MasukBab 10
Setelah beberapa Hari berlalu, sejak kejadian itu Husna maupun Denta hanya saling diam. mereka tidak banyak mengobrol, meski Husna kecewa tapi Dia tetap bertanggung jawab dan memasak untuk suaminya. dalam beberapa hari ini Husna juga sudah mempertimbangkan, Dia menerima tawaran Papa mertuanya untuk menjadi model. toh Dia harus bekerja, dan tidak boleh bergantung dengan suaminya terus. cepat atau lambat Dia akan tetap di ceraikan. Pagi ini, Husna sudah bersiap-siap karena akan ke pemotretan!Denta melihat Gadis Desa itu penuh semangat dan sangat cantik dengan hiasan lesung pipinya. " Kamu mau ke pemotretan?" " Iya Mas!" Husna berlalu dengan acuh tak acuhnya. " Masuk ke mobil dulu, nanti Saya menyusul!" Denta menawari Husna untuk pergi bersama. " Ah...tidak perlu Mas, Saya sudah di tunggu di depan!Saya duluan" Husna melangkah meninggalakan Denta yang masih mengenakan Dasi. Husna benar-benar dingin dan terlihat acuh, tidak seperti biasanya selalu mengganggu dan membuat Denta kesal. Denta pun ke balkon, Dia melihat ke bawah apakah Husna naik taxi, ternyata Husna di jemput Arga. tangan Denta mengepal geram, sejak kapan Husna jadi dekat dengan Arga?apakah kata-kata Husna waktu itu karena hal ini? " Arga, Kamu ternyata tidak bisa di remehkan!" mobil Arga melaju, Denta pun bergegas pergi menyusul di belakang. terlihat di meja makan sarapan sudah Husna siapkan, hanya saja kali ini Husna tidak menemani sarapan seperti biasanya. karena moodnya yang kurang baik, Denta langsung kekantor dan tidak sarapan sama sekali. sejak tadi Sarah menelpon, namun tidak Denta pedulikan, Ia terus mengemudi. bayang-bayang Husna dalam ingatannya, apakah selama ini Dia terlalu kasar dan bersikap tidak terlalu baik!sehingga Gadis itu bisa berubah dalam sekejap. kenapa hatinya terasa sakit saat melihat Husna dekat dengan yang lain. " Ada apa dengan Saya?kenapa Saya seperti ini?" Ucap lirih Denta sembari masih menahan kesal. Husna dan Arga sudah tiba di kantor, " Mas Arga terimakasih tumpangannya, Saya jadi merepotkan!" " Tidak apa- apa Husna, Kamu kan model perusahaan jadi tidak ada kata repot" " Iya Mas, aduhhh.. Saya kok deg-deg an sekali ya!" " Tenang!atur napas pelan-pelan, Aku percaya Kamu bisa!ayo masuk" Ajak Arga Husna hanya mengangguk kemudian melangkah masuk ke kantor. Dia langsung di ajak ke ruang ganti dan mengambil naskah yang harus dia baca. sembari menghapal Naskah, Husna di dandan tipis-tipis dengan produk yang akan di launching kan. Bahkan Perias pun kagum dengan kecantikan Husna, wajahnya begitu mulus dan belum pernah di rubah. selesai di dandani Husna mengganti kostum dan akan langsung ke studio pemotretan. Arga yang melihat Husna tak berkedip sama sekali, Gadis Desa itu benar-benar cantik dan mempesona berubah menjadi Cinderella. " Kenapa ya Mas? apa...Saya aneh dandan begini?" Husna merasa tidak PD " Ah tidak, Kamu sangat cantik Husna! Aku hampir tidak mengenali" puji Arga " Jangan berlebihan Mas!Saya...Malu" Husna tersenyum kecil. " Ya sudah Ayo kita berangkat!" Husna hanya menganggauk... Denta melihat kejadian itu, wajahnya terlihat