Share

Jamaah pertama

“Bang!” sebut Alyah pada laki-laki yang sepertinya sudah menemukan tempat ternyaman, kasur.

“Hemmmm” Hanya gumaman yang ia dengar dari laki-laki yang baru beberapa jam itu sudah bergelar suami.

“Ih Abang! Keluar dulu sebentar. Aku mau ganti baju, gerah!” Keluhnya pada sang suami yang sepertinya masih asyik menikmati aroma bantal sang istri.

“Kalau mau ganti, ya tinggal ganti. Aku nggak bakal ngintip. Udah ngantuk banget dari tadi malam begadang.” Aneh, ngapain coba tadi malam begadang, kan malam pengantinnya masih nanti?

Eh, astaga!

Antara iya dan tidak, Alyah ragu. Namun jika terus memaksa laki-laki yang kini kain mengeratkan selimut yang ia pakai, serasa tidak mungkin.

“Ahs, ya sudahlah” Gumamnya yang sebenarnya masih dapat di dengar Genta, laki-laki yang sedang bergelung ke dalam selimut itu.

Beberapa kali, Alyah mencoba membuka resleting gaunnya. Tapi masih saja kesusahan. Hingga tiba-tiba dia merasa resleting itu bergerak turun dengan mudahnya.

“Cup”

“Kenapa nggak minta tolo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status