Share

54. NOSTALGIA

Tanggal pernikahan sudah ditetapkan. Tinggal satu hal yang perlu Luwi lakukan besok, yaitu meminta restu dari sang Ayah di Lapas. Sebelumnya Luwi sudah menelepon sang Ayah dan Hadi sudah merestui, tapi Omah dan Opah bilang kalau Hardin wajib datang langsung untuk menyampaikan niat baiknya pada calon mertuanya itu. Dan Hardin baru ada waktu besok untuk berangkat ke Jakarta.

Entah mengapa, sampai saat ini, hati Luwi justru masih dilema. Dia jadi merasa seperti seorang pelakor. Wanita perusak rumah tangga orang. Wanita yang sangat tidak tahu diri. Wanita bodoh. Wanita cengeng.

Meski ada satu titik di dalam hati kecilnya yang tak menampik perasaan bahagia, namun tetap saja itu tidak merubah perasaan bersalahnya pada Katrina. Wanita itu sangat baik, rasanya tidak sampai hati Luwi tega menjadi orang ketiga di tengah-tengah kebah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status