Share

7. Part 7

sesampainya di mansion Lecerta , Vinia menemani  Leysa ke kamar nya yang sudah di bersihkan sebelumnya. Di bantu oleh pelayan , Leysa membawa koper nya masuk ke dalam kamar di temani Vinia.

Di dalam kamar, Leysa memasukkan pakaian nya ke dalam lemari di bantu Vinia.

" Vinia… sebaiknya kamu istirahat dulu , kamu pasti lelah dari semalam kamu juga kurang tidur " ucap Leysa pada Vinia.

" ya udah deh kak … aku ke kamar dulu ya …" pamit Vinia di jawab anggukan oleh Leysa.

Vinia lalu keluar dari kamar Leysa. Setelah Vinia pergi kekamar nya , Leysa kembali melanjutkan memasukkan pakaian nya ke dalam lemari .

Setelah selesai merapikan pakaian nya, beralih pada koper yang berisi buku dan perlengkapan lainnya serta beberapa bingkai foto Leysa bersama ibu nya.

Leysa meletakkan buku nya di meja belajar yang terdapat di kamar itu serta bingkai foto ibunya. Pandangan mata Leysa terhenti pada sebuah foto yang terselip di antara banyak nya buku. Leysa mengambil album foto itu dan membukanya.

Di lihatnya satu persatu foto yang terpampang di sana Leysa mulai menitikkan air matanya saat menemui foto yang ada gambar diri nya , ibunya dan Kakak perempuannya yang sangat ia rindukan.

" ibu…kakak… " gumam Leysa mengelus foto ibu dan kakaknya . " Leysa sayang ibu sama kakak… ibu lihat ! Leysa sekarang sendirian di sini bu…, kakak juga ! kakak di mana … kenapa gak ada kabar … apakah kakak sudah tahu … ibu sudah tiada kak… sekarang adik mu ini sendirian kak… kakak tidak kasihan sama aku kak ? " ujar Leysa memeluk album itu dengan berlinang air mata.

Setelah beberapa saat , Leysa mengingat pekerjaan nya yang belum selesai, Leysa menghapus air matanya dan mulai melanjutkan merapikan barang barang nya dan setelah selesai Leysa beniat untuk mandi.

Setelah mandi Leysa berjalan menuju lemari pakaian  memakai pakaian nya dan setelah selesai Leysa merebahkan tubuh nya di atas kasur, Leysa merasa sangat lelah atas cobaan yang harus di hadapi nya saat ini.

***

Veno yang sudah berada di dalam ruangan kantornya sedang berhadapan dengan pekerjaan yang sudah menantinya. Veno dengan serius membuka satu persatu berkas berkas  yang ada di tangan nya dan membaca nya sangat teliti.

" tuan ! " panggil Lee yang berdiri di depan nya.

" apa ? " tanya Veno tetap fokus pada berkas yang di tangan nya.

" apa tuan sadar kalau Leysa itu memiliki kemiripan dengan nona Casandra ? " tanya Lee dengan serius.

Veno tampak diam sejenak mencerna pertanyaan Lee lalau menatap Lee.

" maksudmu apa ? " tanya Veno yang tidak tahu maksud ucapan Lee.

" maksud saya tuan… barangkali nona Casandra dan Leysa memiliki ikatan darah tuan … seperti kakak adik ! " ucap Lee.

" aku juga sempat mengira begitu … tapi setau aku Casandra tidak memiliki saudara " ujar Veno.

" oh begitu yaa " ujar Lee mengangguk angguk.

" lalu mengapa tuan sampai berani mencium gadis itu… ? " tanya Lee mendapat tatapan tajam dari Veno, Lee yang mendapat tatapan tajam dari tuan nya , hanya bisa menelan salivanya dengan susah. Lee merutuki kesalahannya menanyakan hal itu pada tuan nya .

" Lee sebaiknya kau kembali bekerja " ucap Veno dengan suara datar namun menakutkan.

" baik … baik tuan " Lee langsung berlari keluar dari  ruangan Veno dan menutup pintu ruangan Veno.

………

tokkk …tokkk …

" maaf tuan , di luar ada… " ucap Lee menggantung ucapan nya.

" ada siapa ? " tanya Veno mengerutkan kening nya penasaran.

" ada nona Anggelia " ujar Lee .

" mau apa dia kemari ? " tanya Veno dengan nada tidak suka.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status