Share

Kecupan Hangat

Penulis: SiskaBie955
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-02 09:19:53

Bab 11

setibanya dirumah Mama Papa Denta, Husna di sambut hangat oleh Mama suaminya itu, sudah beberapa hari tidak bertemu. setelah pertemuan terakhir ke salon waktu itu.

" Hallo menantu Mama, cantik banget Kamu Sayang,!" puji Mama Denta

" Mama... Husna kanget banget Ma"

" Iya Sayang, Mama juga! ayo masuk"

Husna hanya mengangguk...

"Papa belum pulang Ma?" Denta bertanya

" paling sebentar lagi, tadi katanya sih mau ke proyek bangunan toko."

",Ooo!!"

mereka sama-sama melangkah masuk, sembari menunggu makan malam dan menunggu Papanya pulang, Denta duduk bersantai di tepi kolam renang! sedangkan Husna membantu mertuanya menyiapkan makanan.

jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, mereka sudah duduk menghadap meja makan.

" Bagaimana Husna? lancar tadi?," Papa membuka pembicaraan

" Alhamdulillah Pa!" sembari tersenyum.

" Papa tau itu, tadi Arga juga sudah memberitahu kalau Kamu itu hebat banget!" puji Papa Mertua.

" Terimakasih Pa!"

( Arga... Arga dan Arga, sepertinya Dia benar-benar ingin mengejar Husna!sampai terang-terangan seperti ini) pikiran Denta tidak karuan, kenapa harus Arga terus yang muncul di sekelilingnya.

" Oh Ya Denta, Mama cuma mau mengingatkan jangan sampai Mantan pacar Kamu itu kurang ajar lagi dengan Husna?

" Ma...maksud Mama?"

" Husna tidak cerita sama Kamu?"

Denta menggelengkan kepala pelan bercampur bingung

" Hmmm,,, Kamu benar-benar berhati malaikat Sayang, tidak salah Mama sama Papa memilih Kamu menjadi menantu!"

" Emmm Ma, sudahlah tidak perlu kita bahas lagi!" Husna menggenggam tangan mertuanya

" Tidak Husna ini harus di bahas, Asal Kamu tau Denta!waktu Itu Mama kesalon sama Husna, ada Sarah di sana, Mama ke toliet sebentar dan saat Mama kembali Husna sudah di hina habis-habisan di depan umum. memiliki Etika buruk seperti itu yang sempat Kamu cintai habis-habisan,?" Mama Denta meluapkan amarahnya

" Ma, sudah!jangan marah-marah, nanti tensi Mama tidak stabil!" Husna berusaha menenangkan...

" Apa Saja yang Sarah katakan Ma?" Denta bertanya

" Banyak. dan semuanya Hinaan!Sarah sampai mengatakan Kalau Husna menghabiskan Uang Kamu!memangnya apa yang Husna minta, sampai-sampai menghabiskan uang Kamu?lagi pula wajar, Dia istrimu. hah...Mama belum puas hanya menamparnya satu kali waktu itu"

Denta hanya diam, kemudian memandangi Husna yang sedang tertunduk. pantas Saja istrinya itu langsung berubah, dan tiba-tiba menerima tawaran Papa untuk menjadi model produk perusahaan.

" Kamu ingat baik-baik Denta, Mama tidak akan pernah merestui kalian, menantu Mama hanya Husna dan satu-satunya" Mama Denta menegaskan.

Denta tidak memberi perlawanan Kata, suasana seketika hening baru setelah itu Papa mencairkan suasasana. mereka melanjutkan makan malam dan melupakan sejenak pembahasan tadi agar makanannya terasa enak.

selesai perjamuan makan malam, Husna dan Denta pulang, jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam.

sepanjang perjalanan Husna hanya diam, Ia menatap ke arah kaca mobil. Denta pun membiarkan Husna diam, Dia tidak ingin semakin merusak mood Istrinya.

setelah sampai rumah, Denta menyadari Husna tertidur,!mungkin karena kelelahan. Denta tidak membangunkan, Dia menggendong Husna dan membawanya ke kamar. setibanya di kamar Husna di baringkan, pelan-pelan menanggalkan heels yang di kenakan Gadis itu. Denta menatap wajah istrinya sejenak, ternyata secantik ini Gadis Desa yang Dia Nikahi, (Sembari tersenyum kecil) perlahan membelai rambut Husna dengan lembut. " Kamu pasti sakit hati dengan perlakuan-perlakuan Saya sebelumnya" ucap Denta lirih. perlahan Denta mendekat ke wajah Husna, mengecup bibir Gadis itu pelan. Denta tidak tau perasaan apa ini, terlalu sibuk membenci sampai muncul perasaan seperti ini.