semakin kesal. Ia pun langsung mengejar keduanya. saat Husna ingin masuk ke mobil Arga untuk menuju lokasi, tiba-tiba Denta menghentikan " Tunggu!" Husna menoleh, ternyata suaminya. " Mas Denta!," tak lengah Denta langsung menarik tangan Husna, " Saya suaminya, Saya juga mau kesana!" " Oh benarkah!yaaa baiklah, Husna kita ketemu di sana nanti" Arga tersenyum manis untuk Husna " Iya Mas Arga!" Arga masuk ke mobil lalu melaju meninggalkan kantor, sedangkan Husna dan Denta masih berdiri di depan mobil. " Kamu lupa, kalau Kamu sudah menikah?" Denta mengingatkan Husna " Saya ingat Mas, ini kan masalah pekerjaan. apa hubungannya?" " Husna!Kamu itu polos atau bodoh. Kamu itu Istri CEO Denta Abi Raksa, kalau papa lihat, dan orang-orang kantor lihat Kamu dengan Arga terus, apa pendapat mereka?" " Saya rasa tidak menjadi masalah Mas, inikan hubungan kerja. lagi pula Mereka tidak akan curiga apalagi mas Arga sepupu Kamu!" " Hah! sudah lah, Kamu tidak akan mengerti!sekarang masuk ke mobil" perintah Denta Husna hanya mengangguk kemudian masuk ke mobil. sepanjang perjalanan mereka hanya diam, Husna sibuk dengan ponselnya. Denta menyadari namun Dia tidak bisa berkata apa-apa!gengsinya masih di atas rata-rata. setibanya di lokasi Husna langsung turun tanpa berkata apa-apa. Denta ingin mengejar namun telponnya berdering, saat melihat Sarah yang menelpon Ia pun langsung mengangkatnya. " Halloo?" " Sayang, Kamu kemana aja sih! dari tadi aku telpon?" Sarah merengek " Maaf Sarah, Aku lagi sibuk di kantor!" " Sesibuk itu sampai Kamu nggak angkat telpon Aku?" Sarah kesal " Kamu kan tau perusahaan lagi gencarnya ngeluarin produk, dan Kamu juga taukan Aku ini siapa?" " Iya sayang, maaf! ya udah nanti kabari lagi ya. harus ketemu, Aku kangen!" " Ehem!" telpon terputus.... saat kembali menoleh Husna sudah tak terlihat. Denta menyusul masuk ke studio. di dalam terlihat Arga duduk di samping Husna yang sedang menghapal Naskah, Arga menatap Husna dengan tatapan tak biasa, sesekali tersenyum dan kembali menatap gadis itu lagi. Denta melihat jelas, sepertinya Arga memang sudah jatuh cinta dengan Husna. " Arga! berani-beraninya Kamu menatap Husna seperti itu,!" Denta menggepal kedua tangannya. Dia pun melangkah mendekat. " Eheem!" Denta mendehem membuyarkan pandangan Arga. Husna menyadari kedatangan Suaminya. " Duduk Mas!" Tawar Husna Denta langsung duduk di samping Husna. " Sudah hapal naskahnya?" Denta pura-pura bertanya " Aah, sudah Mas!cuma ada yang lupa-lupa juga sedikit" " Gapapa Husna, pelan-pelan saja masih ada waktu" Arga memotong pembicaraan Denta expressi geli Denta tidak bisa di sembunyikan. " Iya Mas Arga!terimakasih supportnya, semoga saja Saya tidak mengecewakan" " Saya percaya Kamu " Arga seperti sengaja menyingkirkan Denta Denta kesal dan langsung berdiri, Ia keluar membeli minuman dan mencari sarapan sekalian untuk Husna. Denta merasa sakit hati, sejak ucapan Husna malam itu!sampai hari ini Dia benar-benar berubah dan menjadi dingin. Sejak menikah Husna selalu perhatian walau perhatiannya di abaikan, dan ketika perhatian itu kurang Denta merasa