Share

23

Suasana sarapan pagi dikediam Herlan nampak begitu hangat. Farmasi keluarganya kali ini seakan lengkap saat Adinda ada di tengah-tengah mereka dengan senyum bahagia. 

"Tumben nih putri ayah ceria sekali," tegur Herlan dengan menatap senang kearah Adinda yang tengah menikmati sarapannya dengan senyuman yang tak berhenti terbit di bibirnya.

"Ya jelas dong Yah dia bahagia, orang semalam dia cerita ada pangeran datang membantunya" ucap  Heni,mengambilkan secentong nasi ke piring suaminya.

"Ih, mamah apaan sih. Dindakan bilang jangan cerita sama ayah" protes Adinda dengan malu-malu.

"Pangeran siapa Mah? Pacarnya Dinda?" tanya Herlan penasaran.

"Belum jadi pacar yah, tapi masih masa pendekatan" sela Adinda cepat. Ia menyelesaikan sarapannya dengan cepat.

"Oh ayah kira pacar kamu," gumam Herlan yang masih bisa mereka dengar.

"Bukan, pacar Dinda sudah dinda putuskan" ucapnya miris, hatinya terasa kembali tersayat ketika mengingat pe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status