共有

201. Tukar Jiwa

作者: Sayap Ikarus
last update 最終更新日: 2025-06-18 21:42:20

Bak disihir dan dihipnotis, Gendhis tertidur seusai lelah menangis di pelukan suaminya. Ia membuka mata saat suasana di luar sudah cukup gelap. Erangan kecil muncul dari mulutnya, kepalanya terasa berputar hebat. Sejak kemarin, perutnya memang tidak terisi apapun.

"Udah bangun?" sebuah sambutan dengan suara khas Ann yang ramah membuat Gendhis menoleh sebelahnya.

Ann tampak mengembangkan senyumnya, ia masih duduk di kursi roda, memulihkan kesehatannya seusai kecelakaan. Meski sudah lancar berjalan, Ben memaksa perempuan paruh baya yang masih sangat cantik ini untuk sementara memakai kursi roda jika merasa lelah berlatih berjalan.

"Ann," gumam Gendhis lirih.

"Para cowok udah membubarkan diri, Christ pesen kamu disuruh makan dulu kalau udah bangun," ujar Ann. "Kalau udah enakan, udah kekumpul nyawanya semua, turun ke bawah ya Ndhis, makanan udah disiapin tapi aku nggak bisa nemenin," ujarnya.

"Ann, aku minta maaf," ucap Gendhis membuat Ann yang sudah siap memutar kursi rodanya sonta
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター

最新チャプター

  • Candu Cinta Dokter Muda   208. Selama Ada Gendhis

    "Kamu bisa lebih santai sekarang. Kantor aman sama Ben, dan masalah rumor yang disebar Mario udah bisa diatasi sama Benji," lapor Rai saat Gendhis turun untuk sarapan. "Kamu masak, Ketua?" tanya Gendhis takjub. "Ngebiasain bahuku buat kerja lagi," kata Rai. "Kan ada Mbak Nanda yang nyiapin, kamu juga harus jaga aset tubuhmu lho Rai!" "Aku udah nggak pa-pa, Ane-san," desis Rai, ia rangkul bahu istrinya dan dibimbingnya ke meja makan. "Ben sama Ann pergi ke Singapura, kita di rumah cuma berdua," bisiknya mesra. "Nggak bisa bercinta juga akunya kalau bahu masih digips," tolak Gendhis langsung. Rai terbahak, "Kok tau niatku sih," kekehnya. "Sarapan dulu, kokinya ahli, masak pake satu tangan," katanya jumawa. "Tetep enak kan?" tanya Gendhis. "Nggak ragu sih aku kalau kamu yang masak," katanya. Dihirupnya aroma khas masakan ala Jepang yang dihidangkan sang suami, menggoda sekali."Mami Eris ikut andil dalam kejadian kemarin," sebut Rai hati-hati. Ia tatap wajah sang istri yang matany

  • Candu Cinta Dokter Muda   207. Setia dan Hidupku

    Dua hari setelahnya, Gendhis dan Rai akhirnya bisa pulang ke rumah. Ben sengaja meminta Rai untuk pulang ke rumah besarnya, demi keamanan semua orang, termasuk agar Mario tak berani mendekati Gendhis, sekadar antisipasi. Berita mengenai buronnya sang anggota dewan makin memanas di berbagai media. Semua kejahatan dan tindak pidananya dikuliti, sampai ke dasar dan titik terkecilnya. "Kira-kira, sembunyi di mana orang itu ya Rai," gumam Gendhis seraya menyeruput teh hangat yang dibuatkan oleh ART, sengaja Ann siagakan demi merawat Rai dan Gendhis. "Dia masih dibantu sama asistennya. Seharusnya dia ke klinik, tusukan pedangku di kedua pahanya nggak sepele, Ane-san. Kalau terlalu lama dibiarin, dia bisa lumpuh permanen," terang Rai. "Kamu gimana? Udah enakan perasaannya?" Rai sengaja tidak meminta Gendhis bercerita mengenai detail saat sang istri ada di tangan Mario. Semua yang Gendhis alami sepanjang disekap pasti meninggalkan trauma yang cukup dalam. "Udah enakan, cuma masih rada suk

