarang, ia bekerja dengan keadaan difabel dan tumor yang belum bisa dioperasi karena masalah biaya.

"Makasih, Mbak Delia. Maaf kemarin merepotkan karena aku kumat penyakitnya."

Tiba-tiba, Alinta mengingat masa lalunya saat berusia 17 tahun. Kakaknya, Zera Kio, seorang pengusaha baju batik dan baju sulam, mengidap penyakit yang sama, yaitu epilepsi. Kakak Alinta pernah berpesan kepadanya,

"Alinta, kamu harus cari suami. Jangan seperti Kakak yang hidup sendiri. Hidup sendiri sulit, dan kalau sakit hanya bisa sabar karena menunggu pertolongan."

Delia kemudian mengantarkan Alinta ke tempat kerjanya.

"Alinta, kamu harus istirahat ketika tumormu mulai berulah. CEO kita menyuruhmu untuk istirahat," ucap Delia.

"Aku tidak bisa santai, Del. Kakakku sakit keras juga, dan uang yang dulu habis karena ulah mantan suamiku. Aku bekerja dan menabung sampai terkumpul dua juta saat kami masih belum bercerai. Kau tahu apa yang mantan suamiku bilang? Dia tidak punya perasaan, Del. Dia berkata penyakitku urusanku. Dan gajiku adalah hakku. Padahal suami kan bertanggung jawab menafkahi keluarganya atau istrinya. Ia malah membuatku banyak hutang karena berjudi. Jika dulu aku punya uang dan kakak tidak harus bekerja sama dengan mantan suamiku, pasti aku tidak akan menikah," ucap Alinta, air matanya berlinang.

"Baiklah, kamu kerja dulu. Aku tidak bisa melihat sahabatku menangis dan kesusahan," ucap Delia. Ia sebenarnya tidak tega membuat Alinta sedih. Tetapi, Delia juga menginginkan sahabatnya itu punya uang untuk berobat dan bisa hidup normal.

Saat Delia pergi, Alinta kemudian mengeluarkan dokumen dan menyalakan komputer. Dengan tangannya yang lemah dan gemetar, ia mengetik perlahan-lahan. Namun, Alinta malah fokus pada foto kakaknya. Ia yang duduk di kursi roda tidak bisa memegang komputer karena menangis. Saat itu, ia memegang foto kakak kandungnya.

Alinta menaruh foto kakaknya, lalu mulai mengetik di komputer. Air matanya tiba-tiba menetes deras di pipinya yang cantik. Berharap aku segera mendapat kekasih pengganti, pikirnya. Suaminya telah menceraikannya, membuatnya harus hidup dari nol.

Meski pun air mata berlinang, hatinya tetap konsisten untuk tidak menyerah. Saat itu, seorang teman Alinta memberikan secangkir minuman pahit.

"Minum ini, supaya kamu segar. Aku tidak bisa memberikan makanan sembarangan."

Hasrat untuk memiliki seorang suami sudah terwujud, tetapi suami Alinta tidak pernah mau tidur dengannya. Sekarang, Alinta hanya fokus pada laporan keuangan. Semua tentang pernikahan sudah ia hapus dari daftar catatan masa depannya. Yang ia pikirkan hanyalah mencari uang untuk berobat.

Saat memikirkan masa lalu, hujan deras turun di luar. Alinta hanya berharap hujan bisa menghapus kesedihannya. Di kantor, ada jam istirahat pukul 10.00 sampai 10.30 dan pukul 13.00 sampai 14.00. Kemudian, jam kerja berikutnya dari pukul 15.00 sampai 16.00.

"Dokter bilang, aku punya penyakit persis dengan kakakku. Bukan hanya tumor rahim saja. Jadi, aku pakai kursi roda. Oh iya, aku ke WC sebentar," ucap Alinta.

Delia membantu Alinta menuju ke WC. Alinta tersenyum. Delia adalah sahabat yang baik dan selalu menolongnya.

"Makasih, aku jadi merepotkan kalian semua."

"Alinta, di perusahaan ini sudah ada persyaratan untuk difabel. Jadi, kamu jangan sungkan."

Perusahaan tempat Alinta bekerja memang sejak lama menerima pegawai difabel dan non-difabel. Mereka semua bekerja tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Namun, sebagai difabel berusia 26 tahun, Alinta masih merasa canggung karena merepotkan teman-teman kantornya.

Saat keluar dari WC, CEO perusahaan, Pak Arga, sudah menunggunya di depan pintu.

"Pak Arga, maaf membuat Anda menunggu," ucap Alinta merasa bersalah.

Arga tersenyum. "Alinta, kamu harusnya istirahat. Kalau seperti ini, kamu jadi sering telat makan."

Alinta hanya bisa tersenyum lemah. Namun, di dalam hatinya, ia masih bertanya-tanya, Apakah aku bisa bahagia seperti dulu?

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(29)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
29 ratings · 29 reviews
Write a review
user avatar
Allyaalmahira
sabar ya alinta.. lanjut thor buat alinta bahagia
2024-02-16 16:08:57
2
user avatar
Mandy Poole
Kuat banget Allinta meski dia menderita tumor tapi dia tetap tegar🥲 semangat thor
2024-02-16 16:07:44
1
user avatar
Iftiati Maisyaroh
Semangat nukisnya Kak... Lanjuuut ............
2024-02-16 16:07:44
1
user avatar
Bintang
semoga Alinta menemu bahagianya,,, keren kak,, ditunggu update nya
2024-02-16 16:07:44
1
user avatar
Biru Gerimis
Berharap Alinta bisa memiliki kisah yang bahagia setelah semuanya... Semangat, Kak Author...
2024-01-25 14:46:53
3
user avatar
Kerry Pu
semangat thor, semoga alita mempunyai ending yang bagus.
2024-01-23 13:26:17
1
user avatar
Anezaki Igarashi Ricky
sungguh sangat berliku kisah alinta. semoga dia bisa bahagia
2024-01-22 12:25:50
1
user avatar
Komalasari
Jadi wanita memang harus kuat
2024-01-19 07:30:50
1
user avatar
Ayaya Malila
Alinta wanita kuat, semangaat
2024-01-19 05:52:30
1
user avatar
WealthyPetty
salut sama alinta yang tetap kuat. semangatt trs nulisnya thoor
2024-01-18 19:32:31
2
user avatar
Maia82
ceritanya seru thor
2024-01-18 19:04:37
1
user avatar
Amea81
bagus ceritanya semoga Arga bisa meluluhkan hati Alinta
2024-01-18 18:22:16
1
user avatar
Saraswati_5
bagus dan buat penasaran ceritanya.
2024-01-18 15:19:47
1
user avatar
Ocean Na Vinli
Bgs ceritany, smgt updatenya Thor
2024-01-18 14:56:07
1
user avatar
Auphi
semoga Alinta berbahagia dengan yang baru
2024-01-18 14:19:12
1
  • 1
  • 2
52 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status