Share

Peduli

Pagi-pagi sekali, Ayana telah bersiap dengan kaos hitam kebesarannya serta celana jeans hitam setengah robek-robek dilututnya. Tak lupa rambut sebahunya ia kuncir, ponsel yang menjadi penemannya selama ini ia masukan kedalam saku celananya.

Mengingat Candra yang hampir semalaman menggigil kesakitan membuat Ayana dengan terpaksa memasak bubur terlebih dahulu sebelum pergi. Mau bagaimana pun Candra yang ia benci itu telah membuat hidupnya sedikit berubah, tidak lagi menjadikannya sebagai seorang pemalas seperti dulu.

Usai membuatkan bubur, Ayana bergegas memasuki kamar Candra dan meletakkan semangkuk bubur yang ia buat di mejikom itu ia letakan di atas nakas. Suara dengkuran halus terdengar menjadikan Ayana berjalan dengan mengendap-endap. Tubuhnya kembali berputar sembilan puluh derajat ketika melihat ponsel Candra tergeletak di atas nakas tersebut dengan bebasnya. 

Tiba-tiba saja ide cemerlangnya muncul, membuat Ayana dengan tak peduli membuka ponsel Candra

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status