Share

Telor Dadar Negro

Semuanya tertawa melihatku terjungkal, kecuali kekasihku yang sigap menghampiri. Duh, malangnya nasib. 

"Bang! Bangun! Rika gak bisa makan tanpa Abang!" ucap Rika khawatir. Hah? Gak bisa makan tanpa aku? Apa maksudnya, ya? 

"Kamu bisa makan sama siapa saja, Dek," balasku lemah. Rika menggeleng dengan cepat. 

"Kalau makan sama Abang, aku semakin bersemangat. Mending gak usah makan kalau gak sama ayah dari calon anakku ini." Semangatku langsung penuh mendengar penuturan istriku yang semakin bisa merayu. 

"Ayo makan kalau gitu, Dek," ajakku, mengabaikan orang yang tidak bersimpati padaku. 

"So sweet." Emak, Santo dan istri tercintanya kompak menyoraki. Aku mencibir dan kembali ke pondok dengan menggandeng istriku yang sekarang, kalau yang mantan sih, ke laut aja. 

Mereka masih sibuk
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status