Share

Kelihatan jahilnya

Sore, selepas ashar, sepasang pengantin itu diboyong menggunakan satu mobil menuju gedung resepsi pernikahan mereka.

Sampai di sana, Alyah langsung kembali istirahat di kamar yang juga di sewa pada hotel tersebut. Sedang Genta? Sepertinya ia masih asyik mengobrol bersama kawan-kawannya yang juga turut datang.

“Ma, capek” keluh, Alyah pada ibunya yang menemaninya di kamar itu.

“Gimana, mau Mama panggilin tukang pijet dulu?” tawarnya, karena memang mungkin saat malam tamu yang datang akan jadi b lebih banyak daripada saat akad tadi.

“Iya, juga nggak papa, benar-benar pegel”

Namun toyoran di kepalanya mengundang banyak gelak tawa.

“Padahal kan Mama Cuma pura-pura nawarin, eh, kok beneran mau!”

“Mama, ih! Aku nggak pagi bercanda ini!” Jawab Alyah dengan sedikit bersungut. Karena ternyata sang Mama tak ikhlas saat menawarkan akan memanggil tukang pijat.

“Biar aku saja Tante yang panggil, di hotel ini kan ada salonnya, pasti juga menyediakan terapi message” Ucap Zaila cepat.

Ya, memang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status