Share

BAB 2. MEMINTA MAAF

Keesokan harinya, Magdalena sudah berada di bandara. Tujuannya kali ini kota Paris, Karena nyonya Maria tidak ingin putrinya itu larut dalam kesedihan.

"Jaga dirimu baik-baik di sana, Nak. Jangan khawatir semuanya pasti bisa kamu lalui. Mama yakin, dengan kamu pergi jauh dari kota ini, kamu akan lebih mudah melupakan pria itu."ucap Nyonya Maria sembari memeluk putrinya. Karena saat ini Magdalena akan segera berangkat.

Setelah Magdalena berada di dalam pesawat, dan sudah berlalu dari bandara. Nyonya Maria yang didampingi oleh Tuan Nicholas kembali ke rumah utama keluarga Nicholas.

"Apa kamu yakin, anak kita akan baik-baik saja di sana?"tanya Tuan Nicholas kepada sang istri.

"Mama yakin, semakin jauh Putri kita dari kota ini maka dia akan lebih mudah melupakan pria jahanam itu. Jujur Mama kecewa kepada Robinson. Mama akan segera menuntut mereka ke jalur hukum."

"Sudah lah, Ma. Ngapain seperti itu, biarkan saja. Paling mereka akan menyesal telah menyia-nyiakan Putri kita."

"Tapi Mama sangat kesal Pa, di hadapan para tamu undangan dan rekan bisnis kita, Putri kita ditampar oleh lelaki kurang ajar itu. lihat ini."Nyonya Maria menunjukkan artikel yang ada di layar ponselnya kepada Tuan Nicholas. Dan saat ini pemberitaan tentang pernikahan Magdalena dan Robinson viral di media sosial.

"Tuan Nicholas mengeram kesal, Untung saja Putri mereka belum melihat pemberitaan tentang pernikahannya dengan Robinson viral di media sosial, sebelum dirinya berangkat ke Paris.

"Jadi gara-gara ini Mama langsung cepat-cepat meminta Magdalena berangkat ke Paris?

"Ya iya dong, Pa. Jadi maksud Papa, Untuk apa Mama memberangkatkan Putri kita segera ke Paris, kalau tidak khawatir Kalau Putri kita melihat ini semua. Mama tidak ingin Putri kita semakin kepikiran tentang pemberitaan pernikahannya.

Tuan Nicholas manggut-manggut.

"Syukurlah Mama gercep, kalau tidak, entah bagaimana hancurnya hati Putri kita."Tuan Nicholas menanggapi.

Setelah melakukan perjalanan kurang lebih satu jam, Tuan Nicholas dan nyonya Maria pun tiba di rumah utama keluarga Nicholas.

Tuan Nicholas terhenyak, melihat sebuah mobil mewah yang terasa tidak asing baginya, parkir di halaman rumahnya. Setelah petugas keamanan yang bekerja di rumah utama Nicholas membuka pintu gerbang.

Tuan Nicholas dan nyonya Maria turun dari dalam mobil. Dia terhenyak melihat keberadaan Robinson dan kedua orang tuanya di sana.

"Ngapain lagi kamu di sini!! cepat pergi dari sini sebelum saya meminta security untuk menyeret kamu dari sini! pergi kalian dari sini." Teriak Nyonya Maria penuh dengan amarah, meminta kepada Robinson dan kedua orang tuanya untuk segera meninggalkan rumah mereka.

Tak sudi rasanya pria temperamen seperti Robinson, menginjakkan kaki di rumah itu.

"Saya datang ke sini hanya untuk meminta maaf, Pa. Dan ingin membawa Magdalena pulang."

"Meminta maaf, katamu?!"semuanya sudah terlambat. Dan Magdalena sudah tidak ada di sini lagi, lebih baik kamu tinggalkan rumah ini, dan proses perceraiannya sudah berjalan dan bukti-bukti, sudah kami berikan kepada pihak yang berwajib. Kamu tidak berurusan lagi dengan Magdalena, urusan kamu kepada kuasa hukum Magdalena."ucap Nyonya Maria kepada Robinson.

"Tapi, Ma. Robinson benar-benar khilaf saat itu. Robinson minta maaf, Ma."

"Maaf? setelah kamu mempermalukan putri saya di depan tamu undangan dan kolega bisnis keluarga kami, Mengapa seenak jidat kamu saja meminta maaf. Tanpa memikirkan betapa hancurnya hati putri Kami, saat kamu melayangkan tamparan itu! Sekarang pergilah, tidak ada gunanya kamu berlama-lama di sini."titah Nyonya Maria meminta kepada Robinson untuk segera meninggalkan rumahnya.