Ia pun beranjak menuju ke balkon, meraih ponsel dan langsung menelpon sarah. Dia mengajak kekasihnya bertemu besok di jam makan siang. entah apa yang ingin di bahas Denta tidak ada yang tau.

malam semakin larut, Denta menyusul tidur di sebelah Husna... tampak ada perubahan dalam diri Denta, apalagi sikapnya terhadap Husna yang diam-diam mencium bibir Gadis itu dengan lembutnya... apakah Denta sudah menerima perlahan keberadaan Husna? entah laah...

Malam sudah berganti pagi, Husna sudah bangun dan menyiapkan sarapan. Denta baru siap memakai pakaian kantornya, lalu bergegas turun untuk sarapan.

tampak Husna sudah menunggunya di meja makan.

" Pagi Mas?" sapa Husna lembut

" Ehem!" Jawan Denta singkat

Husna mengambilkan sarapan Denta dengan hati-hati, kehidupan Denta setelah menikah jauh berubah, Husna benar-benar merawat suaminya dengan makanan-makanan sehat dan lezat-lezat pula. Denta pun menikmati sarapannya.

" Kenapa Kamu tidak cerita ke Saya, kalau Sarah ketemu Kamu!"

suapan Husna terhenti...

" Apa cerita Saya bisa mengurangi rasa cinta dan sayang Kamu ke Mbak Sarah Mas? dan..apa Kamu percaya dan mau mendengar cerita Saya?"

Denta hanya diam sembari melanjutkan sarapan.

" Lagi pula Saya tidak mau membuat Kamu semakin membenci Saya, setidaknya ya...walau pada akhirnya nanti kita berpisah, Kita pisahnya dengan damai dan baik-baik" sambung Husna sembari tersenyum getir.

Denta langsung menghentikan sarapannya dan langsung mengambil tas untuk segera menuju ke kantor.

Husna tidak tau kenapa Denta tiba-tiba Diam dan langsung pergi, apakah kata-katanya ada yang menyinggung? sepertinya normal-normal saja.

Husna pun menyusul ke depan, tapi mobil Denta sudah melaju keluar dari gerbang. " Aku memang tidak berarti dalam hidupnya, jadi... Aku harus membiasakan diri" gumam lirih Husna kemudian kembali masuk kedalam.

setibanya di kantor Denta langsung masuk ke ruangannya, wajahnya terlihat kesal ketika mendengar kata pisah dari Husna. seharusnya bahagia, tapi kenapa hati Denta merasa tidak rela!Denta memanggil staf kantor karena ingin mengecek jadwal shooting iklan kedua Husna. besok Dia tidak kecolongan lagi, Dia tidak akan membiarkan Arga yang menjemput Istrinya lagi. benih-benih cemburu mulai tumbuh, namun Denta masih berusaha menyangkal.

jam makan siang sudah tiba,

Denta keluar dari kantor sesuai janji, Dia akan bertemu Sarah hari ini di tempat biasa.

setibanya di tempat Denta melihat Sarah sudah duduk menunggunya disana. melihat kedatangan Denta Sarah langsung berlari dan berhambur memeluknya.

" Sayang!Aku kangen banget, sudah hampir seminggu kita tidak ketemu" rengek manja Sarah.

tak senyaman biasanya, kenapa pelukan Sarah tiba-tiba berubah menjadi dingin dan tak ada rasa sama sekali?Denta terus bertanya-tanya. mungkin sudah beberapa hari tidak bertemu, jadi ada perubahan sedikit.

" Sarah!Aku mau bicara serius sama Kamu!"

" Ada apa Sayang?" Sarah melepas pelukannya

" Duduk dulu" ajak Denta

mereka pun sama-sama duduk sembari memesan makanan.

" Ehem!Kenapa masih belum cerita?" Sarah memegang tangan Denta

" Apa yang sudah Kamu katakan dengan Husna?" Denta tudepoint

" Apa Sayang?Aku tidak melakukan apa-apa?"

" Coba Kamu ingat-ingat lagi, kapan Kamu bertemu dia!"

Sarah sejenak terdiam, dan setelah mengingat barulah Dia kembali bicara.

" Oooh, Aaah Kamu tau dari mana? apa Gadis Desa itu ngadu ke kamu?"

" No!tapi Mama Aku yang cerita. kenapa Kamu begitu gegabah!" Denta mengingatkan

" Sayang Aku kesal, Dia seolah-olah sudah menjadi Nyonya di hidup Kamu. harusnya kita yang menikah, dan apa yang Aku mau kamulah yang harus memenuhinya! bukan keinginan Dia yang harus Kamu turuti"

" Mama sangat menyayangi Dia, justru Sekarang, Mama malah semakin benci sama Kamu!"

