Plakk!!!
Satu tamparan mendarat di pipi mulus Magdalena. Saat acara resepsi pernikahan mereka terlaksana di sebuah Ballroom hotel ternama di ibukota.Hal itu tidak luput dari perhatian setiap tamu undangan yang hadir di acara pernikahan Magdalena, dengan seorang pria yang baru sah beberapa menit yang lalu menjadi suaminya.Nyonya Maria yang melihat putri yang sangat ia sayangi ditampar oleh sang suami, sontak kaget dan emosi. Sang menantu tega menyakiti putrinya di pelaminan. Hal itu membuat Mama Maria murka. Dia tidak terima putrinya ditampar di depan umum. Apalagi masih berada di atas pelaminan.Mama Maria langsung menghampiri putrinya yang saat ini masih memegang pipinya yang memanas, akibat tamparan yang dilakukan sang suami, Robinson.Matanya berkaca-kaca, perlahan air mata itu luruh begitu saja.Mama Maria langsung menarik tangan putrinya turun dari atas pelaminan."Ayo kita pergi dari sini, resepsi pernikahan ini tidak perlu dilanjutkan lagi."ucap Nyonya Maria sambil langsung menarik tangan Magdalena. "Saya merelakan putri saya menikah dengan kamu, bukan untuk kamu aniaya! Masih berada di pelaminan saja, dan Baru beberapa detik kalian sah menjadi suami istri, tapi kamu sudah berani menampar putri saya! Saya selaku Mamanya yang sudah melahirkan dan membesarkannya tidak pernah menyakiti hati putri saya. Saya tidak terima penghinaan ini. Mulai sekarang kalian harus segera bercerai!!" Ucap Mama Maria dengan lantang. Dia tidak terima putrinya dipermalukan di depan umum seperti ini.Nyonya Yasinta melihat Nyonya Maria menarik tangan putrinya turun dari atas pelaminan, langsung menghampiri Nyonya Maria. Berniat untuk meminta maaf kepada Nyonya Maria dan juga Magdalena.Tapi mama Maria sudah terlanjur sakit hati, karena Magdalena, Putri semata wayangnya ditampar di depan para tamu undangan. Padahal masalahnya Hanya sepele saja.Ketika sang MC meminta kedua mempelai untuk saling menyuapi. Robinson pun menyuapi Magdalena. Magdalena menerima suapan yang diberikan oleh Robinson kepadanya dengan senang hati. Ketika giliran Magdalena ingin menyuapi suaminya, Magdalena hanya ingin bercanda saja. Dia pun menyodorkan makanan ke mulut sang suami. Ketika sang suami membuka mulutnya, ia menarik kembali sendok yang ia sodorkan. Hal itu membuat Robinson seketika emosi, Dan Robinson langsung menampar wajah cantik istrinya, yang baru sah beberapa menit yang lalu."Jeng, Saya minta maaf. Mungkin Robinson sedang khilaf, kita bicarakan ini baik-baik." ucap Nyonya Yasinta kepada Mama Maria."Tidak!! sekarang juga putri saya menuntut cerai dari Putra anda, Robinson! Kami tidak Terima. Putra anda telah mempermalukan putri saya. Semua orang-orang menyaksikannya. "Maaf jeng, lebih baik pernikahan ini tidak perlu di lanjutkan lagi. Dan saat ini juga, kami menggugat cerai putra Jeng. Pernikahan seperti ini, jika di pertahankan. Maka tidak baik ujungnya. Kami pastikan, pihak pengadilan akan mengabulkan gugatan cerai ini. Karena banyak saksi mata yang melihat kejadian ini. "Apalagi tamparan yang diberikan Robinson kepada putri saya, sepertinya terekam video juga. Saya akan membawa bukti-bukti ini ke pengadilan nanti." ucap Nyonya Maria sambil langsung membawa putrinya keluar dari ruang Ballroom itu.Seketika suasana menjadi riuh, ketika pengantin wanitanya dibawa pergi oleh kedua orang tuanya.Nyonya Yasinta menghampiri putranya. Begitu juga dengan Tuan Bastian yang langsung menghampiri Robinson. "Apa yang kamu lakukan Robinson!!!" Teriak Tuan Bastian kepada Robinson saat Nyonya Maria membawa putrinya keluar dari lokasi resepsi pernikahan di adakan. Karena pada saat tamparan itu terjadi, Tuan Bastian sedang asyik mengobrol dengan rekan bisnisnya. Hal itulah yang membuat Tuan Bastian tidak mengetahui apa yang terjadi.Magdalena mengikuti kedua