Share

22

H

Ayana, tak henti-hentinya menggerutu di balik pintu kamar. Perlakuan Candra padanya benar-benar sukses membuat degup jantungnya berdetak begitu cepat.

"Ya ampun ... Bodoh kamu Ya, kalau gini terus bisa-bisa kena serangan jantung lagi" ucapnya menepuk jidat.

"Tidak, lo gak boleh cinta sama dia Aya. Gak boleh!" ucapnya penuh penekanan dengan kedua tangan memegang kepalanya.

Ia menggeleng, duduk di bibir kasur dengan berusaha menetralkan detak jantungnya.

"Ah, udahlah. Pusing gue, mending lanjut tidur" pikirnya membaringkan tubuhnya di kasur tersebut. Netranya menatap langit-langit dengan pikiran yang terus saja terarah pada sikap Candra yang manis akhir-akhir ini. Sekali lagi benaknya bertanya, apa telah salah menilai Candra dengan sebegitu buruknya hingga menganggap Candra sebagai musuhnya?

"Aih kenapa masih mikirin dia sih," kesal Ayana menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.

Tring!

Satu pesan yang di tunggu-tunggu sed
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status