ada yang hilang. lima belas menit berlalu, Denta kembali membawa makanan dan sebotol air. saat ingin memberikan kepada Husna Denta terhenti, dari jarak yang tidak begitu jauh Dia melihat Husna sedang membuka bekal!ternyata Gadis itu membawa makanan dari rumah. " Kamu bawa sarapan apa Husna? baunya harum sekali" Arga sedikit mengintip " Ah ini Mas, nasi goreng Ayam kampung saja!Mmm, mau coba?" " Apakah boleh?" " Iya Mas, tentu saja boleh" Husna tersenyum manis Husna pun memberikan nasik goreng itu kepada Arga. " Mmmmmmm enak sekali Husna, Kamu yang masak?" Husna hanya mengangguk sembari tersenyum. " Kalau punya Istri seperti Kamu, Saya akan betah bolak-balik pulang" " Hehe, Mas Arga bisa saja!" mereka melanjutkan makan, karena sebentar lagi shooting iklan dan pemotretan akan segera di mulai. Denta melihat semuanya, Ia membanting makanan yang ada di tangan. " Arga! Kamu benar-benar nekad,!" Denta semakin kesal. setelah semua selesai Husna langsung shooting, di arahkan ke produk dan di sesuaikan dengan naskah. banyak yang meragukan kemampuan Gadis Desa itu, tapi siapa sangka semua berjalan lancar. Husna bahkan tidak canggung sama sekali. melihat penampakan seperti ini, maka semakin bertambah lah kekaguman Arga. setelah shooting selesai Husna langsung di hampiri Arga. bahkan Denta yang sejak tadi berdiri di sana seolah tak di anggap ada. Arga bertepuk tangan untuk Husna, Ikut bangga karena tidak menyangka jalannya semulus ini. " Saya sudah bilang, Kamu pasti bisa!" " Masyaallah sekali Mas, semoga hasilnya baik!" " Pasti!apa...sebelumnya Kamu pernah shooting seperti ini ?" tanya Arga memastikan " Ah tidak Mas, hanya saja waktu SMA selalu ikut kegiatan seperti ini jadi sedikit-sedikit masih ingat" Jelas Husna. " pantas saja mahir, sudah terlatih ternyata!" " Emmm, setelah ini apa adalagi Mas?" " Sepertinya tidak... Kamu mau pulang?" " Iya Mas, sudah siang juga" " Ya sudah, ayo Aku antar?" tawar Arga belum sempat Husna menjawab Denta memotong percakapan mereka. " Tidak perlu repot-repot pak Arga, Saya suaminya ada di sini" Arga diam sembari mengangkat bahu " Tidak usah Mas, Saya pulang sama Mas Denta saja. dan...terimakasih untuk hari ini" " Sama-sama Husna, jangan sungkan kalau ada apa-apa telponnAku!" Husna hanya tersenyum sembari mengangguk. " Baik lah Pak Denta Saya permisi dulu" Arga berlalu sembari menepuk bahu Denta Denta hanya diam tak merespon. Setelah Arga tak terlihat, Husna pun melangkah menuju ke mobil. di susul Denta yang ikut di belakang. percakapan setelah mobil melaju... Denta tidak bisa untuk tidak bicara " Jauhi Arga!" Husna hanya diam, ternyata Dia fokus dengan ponselnya dan tidak mendengar apa yang di katakan Denta. saat menoleh Denta semakin kesal karena Husna sibuk sendiri. Ia pun langsung mengerem mobilnya secara menadak, karena kaget Ponsel Husna terpental jatuh. " Yaaaah, Hanphone Saya jatuh!" Husna segera mengambil. " Husna, Kamu benar-benar tidak mendengarkan Saya?" " (Husna menggelengkan kepala) Memangnya Mas bicara apa barusan?" " Sudahlah, lupakan!malam ini Mama minta kita kesana, jadi Kamu tidak perlu memasak di rumah" " Ehemmm (sembari mengangguk)" tak membuang waktu mereka langsung ke rumah Mama, Papa Denta!dan Dia pun akan membahas lagi nanti setelah pulang kerumah, Sepertinya sudah ada api-api cemburu di hati Denta, hanya saja gengsi untuk mengakui... Bersambung...