orang tuanya masuk ke dalam mobil yang di penuhi emosi. Tuan Nicholas mengendarai mobil miliknya, membawa putrinya menjauh dari hotel di mana acara resepsi pernikahan itu dilaksanakan.Kejadian itu tidak luput dari sorotan para wartawan. Yang mana Magdalena merupakan Putri seorang pengusaha kaya raya. Sudah pasti pemberitaan ini akan segera menyebar di media sosial dan juga layar kaca.Hal itulah yang dihindari oleh Tuan Nicholas dan mama Maria, sehingga mereka memutuskan untuk segera membawa Magdalena keluar dari Ballroom itu.Nyonya Maria memutuskan untuk segera mengirimkan putrinya ke Paris. Dia tidak ingin putrinya bertemu lagi dengan pria yang bernama Robinson itu.Baru saja menikah beberapa menit, tetapi Sudah berani menampar putrinya. Sehingga wajah mulus putrinya memerah dan terlihat jelas cap lima jari di pipi putih mulus milik Magdalena.Sementara di lokasi acara resepsi pernikahan itu dilaksanakan, para wartawan sudah melontarkan beberapa pertanyaan kepada Tuan Bastian dan nyonya Yasinta.Tuan Bastian dan nyonya Yasinta murka kepada putranya. Karena menurut mereka putranya sudah mempermalukan keluarga mereka,dan keluarga Nicholas.Bahkan Tuan Bastian juga merasa khawatir Kalau Tuan Nicholas akan menuntut Robinson dan keluarganya ke jalur hukum."Kenapa kamu melakukan itu Robinson?!" teriak Tuan Bastian lagi."Aku hanya kesal saja kepadanya. Aku sudah membuka mulut, tapi dia tarik kembali makanan yang akan ia suapkan kepadaku." ucap Robinson memberitahu."Hanya begitu saja, tapi kamu sudah menampar Magdalena?orang tua mana yang tidak akan murka, jika menantunya menampar putrinya di depan orang banyak. Mama sendiri tidak menerimanya. Tapi, kamu memang benar-benar membuat malu keluarga ini." ucap Nyonya Yasinta sambil menangis sesungguhkanRobinson hanya diam mematung. Ia baru menyadari apa yang telah ia lakukan, sudah sangat menyakiti hati Magdalena.Robinson berniat untuk menemui Magdalena dan meminta maaf kepadanya. Dia langsung meninggalkan Ballroom itu, mengejar mobil yang dikendarai oleh Tuan Nicholas.Tetapi ketika Robinson sudah tiba di rumah utama keluarga Magdalena, dia tidak menemukan kedua orang tua Magdalena dan juga Magdalena disana.Hal itu membuat Robinson semakin khawatir, ia berusaha menghubungi nomor ponsel milik Magdalena. Tetapi nomor ponsel Magdalena sama sekali tidak aktif. Bahkan dia sudah berapa kali mengirimkan pesan W******p, untuk meminta maaf kepada Magdalena atas kekhilafannya. Tapi Nyonya Maria sudah terlanjur sakit hati terhadapnya. Membuat Nyonya Maria memutuskan untuk mengirimkan putrinya ke Paris hari itu juga.Magdalena terus menangis di dalam sebuah apartemen milik keluarga Nicholas. Apartemen itu, tida ada yang mengetahui selain Tuan Nicholas, dan nyonya Maria."Sudah, kamu Jangan menangis Lagi. Pria seperti Robinson tidak pantas untuk ditangisi. Mama akan segera mengurus keberangkatanmu ke Paris. Dan mulailah hidup baru di sana." ujar Nyonya Maria. Karena nyonya Maria tidak tega melihat putrinya diperlakukan dengan kasar di hadapan para tamu undangan dan boleh gak bisnis dari keluarga Nicholas dan juga keluarga Bastian.Kali ini, hati Magdalena benar-benar hancur. dalam hitungan menit saja, Dia sudah menjadi seorang janda. Tapi itu mungkin pilihan yang lebih baik untuknya. Daripada hidupnya akan semakin sakit, jika pernikahan itu dipertahankan.Bersambung....Keesokan harinya, Magdalena sudah berada di bandara. Tujuannya kali ini kota Paris, Karena nyonya Maria tidak ingin putrinya itu larut dalam kesedihan."Jaga dirimu baik-baik di sana, Nak. Jangan khawatir semuanya pasti bisa kamu lalui. Mama yakin, dengan kamu pergi jauh dari kota ini, kamu akan lebih mudah melupakan pria itu."ucap Nyonya Maria sembari memeluk putrinya. Karena saat ini Magdalena akan segera