Share

12. Bolehkah Aku Bahagia?

Kedua pupil Nayra melebar. Ia memicingkan mata sambil mencoba fokus untuk mendengarkan pembicaraan Ida dengan seseorang di seberang telepon wanita tersebut. Indra pendengarnya menangkap hal yang membuat Nayra tercekat.

"Guna?" Bibir Nayra bergerak menyebut nama itu dengan mimik tak percaya.

Kenapa Ibu berbicara dengan Guna? Mereka masih berhubungan? Pertanyaan muncul saling bersimpangan dari dalam pikiran Nayra.

Ia harus menerima jawaban sekarang juga, pikir Nayra lagi. Namun suara keras membuyarkan konsentrasinya.

Nayra tersentak. Bunyi itu berasal dari ruang tamu dimana Budi berada. Nayra panik dan lekas berlari menuju sumber suara tersebut.

Ketika melihat apa yang terjadi, Nayra terkesiap lalu berhambur menuju ayahnya.

"Ya ampun, Ayah. Ayah kenapa?" Nayra memandang ke arah ayahnya dengan tatapan khawatir. Sedetik kemudian ia memeriksa kondisi Budi, takut jika terjadi sesuatu pada ayahnya.

"Ayah tidak apa-apa kan?" tanyanya lagi untuk memastikan.

Budi berusaha menggerakkan mu
Glory Bella

Hai, gimana menurut kamu soal bab ini? Yuk, komen dan jangan lupa kasih rate, ya. Terima kasih ♡

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status