🤗Bab 51. Sore sudah berganti malam, Husna dan Denta sedang bersantai di ruang tamu!Denta duduk sembari memegang laptop kerjanya, sedangkan Husna masih asik membaca komen-komen yang ada di Instagram. Denta menyadari Istrinya sejak tadi tak hentinya tersenyum entah apa yang membuat hati Husna begitu geli. " Sayang, Are you okay?" Denta melepas kaca mata kerjanya " Saya baik-baik saja Mas!" " Apa yang Kamu lihat Sayang?sepertinya sejak tadi asik sendiri?" " Ah ini Mas, Saya membaca komentar-komentar mereka di IG!sedikit menggelitik dengan gombalannya" " Kamu lihat kan efek postingan foto Kamu tadi siang?" " Mas, Saya juga tidak menyangka mereka seeffort ini ke Saya!" " Kamu terlalu cantik di mata mereka Sayang, itu sebabnya Aku melarang Kamu untuk posting lagi" " Saya janji Mas setelah ini Saya tidak akan lagi memosting yang tidak Kamu suka" " Tepati janji Kamu Sayang, Aku khawatir di antara sekian banyak laki-laki itu takutnya ada yang terobsesi sama Kamu dan
Bab 50 selesai pertemuan Husna berpamitan pulang dengan Mama mertua dengan hati yang bahagia, Dia akan menceritakan semuanya kepada Denta nanti. sembari menyimpan cek kedalam tasnya, Husna naik mobil untuk segera di antar pulang. sepanjang perjalanan Husna asik bermain dengan ponselnya sembari mengepost beberapa foto di I*******m Pribadi. pengikutnya baru ribuan, tidak seperti sang suami yang sudah ratusan ribu. Namun yang mengikuti Husna adalah cogan-cogan (Cowok Ganteng)seusianya. biasanya Husna hanya meng expost keseharian dan rutinitasnya saja tanpa memperlihatkan dirinya. namun karena hari ini Dia sedang bahagia, Husna pun membagikan momen selfinya yang baru saja di ambil. baru beberapa menit terexpost, I*******mnya sudah di banjiri komenan yang penuh pujian dari kaum adam. Husna tidak menyangka pengikutnya begitu cepat merespon, Dia pun membaca satu persatu komenan yang teselip di balik foto selfinya. " Ternyata Mbak-mbak yang tidak pernah terexpost secantik ini" dengan emoj
Bab 49 Denta sudah pulang dari kantor, seperti Biasa Husna menunggu di rumah sembari bekerja!sekarang Nyonya Denta sudah punya kesibukan sendiri bukan lagi sekedar Ibu Rumah Tangga tapi seorang Desainer yang namanya sebentar lagi akan melejit dengan karya-karyanya. " Sore Sayang?" sapa Denta lembut " Eh Mas, sudah pulang Kamu?" " Emmm, Kamu lagi apa?" " Nih...(sembari menunjuk kertas di tangannya)" " Istriku sibuk sekarang, tapi jangan terlalu lelah Ya!nanti takutnya Kamu sakit" " Iya Mas, lagipula ini kerjanya sambil santai jadi tidak terlalu berasa" " Hmmm, Oke!Oh ya Sayang Aku berencana sih Mau bikinin Kamu kantor khusus untuk tempat kerja Kamu" Denta memberitahu " Kantor!Kamu seriusn Mas?" " Lebih dari serius malahan, biar nanti gampang orang-orang yang mau ajak Kamu kerjasama langsung datang kekantor menemui Kamu" " Mas, itu biayanya tidak sedikit loh!bikin kantor seperti mau beli permen saja Kamu" " Kamu meragukan Uang suamimu? Hm?" " Ah tidak M