  • Candu Cinta Dokter Muda   206. Berdua Baik-Baik Saja

    Suara desing asing terasa begitu memekakkan telinga Gendhis. Bising itu semakin terasa dekat, menusuk hingga ke jantungnya, membuat mata Gendhis yang tadinya terpejam rapat, tiba-tiba terbuka. Sesak membungkus seluruh tubuh Gendhis, meski matanya terbuka, tubuhnya seakan lumpuh. Mata Gendhis menyitar, semuanya serba putih, ia ada di dalam ruangan besar yang isinya tertata sangat rapi. Tak ada seorang yang menemaninya, sepi, sunyi, hampa. "Udah bangun?" Tiba-tiba saja, wajah Mario muncul di depan mata Gendhis, memaksa sesak itu semakin menghimpit sakit. Sekuat tenaga Gendhis menarik nafas dalam-dalam, tapi udara di sekitarnya seolah menghilang sekejap mata."Rai," Gendhis meronta panik, air matanya menetes. Lalu, tubuh Gendhis bagai diguncang kencang. Panggilan demi panggilan berdengung lagi di telinganya. Perlahan, wajah mengerikan Mario memudar, semua berganti pemandangan lain yang lebih lembut. Sepertinya matahari baru saja terbit, rasa hangatnya membelai halus kulit Gendhis mela

  • Candu Cinta Dokter Muda   205. Just Close Your Eyes

    Rai tak lagi menyembunyikan amarahnya. Ia turun dari mobil sudah memegang pedang yang tak lagi di dalam sarungnya. Wajahnya serius sekali, dipenuhi kemarahan yang siap meluap. "Jangan asal serang, Christ," tahan Bastian. "Kita belom tau posisi Gendhis di mana. Nanti kalau Gendhis udah jelas kondisinya, lo boleh habisin bajingan gila itu," tambahnya. "Gue bunuh semua yang ngehalangin jalan gue," gumam Rai tak sabar. Diiringi oleh selusin anak buahnya, Rai mendobrak pintu utama gudang yang disinyalir menjadi tempat persembunyian Mario. Tak butuh banyak usaha, pintu kayu yang sudah cukup rapuh itu roboh. "Nyawanya banyak ya," Dony sudah disiagakan Mario untuk menghalau Rai dan orang-orang bawaannya. "Nggak mati-mati perasaan, padahal udah gue serang di tempat yang paling vital," desisnya. "Nyawa gue lebih banyak dari kucing," ujar Rai tersenyum meremehkan. "Maennya keroyokan sih semua orang bisa," tandasnya. "Cari Gendhis," ucap Bastian menepuk pundak ponakannya. "Dia nggak level s

  • Candu Cinta Dokter Muda   204. Mesin Penghancur Ane-san

    "Mereka nggak akan berani bawa Gendhis keluar Jakarta," gumam Ben menepuk pundak Rai yang hanya terdiam setelah mendapati homestay milik Mario sudah dikosongkan. "Ngeliat gimana kita mukul telak dia pake berita yang sekarang lagi naik, Mario pasti sembunyi. Semua orang nyari dia, bentar lagi, orang pengawas dari komisi pemberantasan korupsi pasti bergerak," tandas Benji. "Gendhis, yang kupikirin adalah kondisi keselamatannya Gendhis, Om," ucap Rai menoleh Benji, sangat jarang ia memanggil Benji dengan sebutan resmi kekeluargaan seperti itu. "Mario nggak bakalan berani ngelukain Gendhis, Christ. Dia cinta sama istri lo," sambung Bastian. "Cintanya nggak wajar, takutnya Gendhis disiksa lagi kayak pas masih jadi pelanggannya dulu," tandas Rai. "Kita bisa nyuruh orang buat nyari kan?" tanyanya. "Tinggal nunggu perintahmu, Christ," balas Ben menyerahkan ponselnya, mencoba melacak ponsel Gendhis yang bisa saja masih dibawa pemiliknya. "Sayangnya, kalau bajingan itu ketemu, kita ngg

  • Candu Cinta Dokter Muda   203. Pelukan Penuh Rasa Sakit

    "Bagus!" Mario tiba-tiba menjambak rambut panjang Gendhis yang terurai. "Panggil lagi dia ke sini biar aku lebih gampang matiinnya," kekehnya lantas menyentak tangannya yang menjambak Gendhis, membuat istri Rai ini jatuh terjerembab. "Kamu nggak akan bisa lolos dari semua ini Mas, Rai pasti bikin semua ini segera berakhir dan segala kegilaanmu selesai!" ucap Gendhis, sedikit merintih karena lututnya terbentur lantai cukup keras. "Hei!" Mario berjongkok di depan Gendhis. Dicekiknya leher Gendhis cukup kuat hingga sang Ane-san reflek meremas jemari Mario yang menahan aliran nafas di lehernya itu. "Aku cuma nggak mau kehilanganmu lagi, Gulaku," desisnya. "Selamanya, kamu nggak akan bisa memilikiku, Mas!" sengal Gendhis terbata. "Salah! Kamu sekarang utuh milikku, Sugar. Suami bodohmu itu nggak akan pernah bisa menemukanmu!" sentak Mario emosi, ia tampar Gendhis sekuat tenaga sampai tak sadarkan diri karenanya. "Tempat ini udah nggak aman, Bos," lapor Dony masuk ke dalam homestay tib

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status