Share

Cerai Di Hari Pernikahan
Cerai Di Hari Pernikahan
Author: Morata

BAB 1. PERNIKAHAN BUBAR

Plakk!!!

Satu tamparan mendarat di pipi mulus Magdalena. Saat acara resepsi pernikahan mereka terlaksana di sebuah Ballroom hotel ternama di ibukota.

Hal itu tidak luput dari perhatian setiap tamu undangan yang hadir di acara pernikahan Magdalena, dengan seorang pria yang baru sah beberapa menit yang lalu menjadi suaminya.

Nyonya Maria yang melihat putri yang sangat ia sayangi ditampar oleh sang suami, sontak kaget dan emosi. Sang menantu tega menyakiti putrinya di pelaminan.

 Hal itu membuat Mama Maria murka. Dia tidak terima putrinya ditampar di depan umum. Apalagi masih berada di atas pelaminan.

Mama Maria langsung menghampiri putrinya yang saat ini masih memegang pipinya yang memanas, akibat tamparan yang dilakukan sang suami, Robinson.

Matanya berkaca-kaca, perlahan air mata itu luruh begitu saja.

Mama Maria langsung menarik tangan putrinya turun dari atas pelaminan.

"Ayo kita pergi dari sini, resepsi pernikahan ini tidak perlu dilanjutkan lagi."ucap Nyonya Maria sambil langsung menarik tangan Magdalena.

 "Saya merelakan putri saya menikah dengan kamu, bukan untuk kamu aniaya! Masih berada di pelaminan saja, dan Baru beberapa detik kalian sah menjadi suami istri, tapi kamu sudah berani menampar putri saya! Saya selaku Mamanya yang sudah melahirkan dan membesarkannya tidak pernah menyakiti hati putri saya. Saya tidak terima penghinaan ini. Mulai sekarang kalian harus segera bercerai!!" Ucap Mama Maria dengan lantang. Dia tidak terima putrinya dipermalukan di depan umum seperti ini.

Nyonya Yasinta melihat Nyonya Maria menarik tangan putrinya turun dari atas pelaminan, langsung menghampiri Nyonya Maria. Berniat untuk meminta maaf kepada Nyonya Maria dan juga Magdalena.

Tapi mama Maria sudah terlanjur sakit hati, karena Magdalena, Putri semata wayangnya ditampar di depan para tamu undangan. Padahal masalahnya Hanya sepele saja.

Ketika sang MC meminta kedua mempelai untuk saling menyuapi. Robinson pun menyuapi Magdalena. Magdalena menerima suapan yang diberikan oleh Robinson kepadanya dengan senang hati.

 Ketika giliran Magdalena ingin menyuapi suaminya, Magdalena hanya ingin bercanda saja. Dia pun menyodorkan makanan ke mulut sang suami. Ketika sang suami membuka mulutnya, ia menarik kembali sendok yang ia sodorkan.

 Hal itu membuat Robinson seketika emosi, Dan Robinson langsung menampar wajah cantik istrinya, yang baru sah beberapa menit yang lalu.

"Jeng, Saya minta maaf. Mungkin Robinson sedang khilaf, kita bicarakan ini baik-baik." ucap Nyonya Yasinta kepada Mama Maria.

"Tidak!! sekarang juga putri saya menuntut cerai dari Putra anda, Robinson! Kami tidak Terima. Putra anda telah mempermalukan putri saya. Semua orang-orang menyaksikannya.

 "Maaf jeng, lebih baik pernikahan ini tidak perlu di lanjutkan lagi. Dan saat ini juga, kami menggugat cerai putra Jeng. Pernikahan seperti ini, jika di pertahankan. Maka tidak baik ujungnya. Kami pastikan, pihak pengadilan akan mengabulkan gugatan cerai ini. Karena banyak saksi mata yang melihat kejadian ini.

 "Apalagi tamparan yang diberikan Robinson kepada putri saya, sepertinya terekam video juga. Saya akan membawa bukti-bukti ini ke pengadilan nanti." ucap Nyonya Maria sambil langsung membawa putrinya keluar dari ruang Ballroom itu.

Seketika suasana menjadi riuh, ketika pengantin wanitanya dibawa pergi oleh kedua orang tuanya.

Nyonya Yasinta menghampiri putranya. Begitu juga dengan Tuan Bastian yang langsung menghampiri Robinson.

 "Apa yang kamu lakukan Robinson!!!" Teriak Tuan Bastian kepada Robinson saat Nyonya Maria membawa putrinya keluar dari lokasi resepsi pernikahan di adakan. Karena pada saat tamparan itu terjadi, Tuan Bastian sedang asyik mengobrol dengan rekan bisnisnya.