berangkat.Setelah Magdalena berada di dalam pesawat, dan sudah berlalu dari bandara. Nyonya Maria yang didampingi oleh Tuan Nicholas kembali ke rumah utama keluarga Nicholas."Apa kamu yakin, anak kita akan baik-baik saja di sana?"tanya Tuan Nicholas kepada sang istri."Mama yakin, semakin jauh Putri kita dari kota ini maka dia akan lebih mudah melupakan pria jahanam itu. Jujur Mama kecewa kepada Robinson. Mama akan segera menuntut mereka ke jalur hukum.""Sudah lah, Ma. Ngapain seperti itu, biarkan saja. Paling mereka akan menyesal telah menyia-nyiakan Putri kita.""Tapi Mama san
Pagi selalu menawarkan keindahan yang sempurna. Langit masih tampak kelabu. udara pun terasa dingin saat bersentuhan dengan kulit.Semenjak kejadian di pelaminan itu, Magdalena memilih untuk menetap tinggal di kota Paris. Sebab, dia ingin melupakan segalanya tentang kejadian yang dapat mempermalukan keluarga besar Nicholas.Saat ini, dia memulai aktivitasnya untuk mengelola usaha Hotel milik kedua orang tuanya yang ada di kota Paris. Magdalena menghabiskan hari-harinya bekerja dan bekerja. Berharap dia dapat melupakan Robinson, yang sudah mempermalukannya.Sementara itu, Robinson masih tetap mencari Magdalena. Walaupun bibirnya mengatakan, banyak wanita lain yang menjadi pengganti Magdalena di dalam hatinya. Tetapi, semakin hari Robinson semakin merindukan sosok Magdalena. Dia benar-benar menyesali apa yang sudah ia perbuat.Karena terlalu memikirkan pemberitaan viral di media sosial tentang pernikahan putranya, sehingga nyonya Yasinta tidak konsentrasi mengendarai mobil yang ia kemud
"Maaf Mbak, Kalau boleh tahu siapa yang melunasinya?"tanya Robinson penasaran."Dokter Veronica Mas,"jawabnya jujur.Lagi lagi Robinson dibuat menyesal atas perbuatan di masa lalu. Wanita itu benar-benar baik, sampai-sampai dia rela melakukan hal yang terbaik buat Nyonya Yasinta."Aku pasti tidak akan menemukan wanita sebaik Magdalena dan juga Veronica. Aku memang laki-laki bodoh, yang telah dibutakan oleh hal dunia. Entah setan apa yang merasuki aku, sehingga aku bisa-bisanya menampar Magdalena di pelaminan, membuat semuanya menjadi hancur. Apa yang harus kulakukan sekarang?! Robinson bermonolog sendiri. Menyesalkan segalanyaRobinson memilih untuk duduk di depan ruang rawat inap Nyonya Yasinta. Siapa tahu Robinson melihat dokter Veronica, dia ingin mengucapkan terima kasih dan meminta maaf padanya.Meski itu tidak setimpal, namun setidaknya dia merasa lega. Kini Robinson harus meyakinkan pada Veronika kalau Robinson telah berubah. Robinson bukan yang dulu lagi, tega merenggut kebaha
Pepatah mengatakan."Dunia ini tak selebar daun kelor."itu benar, karena nyatanya dunia ini sempit sekali. Veronica tidak mengira jika akan bertemu dengan seseorang yang pernah membuat hidupnya hancur."Lalu Apakah Veronica menyesal telah menolong Nyonya Yasinta? tentu tidak, karena sudah kewajiban sebagai seorang dokter untuk menolong pasiennya yang membutuhkan pertolongannya.Terlebih lagi, Nyonya Yasinta sangat baik, lembut bahkan meminta Veronica untuk memanggilnya dengan sebutan "Mami". sungguh amat kejam jika Veronica menyesal telah menyelamatkan hidupnya.Jika Veronica tahu pun kalau ibu itu orang tua dari Robinson, Veronica juga pasti tetap akan menolongnya. Sebab akan berdosa jika kita membiarkan orang yang sakit merenggang nyawa dibiarkan begitu saja.Apalagi Nyonya Yasinta tidak memiliki salah apa-apa kepada Veronica dan juga Magdalena. Jadi, Tidak sepantasnya memang jika Veronica harus bersikap dingin kepadanya. Jujur, awalnya Veronica merasa benci setelah mengetahui jika m