Robinson berlalu meninggalkan rumah utama keluarga Nicholas, setelah berusaha meminta maaf. Tapi sepertinya keluarga Tuan Nicholas belum bisa menerima maaf Dari Robinson.

Dengan raut wajah kucel, pria itu berjalan gontai menuju mobilnya. Kemudian melajukannya menuju rumah utama keluarga Bastian. Sebenarnya dia malas pulang ke rumah kedua orang tuanya, karena pasti dia akan kena omel habis habisan nanti disana.

***

Beberapa hari kemudian, pemberitaan ricuhnya acara resepsi pernikahan Magdalena dengan Robinson masih saja diperbincangkan oleh khalayak ramai. Apalagi saat Robinson melakukan tamparan itu terhadap Magdalena, seseorang mengabadikannya dalam siaran langsung di salah satu akun sosial media berlambang biru.

Hal itulah yang menyebabkan pemberitaan itu menjadi viral di media sosial. "Aku akan mencari tahu siapa yang menyebarluaskan video itu."gumam Robinson di dalam hati. Tak tahan menahan amarahnya, setelah melihat kenyataan yang ada.

Kini dia sudah menjadi duda. Padahal dia baru saja melangsungkan pernikahan.

"Halo, aku tidak mau tahu kamu lakukan pencarian akun media sosial yang menyebarluaskan video acara resepsi pernikahan saya." perintah Robinson kepada anak buahnya.

"Maaf Tuan, sebenarnya itu bukan sengaja disebarluaskan. Tetapi pada saat itu, salah satu tamu undangan sedang melakukan siaran langsung di salah satu akun sosial media berlambang biru saat acara resepsi pernikahan itu berlangsung. jadi itu tidak ada unsur kesengajaan, dia hanya mengabadikan momen kebahagiaan Tuan."tutur Gavin asisten dari Robinson.

"Pokoknya, Saya tidak mau tahu kamu harus segera menghapus semua pemberitaan tentang pernikahan ku dengan Magdalena."titah Robinson seolah tidak dapat dibantah oleh Gavin.

Gavin melakukan perintah Robinson. Dia tahu persis bagaimana sifat Robinson yang sebenarnya. Tetapi walaupun Gavin melakukan berbagai macam cara, untuk menghapus rekaman video yang beredar, tapi karena rekaman itu sudah terlanjur banyak yang membagikan membuat Gavin sedikit kewalahan untuk melakukan perintah sang Bos.

"Dari mana saja kamu! bukannya langsung pulang ke rumah setelah pulang dari rumah Tuan Nicholas, kamu malah kelayapan. kamu sudah berhasil mempermalukan keluarga ini."

"Sudah, lah Ma. Masih banyak wanita yang akan bersedia menjadi menantu kita. Mama tidak perlu emosi lagi."ucap Tuan Bastian mencoba menenangkan istrinya.

"Bukan masalah banyak atau tidaknya wanita yang bersedia menikah dengan Putra kita Pa, tapi mau ditaruh di mana muka Mama Pa, jika bertemu dengan ibu-ibu arisan dan menanyakan hal itu kelak. Dan bisa saja mama dikata-katain nggak becus mengurus anak."tutur nyonya Yasinta kepada sang suami.

"Jadi kita harus melakukan apa saat ini? Papa juga sudah meminta kepada tim IT kita untuk menghapus pemberitaan tentang pernikahan putra kita, tetapi sepertinya karena pemberitaan itu sudah viral sehingga tim IT. kita sedikit kesulitan untuk menghapus keseluruhan."Tuan Bastian, menyayangkan kejadian itu yang membuat nama baik keluarga mereka dipertaruhkan.

Sedangkan Robinson hanya terdiam. Dia sibuk dengan layar ponselnya. Beberapa kali Robinson sudah menghubungi nomor ponsel. tapi sambungan telepon seluler itu tidak tersambung. Bahkan pesan W******p berpuluh-puluh kali dikirimkan oleh Robinson, tetapi pesan W******p itu masih saja centang satu abu-abu.

"Ok, fine kalau itu yang kamu inginkan. Aku juga pasti bisa mendapatkan wanita lain yang lebih baik dari."gumam Robinson di dalam hati, karena dirinya merasa kesal tak bisa menghubungi Magdalena.

Bersambung....

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status