Share

[1] 15 - Sok heroik

Ketika aku membuka mataku, pandanganku masih belum terlalu jelas.

Suara orang bercakap-cakap membuatku mencoba memicingkan mata.

"Kau benar tidak ingin cerita?"

Suara yang tenang namun menuntut itu adalah suara Lithia.

Aku masih belum jelas melihat sosoknya tapi itu dia.

"Aku sudah berjanji."

Aku juga mengenali suara itu.

Rad, adikku.

Entah apa yang mereka bahas. Yang jelas, Lithia terdengar frustrasi di setiap katanya.

Aku mencoba menggerakkan tanganku ketika Lithia kembali bersuara.

"Dia tidak ingat—Cath, kau sadar?"

Hanya erangan kecil yang sanggup kukeluarkan.

Operasi tadi sepertinya menguras habis tenagaku.

Dan penglihatanku masih belum membaik, tapi aku sudah bisa melihat sedikit bayangan Lithia dan Rad di kedua sisiku.

"Kau bodoh," ucap Rad, nyaris seperti dirinya yang biasa.

Dibandingkan aku, mulut Rad lebih tidak bisa diatur. Dia selalu bicara seenaknya.

"Apa sih yang kau lakukan dua hari ini sampai tidak bisa melindungi diri."

Itu bukan pertanyaan, d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status