" Sayang, Aku tau Aku salah!Aku janji nggak akan ngulangi lagi"

" Aku bisa memaafkan Kamu, tapi tidak dengan Mamaku"

" Aku akan berusaha memperbaikinya sayang!" Sarah meyakinkan

" Sarah, demi kebaikan kita untuk beberapa hari kedapan kita jangan bertemu"

" Aku nggak setuju Denta, kenapa Kamu tiba-tiba berubah?"

" Kamu yang memaksa Aku berubah, Sarah yang Aku kenal 4 tahun Lalu tidak seperti Sarah yang sekarang"

" Aku begini karena Kamu Denta, Aku terlalu cinta sama Kamu!" mata Sarah berkaca-kaca.

" Aku tau, sekarang Kamu tenangkan diri Kamu!dengarkan Aku baik-baik"

" Baiklah, asal Kamu janji untuk segera meninggalkan Gadis Desa itu!Aku akan menurutimu"

Denta hanya mengangguk pelan, Sarah langsung berhambur memeluknya. namun tidak ada balas pelukan dari kekasihnya itu, tak seperti biasanya...

Bersambung....🤗🤗🤗

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Ceo Menikahi Gadis Desa   Peninjauan Kantor Baru Untuk Husna!

    Bab 51. Sore sudah berganti malam, Husna dan Denta sedang bersantai di ruang tamu!Denta duduk sembari memegang laptop kerjanya, sedangkan Husna masih asik membaca komen-komen yang ada di Instagram. Denta menyadari Istrinya sejak tadi tak hentinya tersenyum entah apa yang membuat hati Husna begitu geli. " Sayang, Are you okay?" Denta melepas kaca mata kerjanya " Saya baik-baik saja Mas!" " Apa yang Kamu lihat Sayang?sepertinya sejak tadi asik sendiri?" " Ah ini Mas, Saya membaca komentar-komentar mereka di IG!sedikit menggelitik dengan gombalannya" " Kamu lihat kan efek postingan foto Kamu tadi siang?" " Mas, Saya juga tidak menyangka mereka seeffort ini ke Saya!" " Kamu terlalu cantik di mata mereka Sayang, itu sebabnya Aku melarang Kamu untuk posting lagi" " Saya janji Mas setelah ini Saya tidak akan lagi memosting yang tidak Kamu suka" " Tepati janji Kamu Sayang, Aku khawatir di antara sekian banyak laki-laki itu takutnya ada yang terobsesi sama Kamu dan

  • Ceo Menikahi Gadis Desa   Banyak Laki-laki yang Mengagumi Sang Istri!

    Bab 50 selesai pertemuan Husna berpamitan pulang dengan Mama mertua dengan hati yang bahagia, Dia akan menceritakan semuanya kepada Denta nanti. sembari menyimpan cek kedalam tasnya, Husna naik mobil untuk segera di antar pulang. sepanjang perjalanan Husna asik bermain dengan ponselnya sembari mengepost beberapa foto di I*******m Pribadi. pengikutnya baru ribuan, tidak seperti sang suami yang sudah ratusan ribu. Namun yang mengikuti Husna adalah cogan-cogan (Cowok Ganteng)seusianya. biasanya Husna hanya meng expost keseharian dan rutinitasnya saja tanpa memperlihatkan dirinya. namun karena hari ini Dia sedang bahagia, Husna pun membagikan momen selfinya yang baru saja di ambil. baru beberapa menit terexpost, I*******mnya sudah di banjiri komenan yang penuh pujian dari kaum adam. Husna tidak menyangka pengikutnya begitu cepat merespon, Dia pun membaca satu persatu komenan yang teselip di balik foto selfinya. " Ternyata Mbak-mbak yang tidak pernah terexpost secantik ini" dengan emoj

  • Ceo Menikahi Gadis Desa   Rencana Membangun Kantor dan Ingin mendapatkan Momongan!