Bab 48. Hari ini Husna free kerja, Dia pun berpamitan dengan suaminya untuk berkunjung ke butik sang Mama, rasanya bosan di rumah terus dan sesekali ingin jalan-jalan!namun sebelum kesana Husna mampir dulu ke Toko kue untuk membelikan mertuanya beberapa potong Kue, namun saat sedang asik memilih-memilih Kue diapun tak sengaja menabrak seseorang. " Eh Maaf! Saya tidak sengaja" Husna menoleh " Husna?" sapa orang yang di tabraknya barusan Husna mengingat sejenak siapa orang yang ada di depannya ini " Aku Aldo!ingat?" " Oo, Aldo!hehe maaf ya Do, Saya tidak sengaja" " It,s oke Na!Eh ya, Kamu ngapain disini?" " Nih, beli kue untuk mama mertua" sembari menunjuk keranjang " Ooh, Mmm Kamu ada waktu nggak? kalau ada boleh kita ngobrol-ngobrol sebentar?" tawar Aldo " Hehe, maaf Do kalau sekarang Saya sedang buru-buru!lain kali ya sekalian sama Suami Saya" jelas Husna pelan " Sebenarnya...ada yang ingin Saya bicarakan sama Kamu Husna!" " Mmm, maaf ya Do!kali ini Saya
Bab 47. Sejak peresmian Gaun Husna waktu itu, kini Dia sudah mulai sibuk mendesain. ada yang rekomendasi melalui butik, ada juga yang langsung menemui Husna untuk minta di buatkan Gaun dan Jas pengantinnya. melihat kesibukan sang Istri sekarang, Denta menyiapkan laptop, dan Ponsel kerja agar tidak mengganggu nomor pribadi sang Istri. Dia juga berpikir secepatnya akan menyewakan kantor kerja untuk sang Istri, agar bisnisnya terus berkembang!dengan begini tidak ada lagi orang yang berani menginjak-injak harga diri seorang Husna Humaira. setelah menyiapkan beberapa rancangan Gaun, Husna beristirahat sejenak!sebulan kedepan Dia tidak menerima pesanan karena sudah ada beberapa yang menunggu. Husna belum cukup ide untuk memvariasikan jenis-jenis gaun yang akan Dia buat, sejauh ini referensinya masih otodidak, sesuai dengan isi pikirannya sendiri. setelah melepas kaca mata pelindungnya, Husna bersender sembari berpikir!ternyata lelah yang Dia jalani sekarang ini sudah menghasilkan j
Bab 46 Setelah acara makan-makan selesai, Denta membayar dan mereka segera pulang. waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang, jam tiga sore nanti Dia ada meeting jadi masih ada waktu untuk istirahat. sementara Papa Denta mengantar Mama kembali ke butik sebelum kekantor. mereka berpamitan terlebih dahulu sebelum berpisah!. waktu begitu cepat berlalu, tak terasa pernikahan Denta dan Husna sudah memasuki bulan ke enam dan mereka telah hidup bersama. Denta berharap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun bahkan Abad!mereka akan terus bersama dalam suka dan duka. dulu pernah menyakiti hati sang Istri, maka akan Dia balas dengan berkali-kali lipat hujan kebahagiaan. setibanya di rumah Husna langsung turun dari mobil, belum sempat melangkah Denta berlari dari samping dan langsung menggendongnya. "Mas, Kamu ngapain?" Husna bingung " Gendong Kamu lah!" " tidak usah, Saya bisa jalan Mas!" " No, lagian Aku mau minta imbalan!" " Imbalan?" " Ehm!" " Imbalan apa?" " Ak