Robinson juga tidak mengetahui, kalau Veronica itu merupakan, kakak kandung dari Magdalena. Wanita yang sudah dia permalukan saat acara resepsi pernikahan mereka berlangsung.Jujur saat ini Robinson sedih melihat Veronica dengan kakinya yang pincang. jika bukan ulah Robinson dulu, dia tidak akan mengalami penderitaan yang berkepanjangan.Rasanya dia ingin menebus kesalahan itu segera. Namun dengan cara apa? sementara untuk menikahinya dia tidak mungkin. Tentu Veronica tidak akan bersedia.Apalagi saat ini, Robinson sudah mulai dekat dengan Laura. Laura yang selama ini memberikan perhatian kepada Robinson, semenjak Magdalena menuntut cerai dari.Perusahaan mereka yang di ambang kebangkrutan, bertahan sampai saat ini, semua itu tak luput dari bantuan Laura.Hingga perusahaan itu, Sampai sekarang masih mampu bertahan walaupun tidak seperti dulu lagi.Dulu Robinson begitu mencintai Melisa, bahkan rela melakukan apa aja asalkan Robinson bisa melihat senyumnya. meskipun dia tahu bahwa Melis
Dengan tangan gemetar, Tuan Nicholas menerima flashdisk berwarna putih dari tangan Laura. Tuan Nicholas hanya diam, tidak berbicara apapun. Dia kembali mencolokkan flash disk ke dalam laptop. Membuka satu persatu video yang ada di dalam flashdisk tersebut.Dalam video itu, terlihat Melisa menemui seseorang dan memberikan sebuah amplop. video berikutnya, terlihat Robinson menjambak rambut Veronica, meludahi wajahnya berkali-kali dan terakhir mendorongnya hingga jatuh ke selokan. Hingga kaki Veronica tertimpa balok besar.Robinson tak peduli lagi dengan jeritan Veronica kala itu."Ini kan, Robinson?!"pekik Tuan Nicholas terhenyak melihat video itu."Iya, Om. Apakah Om mengenal Robinson?"Kurang ajar! ternyata pria brengsek itu, tidak hanya mempermalukan putriku Magdalena. Tetapi dia juga menyakiti putriku Veronica."Magdalena? maksud Om Magdalena yang saat itu menikah dengan Robinson dan saat itu juga mereka bercerai?"tanya Laura meminta penjelasan."Iya, Magdalena Putri bungsuku. sedan
Laura berpamitan kepada Tuan Nicholas dan nyonya Maria untuk mengangkat sambungan telepon selulernya.Laura menekan tombol hijau yang ada di layar ponselnya, agar sambungan telepon selulernya tersambung kepada Robinson."Apa? mengapa kamu menghubungiku? lebih baik kamu pulang duluan Biarkan saya naik taksi. Aku akan ceritakan semuanya kepada."ucap Laura tanpa mendengar jawaban Robinson, Mengapa tiba-tiba saja Robinson menghubungi Laura, saat Laura masih berada di rumah utama keluarga Nicholas.Laura memutuskan sambungan telepon selulernya dengan sepihak. lalu Laura menghampiri Tuan Nicholas dan nyonya Maria kembali.Sementara Robinson yang saat ini menunggu dirinya di dalam mobil mendesis kesal. Robinson sudah sangat penasaran Mengapa Laura masuk ke rumah orang tua Magdalena. sampai saat ini Robinson belum mengetahui kalau Magdalena dengan Veronica saudara kandung.Entahlah apa yang akan terjadi, jika Robinson mengetahui hal yang sebenarnya. Kalau wanita yang sudah dia permalukan di
"Selamat pagi, Apa benar rumah dari Robinson?" tanya dua orang petugas kepolisian yang baru datang ke rumah utama keluarga Bastian."Iya, Pak. Ada apa ya? tanya asisten rumah tangga yang bekerja di rumah utama keluarga Bastian."Apa Pak Robinson-nya ada? tanya pihak kepolisian itu lagi kepada asisten rumah tangga itu."Maaf Pak, tapi Tuan Robinson dan Tuan besar saat ini sedang sarapan pagi. Ada hal apa ya pak?" kedua petugas kepolisian itu saling beradu pandang.Mereka memilih untuk menunggu, agar Robinson terlebih dahulu menyelesaikan sarapan paginya. Ternyata Tuan Nicholas tidak main-main dengan ucapannya.Apalagi setelah anak buah Tuan Nicholas belum berhasil menemukan Veronica hingga saat ini. Membuat emosi Tuan Nicholas kian membuncah. Sehingga Tuan Nicholas meminta kepada pihak kepolisian, agar segera melakukan penangkapan terhadap Robinson.Beberapa menit kemudian, mbok Sumi kembali menghampiri sang majikan di ruang makan. "Maaf Tuan, di luar ada dua orang polisi ingin bertem