Share

BAB 25

Author: Dhia Dharma
last update Huling Na-update: 2025-07-14 10:00:33

Jika boleh jujur, Fakhri menginginkan jawaban setuju dari Ayyana. Akan tetapi, rasanya terlalu egois jika sampai perempuan itu menerima lamarannya dengan paksaan.

"Berikan jawaban sesuai dengan apa yang hati kamu inginkan," ucap Fakhri. "Saya hanya ingin jawaban yang jujur dari dalam hati kamu Aya."

Selanjutnya, dering telepon dari ponsel keduanya terdengar, ada panggilan masuk dari Daffa pada Fakhri dan panggilan masuk dari Luna pada Ayyana.

"Sepertinya pembicaraan inti akan segera dimulai," ucap Fakhri yang memilih tak menjawab panggilan itu.

Sementara Ayyana menggeser tombol hijau dan segera menjauh meninggalkan Fakhri tanpa mengatakan apapun.

oOoOo

Dan di sini lah mereka, duduk kembali bersama semuanya di ruang tengah. Sesuai dengan apa yang Fakhri katakan, pembicaraan tentang maksud kedatangan mereka kini berlangsung dengan Papi Daffa yang turut hadir menjadi juru bicara mewakili orang tua Fakhri.

Dengan rau
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Calon Istri Untuk Klien WO   BAB 28

    "Kamu sudah makan?" Tanya Fakhri."Sudah," jawab Ayyana. "Kayaknya Bapak lebih baik ikut mereka deh.""Kamu mau ditinggal sendiri?""Iya, enggak apa-apa. Saya juga udah ngantuk, pengen tidur.""Ya sudah, tidur saja. Saya nggak akan ganggu."Ayyana lantas berbalik memunggungi Fakhri dan segera menutup mata, tapi sialnya ia tidak bisa tidur sama sekali."Nggak usah dipaksa kalau memang belum bisa tidur," ucap Fakhri. "Bangun sini saya kupasin buah.""Mau buah apa kamu?""Ayaa?""Hei!" Panggil Fakhri terus."Bapak jangan ganggu saya tidur bisa?" kesal Ayyana kembali menghadap pria itu."Ganggu apaan, jelas-jelas kamu nggak tidur," ucap Fakhri. "Mau apel, jeruk, atau mangga?""Nggak." Tolak Ayyana, tapi Fakhri tetap mengupas buah-buah itu termasuk mangga yang tampak masih cukup muda."Makan," perintahnya setelah selesai. "Atau mau saya suapin?"Tatapan Ayyana memicing, namun tak urung ia bangun dan merebut piring berisi buah itu.

  • Calon Istri Untuk Klien WO   BAB 27

    "Jadi gimana? Udah ada jawaban dari Aya?" Tanya Daffa. Fakhri yang duduk dibalik meja kerjanya mengalihkan pandangan dari berkas mendengar pertanyaan itu, hanya sekilas setelah itu ia kembali fokus pada pekerjaannya."Belum lah, ini kan baru dua hari Daf," jawabnya."Jujur deh sama gue, lo pasti udah ngomong sesuatu kan sampai Aya ragu buat nerima lamaran lo?" Tuduh Daffa tepat sasaran."Gue udah yakin banget Aya bakalan setuju, tapi setelah lo ikut ngilang, dia muncul dengan raut wajah yang jelas beda."Tak kunjung mendapat tanggapan, Daffa yang kesal lantas merebut berkas di tangan Fakhri.Pria itu menghela nafas, "Gue cuma minta dia untuk kasih jawaban sesuai sama isi hatinya, tanpa terpengaruh pendapat orang lain."Daffa berkacak pinggang hendak membalas ucapan Fakhri, namun kedatangan Bayu yang tampak emosi menghentikannya."Lo gila ya?" Serunya pada Fakhri.Daffa yang berada di antara mereka sege

  • Calon Istri Untuk Klien WO   BAB 26

    "Kedua, penghianatan. Gue nggak sepenuhnya menentang poligami, tapi bukan untuk adek gue. Jadi semisal nanti lo punya keinginan untuk menikah dengan perempuan lain, kita bicarakan baik-baik dan gue akan jemput Aya kembali." "Dan yang ketiga, kalau lo merasa lo udah nggak bisa bahagia sama Aya lagi, apapun itu alasannya, silahkan bilang sama gue dan kembalikan dia dengan cara baik-baik. Itu lebih gue hormatin dari pada lo telantarin adek gue," jelas Adrie panjang lebar. Berbeda dari Raka dan Daffa yang panas dingin mendengarnya, Fakhri justru tetap tenang dengan pandangan yang masih bertaut dengan Adrie. "Itu tiga hal yang nggak akan bisa gue maafin, jadi semisal kalian memang berjodoh tolong jangan sampai lo langgar tiga hal itu." "Lo percaya sama gue?" tanya Fakhri. "Ya, gue percaya lo nggak akan kecewain gue, Aya, pun semua keluarga kita," balas Adrie. "Tapi jangan lupa, kakaknya Aya bukan cuma gue. Jadi, Ilham pun berhak