 Hal itulah yang membuat Tuan Bastian tidak mengetahui apa yang terjadi.

Magdalena mengikuti kedua orang tuanya masuk ke dalam mobil yang di penuhi emosi. Tuan Nicholas mengendarai mobil miliknya, membawa putrinya menjauh dari hotel di mana acara resepsi pernikahan itu dilaksanakan.

Kejadian itu tidak luput dari sorotan para wartawan. Yang mana Magdalena merupakan Putri seorang pengusaha kaya raya. Sudah pasti pemberitaan ini akan segera menyebar di media sosial dan juga layar kaca.

Hal itulah yang dihindari oleh Tuan Nicholas dan mama Maria, sehingga mereka memutuskan untuk segera membawa Magdalena keluar dari Ballroom itu.

Nyonya Maria memutuskan untuk segera mengirimkan putrinya ke Paris. Dia tidak ingin putrinya bertemu lagi dengan pria yang bernama Robinson itu.

Baru saja menikah beberapa menit, tetapi Sudah berani menampar putrinya. Sehingga wajah mulus putrinya memerah dan terlihat jelas cap lima jari di pipi putih mulus milik Magdalena.

Sementara di lokasi acara resepsi pernikahan itu dilaksanakan, para wartawan sudah melontarkan beberapa pertanyaan kepada Tuan Bastian dan nyonya Yasinta.

Tuan Bastian dan nyonya Yasinta murka kepada putranya. Karena menurut mereka putranya sudah mempermalukan keluarga mereka,dan keluarga Nicholas.

Bahkan Tuan Bastian juga merasa khawatir Kalau Tuan Nicholas akan menuntut Robinson dan keluarganya ke jalur hukum.

"Kenapa kamu melakukan itu Robinson?!" teriak Tuan Bastian lagi.

"Aku hanya kesal saja kepadanya. Aku sudah membuka mulut, tapi dia tarik kembali makanan yang akan ia suapkan kepadaku." ucap Robinson memberitahu.

"Hanya begitu saja, tapi kamu sudah menampar Magdalena?orang tua mana yang tidak akan murka, jika menantunya menampar putrinya di depan orang banyak. Mama sendiri tidak menerimanya. Tapi, kamu memang benar-benar membuat malu keluarga ini." ucap Nyonya Yasinta sambil menangis sesungguhkan

Robinson hanya diam mematung. Ia baru menyadari apa yang telah ia lakukan, sudah sangat menyakiti hati Magdalena.

Robinson berniat untuk menemui Magdalena dan meminta maaf kepadanya. Dia langsung meninggalkan Ballroom itu, mengejar mobil yang dikendarai oleh Tuan Nicholas.

Tetapi ketika Robinson sudah tiba di rumah utama keluarga Magdalena, dia tidak menemukan kedua orang tua Magdalena dan juga Magdalena disana.

Hal itu membuat Robinson semakin khawatir, ia berusaha menghubungi nomor ponsel milik Magdalena. Tetapi nomor ponsel Magdalena sama sekali tidak aktif.

 Bahkan dia sudah berapa kali mengirimkan pesan W******p, untuk meminta maaf kepada Magdalena atas kekhilafannya. Tapi Nyonya Maria sudah terlanjur sakit hati terhadapnya. Membuat Nyonya Maria memutuskan untuk mengirimkan putrinya ke Paris hari itu juga.

Magdalena terus menangis di dalam sebuah apartemen milik keluarga Nicholas. Apartemen itu, tida ada yang mengetahui selain Tuan Nicholas, dan nyonya Maria.

"Sudah, kamu Jangan menangis Lagi. Pria seperti Robinson tidak pantas untuk ditangisi. Mama akan segera mengurus keberangkatanmu ke Paris. Dan mulailah hidup baru di sana." ujar Nyonya Maria. Karena nyonya Maria tidak tega melihat putrinya diperlakukan dengan kasar di hadapan para tamu undangan dan boleh gak bisnis dari keluarga Nicholas dan juga keluarga Bastian.

Kali ini, hati Magdalena benar-benar hancur. dalam hitungan menit saja, Dia sudah menjadi seorang janda. Tapi itu mungkin pilihan yang lebih baik untuknya. Daripada hidupnya akan semakin sakit, jika pernikahan itu dipertahankan.

Bersambung....

Comments (1)
goodnovel comment avatar
jhon sasri siregar
sepertinya ceritanya menarik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status