    Bab 49 Denta sudah pulang dari kantor, seperti Biasa Husna menunggu di rumah sembari bekerja!sekarang Nyonya Denta sudah punya kesibukan sendiri bukan lagi sekedar Ibu Rumah Tangga tapi seorang Desainer yang namanya sebentar lagi akan melejit dengan karya-karyanya. " Sore Sayang?" sapa Denta lembut " Eh Mas, sudah pulang Kamu?" " Emmm, Kamu lagi apa?" " Nih...(sembari menunjuk kertas di tangannya)" " Istriku sibuk sekarang, tapi jangan terlalu lelah Ya!nanti takutnya Kamu sakit" " Iya Mas, lagipula ini kerjanya sambil santai jadi tidak terlalu berasa" " Hmmm, Oke!Oh ya Sayang Aku berencana sih Mau bikinin Kamu kantor khusus untuk tempat kerja Kamu" Denta memberitahu " Kantor!Kamu seriusn Mas?" " Lebih dari serius malahan, biar nanti gampang orang-orang yang mau ajak Kamu kerjasama langsung datang kekantor menemui Kamu" " Mas, itu biayanya tidak sedikit loh!bikin kantor seperti mau beli permen saja Kamu" " Kamu meragukan Uang suamimu? Hm?" " Ah tidak M

  • Ceo Menikahi Gadis Desa   Husna Tidak Sengaja Bertemu Aldo!

    Bab 48. Hari ini Husna free kerja, Dia pun berpamitan dengan suaminya untuk berkunjung ke butik sang Mama, rasanya bosan di rumah terus dan sesekali ingin jalan-jalan!namun sebelum kesana Husna mampir dulu ke Toko kue untuk membelikan mertuanya beberapa potong Kue, namun saat sedang asik memilih-memilih Kue diapun tak sengaja menabrak seseorang. " Eh Maaf! Saya tidak sengaja" Husna menoleh " Husna?" sapa orang yang di tabraknya barusan Husna mengingat sejenak siapa orang yang ada di depannya ini " Aku Aldo!ingat?" " Oo, Aldo!hehe maaf ya Do, Saya tidak sengaja" " It,s oke Na!Eh ya, Kamu ngapain disini?" " Nih, beli kue untuk mama mertua" sembari menunjuk keranjang " Ooh, Mmm Kamu ada waktu nggak? kalau ada boleh kita ngobrol-ngobrol sebentar?" tawar Aldo " Hehe, maaf Do kalau sekarang Saya sedang buru-buru!lain kali ya sekalian sama Suami Saya" jelas Husna pelan " Sebenarnya...ada yang ingin Saya bicarakan sama Kamu Husna!" " Mmm, maaf ya Do!kali ini Saya

  • Ceo Menikahi Gadis Desa   Husna Sudah Mulai Sibuk!

    Bab 47. Sejak peresmian Gaun Husna waktu itu, kini Dia sudah mulai sibuk mendesain. ada yang rekomendasi melalui butik, ada juga yang langsung menemui Husna untuk minta di buatkan Gaun dan Jas pengantinnya. melihat kesibukan sang Istri sekarang, Denta menyiapkan laptop, dan Ponsel kerja agar tidak mengganggu nomor pribadi sang Istri. Dia juga berpikir secepatnya akan menyewakan kantor kerja untuk sang Istri, agar bisnisnya terus berkembang!dengan begini tidak ada lagi orang yang berani menginjak-injak harga diri seorang Husna Humaira. setelah menyiapkan beberapa rancangan Gaun, Husna beristirahat sejenak!sebulan kedepan Dia tidak menerima pesanan karena sudah ada beberapa yang menunggu. Husna belum cukup ide untuk memvariasikan jenis-jenis gaun yang akan Dia buat, sejauh ini referensinya masih otodidak, sesuai dengan isi pikirannya sendiri. setelah melepas kaca mata pelindungnya, Husna bersender sembari berpikir!ternyata lelah yang Dia jalani sekarang ini sudah menghasilkan j

  • Ceo Menikahi Gadis Desa   Denta Meminta Imbalan Dari Husna!

    Bab 46 Setelah acara makan-makan selesai, Denta membayar dan mereka segera pulang. waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang, jam tiga sore nanti Dia ada meeting jadi masih ada waktu untuk istirahat. sementara Papa Denta mengantar Mama kembali ke butik sebelum kekantor. mereka berpamitan terlebih dahulu sebelum berpisah!. waktu begitu cepat berlalu, tak terasa pernikahan Denta dan Husna sudah memasuki bulan ke enam dan mereka telah hidup bersama. Denta berharap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun bahkan Abad!mereka akan terus bersama dalam suka dan duka. dulu pernah menyakiti hati sang Istri, maka akan Dia balas dengan berkali-kali lipat hujan kebahagiaan. setibanya di rumah Husna langsung turun dari mobil, belum sempat melangkah Denta berlari dari samping dan langsung menggendongnya. "Mas, Kamu ngapain?" Husna bingung " Gendong Kamu lah!" " tidak usah, Saya bisa jalan Mas!" " No, lagian Aku mau minta imbalan!" " Imbalan?" " Ehm!" " Imbalan apa?" " Ak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status