  • Calon Istri Untuk Klien WO   BAB 25

    Jika boleh jujur, Fakhri menginginkan jawaban setuju dari Ayyana. Akan tetapi, rasanya terlalu egois jika sampai perempuan itu menerima lamarannya dengan paksaan.  "Berikan jawaban sesuai dengan apa yang hati kamu inginkan," ucap Fakhri. "Saya hanya ingin jawaban yang jujur dari dalam hati kamu Aya." Selanjutnya, dering telepon dari ponsel keduanya terdengar, ada panggilan masuk dari Daffa pada Fakhri dan panggilan masuk dari Luna pada Ayyana. "Sepertinya pembicaraan inti akan segera dimulai," ucap Fakhri yang memilih tak menjawab panggilan itu. Sementara Ayyana menggeser tombol hijau dan segera menjauh meninggalkan Fakhri tanpa mengatakan apapun. oOoOo Dan di sini lah mereka, duduk kembali bersama semuanya di ruang tengah. Sesuai dengan apa yang Fakhri katakan, pembicaraan tentang maksud kedatangan mereka kini berlangsung dengan Papi Daffa yang turut hadir menjadi juru bicara mewakili orang tua Fakhri. Dengan rau

  • Calon Istri Untuk Klien WO   BAB 24

    Siang tadi, Adrie seharusnya sudah kembali ke rumahnya. Tetapi pria itu tiba-tiba membatalkan jadwal kepulangan dengan alasan ada seorang temannya yang akan datang malam ini untuk bersilaturahmi. Dan apakah teman yang dimaksudnya adalah sosok pria tampan yang tengah beradu pandang dengan Ayyana di depan pintu saat ini? Perempuan itu bahkan masih tak bergeming, terkejut bukan main melihat Fakhri berdiri menjulang di hadapannya. Bukan hanya dia seorang, melainkan Dania, Rama dan beberapa orang lainnya yang Ayyana tahu adalah keluarga pria itu juga turut hadir disana, tersenyum ramah. Tunggu? Jadi keluarga Fakhri adalah tamu yang dimaksud kakaknya? Sadar dengan tatapan semua orang, Ayyana segera menyadarkan diri dan menggeser tubuh ke samping untuk memberi jalan kepada mereka. “Silahkan masuk,” ucapnya setengah gugup. Jangan tanya kenapa? Karena ia sendiri tidak tahu. Saking gugupnya, ia bahkan membalas senyum semua orang dengan canggung. “Pucat banget kamu sayang? Sakit?” tanya D

  • Calon Istri Untuk Klien WO   BAB 23

    Ayyana menatap Ilham curiga, apa pria itu sebenarnya tahu sesuatu?“By the way, lo kenal Pak Fakhri dari mana?” Tanya Ayyana membuat Ilham melirik ke arahnyaPria itu berdehem dan membenarkan posisi duduknya, “Dari Ibu, Ayah sama Kak Adrie. Emang kenapa?”“Enggak, gue cuma aneh aja tiba-tiba lo seakan nggak asing sama sosok Pak Fakhri padahalkan dulu gue pernah kenalin dia sebagai klien aja sama lo.”“Jadi dia bukan sekedar klien buat lo?” Tanya Ilham balikAyyana terdiam sejenak, “Mungkin memang bukan.” Ucap Ayyana. “Lo mau tahu nggak fakta mengejutkan tentang dia?”“Fakta apa?”Ayyana berdehem, ia duduk menghadap langsung pada Ilham bersiap untuk menyaksikan ekspresi kaget pria itu atas apa yang akan ia sampaikan.“Ayah, Ibu sama Kak Adrie ternyata berniat untuk jodohin gue sama Pak Fakhri.”“Oh ya?” ucap Ilham kelewat santai berbanding terbalik dari apa yang Ayyana harapkan.“Bentar, lo udah tau soal itu?” Malah Ayyana yang justru kaget dengan tanggapan Ilham.“Tau lah, lo ajah yan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status