Share

Dikerjai Emak

"Mak! Ini martabaknya. Keburu dingin, gak enak loh," seruku setelah mengetuk pintu kamar Emak. Tak ada sahutan  maupun pergerakan dari dalam.  Aku menekan gagang pintu dan masuk untuk mencari keberadaan dua perempuan itu. Astaga! Udah capek beli pesanan, Emak malah tidur sambil berpegangan tangan dengan menantunya. Gak so sweet banget deh. Harusnya, aku yang ada di samping Rika. 

Duh nasib! Sudah bela-belain melewati gerimis untuk membeli pesanan Emak, tetap aja harus tidur sendirian. Kasihan kalau lagi enak tidur, dibangunin. Kalau dibangunin sebuah rumah, baru perempuan senang, ya kan? Bukan matre sih, tapi realistis. 

"Husht ...."

Aku menoleh ke belakang saat merasa sedang dipanggil dengan desisan. Aw, Emak ternyata tidak tidur dan sedang menarik tangannya pelan-pelan. Ia bangkit dan mengajakku ke ruang tamu dengan jari telunjuk menempel di bibirku. Duh, Emak ada-ada saja.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status